12. The Plan

49 18 0
                                    

Vote dulu sebelum baca yuk? Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu sebelum baca yuk? Terimakasih


NATALIE terbangun karena cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela sebuah kamar yang kelihatan asing baginya. Ia merasakan kepalanya sangat pusing ketika membuka mata. Namun lebih terkejut dan bahkan nyaris berteriak ketika mengetahui ia tidak sendirian di atas ranjang. Di sampingnya tampak seorang pria muda yang cukup tampan tengah tertidur lelap dengan bertelanjang dada.

Spontan Natalie meneliti sekujur tubuhnya. Rasanya ia ingin menangis ketika mendapati dirinya mengenakan piyama, sedangkan bajunya tampak tergeletak di lantai dekat tempat tidur. Ingatannya kembali pada kejadian semalam, saat mabuk dan berkenalan dengan pria yang berada di sampingnya.

Apakah aku dan dia sudah...? batin Natalie sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.

Ah, ia sendiri tidak sanggup membayangkan andai saja benar telah bercinta dengan pemuda yang tampak seumuran dengan adiknya itu. 

"Kamu akan tambah sakit kepala kalau begitu." Thunder mengagetkan Natalie yang tengah memukul-mukul kepalanya, kemudian duduk sambil bersandar pada headboard. Sementara Natalie beringsut menjauhinya.

"Kenapa kita ada di sini?" tanya Natalie dengan ragu. Ia masih belum juga bisa mengingat kejadian semalam.

"Aku tak tahu harus membawamu kemana, semalam kau sangat mabuk. Jadi kubawa saja kau ke sini." Thunder menjawab dengan santai sambil mengusap matanya.

Wanita cantik itu menatap Thunder dengan pandangan heran. Kenapa Thunder bisa bicara sesantai itu, sementara ia benar-benar panik dan itu tampaknya membuatnya emosi.

"Kau benar-benar...ah! Aku tak habis pikir, kita bahkan baru berkenalan semalam. Kau memang brengsek!" maki Natalie sambil memukul bahu Thunder berulang kali dengan sekuat tenaganya.

"Hei! Hei! Apa yang kau lakukan?!" ucap Thunder sambil berusaha menepis pukulan Natalie.

"Seharusnya kau bertanya pada dirimu sendiri, apa yang telah kau lakukan. Orang sepertimu memang paling pandai mengambil keuntungan dari seorang wanita. Semua lelaki sama saja, brengsek!" Natalie makin brutal.

"Maksudmu apa?" Thunder mencoba menghindari amukan wanita cantik itu.

Beberapakali Natalie juga melemparkan makian pada Thunder, ia benar-benar meluapkan emosinya pada pria tampan yang baru ia kenal semalam. Natalie merasa kesal dan frustasi dengan semua peristiwa yang menimpanya.


Riiiiing...

Suara ponsel Natalie akhirnya bisa membuatnya sedikit menahan emosi. Ia terlihat sangat panik melihat nama yang tertera pada layar ponselnya. Reno.

"Hallo..." Natalie menerima panggilan dari suaminya setelah bisa menguasai diri.

"Kau dimana sayang...?" 

I'M NOT A MONSTER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang