Suara deru mesin jet menderu di langit. Pesawat-pesawat yang dipiloti oleh pilot-pilot terbaik anak bangsa telah mengudara. Tak terkecuali Samudra, yang sekarang berada di dalam pesawat Sukhoi-57 milik TNI AU. Pesawat ini adalah pesawat baru yang dibeli dari Rusia dengan berbagai teknologi tercanggih, sekarang pun telah dipersenjatai dari mulai misil, vulcan canon dan flare. Samudra berkesempatan mengendarai pesawat tersebut hari ini. Dia sudah sering melakukan latih terbang dan ini adalah untuk pertama kalinya ia memakai pesawat tersebut. Kontrolnya berbeda dari pesawat F5 yang dulu dia kendarai. Tetapi berkat latihan simulasi terbang yang sering dilakukannya membuatnya tidak asing untuk berada di dalam kokpit pilot.
Beberapa saat sebelum berada di udara, Samudra masih berbicara dengan Windi. Perempuan itu mengantarkannya keluar dari rumah sakit seolah-olah ia tak siap Samudra pergi. Saat berada di halaman rumah sakit, Windi memeluk tangan kekasihnya dengan erat.
"Kau tahu saat-saat seperti ini ternyata lebih melankolis daripada apa yang aku lihat di film-film. Aku sekarang jadi tahu apa rasanya menjadi kekasih seorang prajurit," ucap Windi. "Mereka lebih banyak merindukan kekasih mereka, setiap jam, setiap menit, setiap detiknya."
"Iya, begitu juga dengan diriku yang selalu merindukanmu setiap saat," ujar Samudra. Dia lalu membalikkan badannya ke arah Windi. Wajah Windi terangkat menatap lekat-lekat mata Samudra. Satu kecupan hangat di kening Windi membuat hati dokter muda ini makin hangat.
"Please, jangan tumbang! Aku tak mau menangisi peti jenazahmu," pinta Windi. "Aku benar-benar melarangmu untuk tumbang di atas sana!" Tangan Windi makin erat meremas lengan Samudra.
"Aku tidak akan tumbang."
"Janji!"
"Aku janji"
Tak ada kata-kata lagi setelah itu. Satu isyarat lambaian tangan mengiri kepergian Samudra. Seolah-olah Windi berkata, "Jaga dirimu." Samudra tak ingin menengok kembali kekasihnya setelah masuk ke dalam mobil. Dia pun mengebut dengan kecepatan tinggi di antara kendaraan-kendaraan yang memenuhi jalanan.
Windi meneteskan air mata, tak kuasa menahan harunya. Kalau nanti Samudra gugur di dalam tugas ini, maka setidaknya ia punya kenangan terakhir yang indah. Setiap saat Samudra berada di dalam tugas, ia selalu merasakan perasaan was-was seperti ini. Perasaan khawatir karena suatu saat Samudra akan menghilang untuk selamanya. Dia sekarang jadi paham dan mengerti bagaimana perasaan istri para prajurit yang suami mereka gugur di dalam tugas. Perih sekali rasanya. Lama tidak bertemu memendam rindu hanya untuk menangisi peti mati mereka.
"Aku tidak akan tumbang," itulah janji Samudra. Dia mengusap foto Windi yang terlihat tersenyum dengan kemeja dokternya. Kekasihnya yang sudah lama ia cari semenjak peristiwa tsunami di Aceh. Kini ia tak akan pernah melepaskannya lagi. Ia mencium foto itu untuk yang terakhir kali sebelum kemudian ditaruh ke dalam saku bajunya. Tangannya mengusap lembut saku tersebut.
"Aku tidak akan tumbang," ucapnya sekali lagi.
"Windrider, landasan telah siap. Giliranmu!" terdengar suara di radionya.
Samudra memasang masker udaranya. Setelah itu pintu kokpit tertutup. Dia berada di ruang sempit lagi. Hari sudah sore, sebentar lagi matahari tenggelam. Sialnya tak akan ada penerangan di langit. Ia hanya akan mengandalkan penglihatan. Dari pertempurannya terakhir kali, makhluk-makhluk itu pasti akan mengeluarkan gelombang yang mengacaukan radar. Mau tidak mau matanya harus awas.
"Windrider, ready to take off!" ucap Samudra.
Pesawat Su-57 pun melesat ke udara meninggalkan landasan pacu. Samudra bisa melihat bagaimana benda-benda asing itu menghadangnya di udara. Sementara ia masih menunggu instruksi untuk memulai pertempuran. Beberapa pesawat yang lainnya juga mengudara seperti Tucano, F5 fighter dan juga F-16. Hari ini semua kekuatan udara dikerahkan untuk bisa menghancurkan ancaman dari luar.
![](https://img.wattpad.com/cover/132415338-288-k735016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ECHO [end]
Научная фантастикаAgi mengalami kecelakaan pesawat ketika ia masih kecil yang mengakibatkan ia harus berpisah dengan ibunya. Dia selamat ditolong oleh Kesadaran Bumi sekaligus diberikan kekuatan yang luar biasa. Waktu berlalu ketika dia bertemu lagi dengan perempuan...