Sepasang mata besar menyala dari kegelapan samudra. Gemuruh kedatangan Shangri-La telah membuat sebagian besar penghuni lautan tergugah. Mereka mendongak menyaksikan kedatangan kristal keabadian yang dulu pernah singgah dan tinggal di bumi memberikan pengetahuan kepada mereka. Keagungan dan kebijaksanaannya telah menyelamatkan bumi dari bencana beribu-ribu tahun yang lalu hingga ia pun akhirnya pergi. Kedatangannya kali ini benar-benar mengejutkan semuanya, termasuk manusia yang merasa diri mereka sudah menjadi pemilik dari bumi. Kedatangan Shangri-La bukan saja menjadi sebuah petunjuk kalau dia punya kekuatan, tetapi juga sebagai pertanda kalau bumi bukanlah tempat tinggal abadi untuk manusia. Dulu ada makhluk yang telah menempati bumi dan kini sedang ingin mengambil lagi bagiannya.
Makhluk bermata menyala tadi muncul ke permukaan laut, dia mengawasi benda besar yang masuk ke atmosfer bumi. Perlahan tapi pasti benda itu benar-benar mendekati bumi. Kobaran api dari gesekan atmosfer telah menampakkan pijaran warna aurora bertebaran di mana-mana, sementara itu para nomad masih diam menjadi target incaran pesawat-pesawat pasukan TNI AU.
Agi sudah berada di dalam barak TNI AU bersama Samudra. Keduanya mendarat beberapa waktu lalu untuk membicarakan apa yang akan mereka lakukan. ECHO mendaratkan Agi di dekat bandara, tentu saja masih dengan bentuk kapal luar angkasa Yamato. Makhluk itu mengeluarkan Agi dan memberinya akses untuk turun ke bawah. Samudra menahan para prajurit untuk tidak menyerangnya, karena bocah itu tak berbahaya demikian juga ECHO. Tentu saja, ECHO menjadi tontonan orang-orang sekarang. Keberadaan makhluk asing ini menjadikan orang-orang percaya bahwa ada kehidupan lain di luar bumi yang tak bisa dijelaskan oleh sains sekarang.
Samudra melihat Agi dengan pakaian lusuhnya, seperti baju pasien rumah sakit jiwa. Entah kenapa bocah ini tidak diberikan baju yang layak. Maka dari itu Samudra menyuruh anak buahnya untuk memberikan Agi baju yang layak. Setelah itu mereka pun berbicara.
"Bagaimana bajunya? Cukup?" tanya Samudra yang melihat Agi memakai kaos warna merah, celana jins dan sepatu kets. "Mungkin bukan yang terbaik tapi hanya itu yang bisa aku bantu untuk sekarang."
"Tak masalah. Aku cukup nyaman," jawab Agi.
"Bagus, sekarang ceritakan apa yang harus kita lakukan untuk menghancurkan benda itu?" tanya Samudra. "Apa yang kau ketahui?"
Agi menghela napas. Dia butuh udara untuk bercerita. "Dia adalah Shangri-La, entitas yang sudah ada di bumi ribuan tahun yang lalu sebelum manusia ada di sini. Dialah yang memberikan banyak pengetahuan kepada makhluk hidup yang ada di bumi, hingga kemudian dia terusir. Kalian tak akan bisa melawannya."
"Maksudmu? Kami hanya tinggal menunggu kepunahan?" tanya Samudra.
Agi mengangguk.
"Itu omong kosong! Aku tak ingin kita mati. Kita pasti bisa menumbangkannya," tukas Samudra.
"Daripada kita menumbangkannya, kenapa kita tidak bicara kepadanya tentang keadaan kita saat ini?" tanya Agi. "ECHO memberitahuku kalau siapapun diri kita tak akan mampu menghadapinya, bahkan dengan senjata secanggih dan sehebat apapun yang dimiliki manusia sekarang, tak akan bisa mengalahkannya."
"Kau tak bercanda?" tanya Samudra.
Agi menggeleng. Samudra menghembuskan napas kesal. Dia melihat sorot tatapan mata serius dari mata Agi.
"Kita harus bisa bicara dengan Shangri-La, untuk itulah aku ingin bisa masuk ke dalam Shangri-La," ucap Agi. "Aku ingin bicara dengannya."
"Masuk ke dalam?"
"Biarkan Shangri-La mendarat. Setelah itu aku akan masuk ke dalamnya bersama ECHO."
"Lalu countdown itu. Bukannya Shangri-La akan menyerang bumi dengan countdown itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ECHO [end]
Ciencia FicciónAgi mengalami kecelakaan pesawat ketika ia masih kecil yang mengakibatkan ia harus berpisah dengan ibunya. Dia selamat ditolong oleh Kesadaran Bumi sekaligus diberikan kekuatan yang luar biasa. Waktu berlalu ketika dia bertemu lagi dengan perempuan...