Bertahan dari rasa cemas serta mulai membuka diri seperti sekarang ini tidaklah mudah bagi Agi. Dia butuh bertahun-tahun untuk bisa bangkit dari trauma psikis yang dia derita. Dia pernah mengalami mental yang tidak stabil, kecemasan yang berlebih, depresif dan sulit bergaul. Bagaimanapun juga dikurung selama setahun di dalam rumah tanpa melihat dunia luar itu tidaklah mudah bagi anak kecil yang baru saja selamat dari kecelakaan jatuhnya pesawat. Agi tidak bisa memilih untuk tidak memiliki Ayah yang overprotektif. Tetapi, hal itu terjadi kepadanya.
Agaknya trauma masa kecilnya tak akan hilang. Baginya tak ada yang dia takuti di dunia ini kecuali ayahnya. Dia sangat takut dengan ketakutan yang berlebih. Kalau misalnya dia bertemu dengan ayahnya lagi mungkin memorinya tentang masa lalunya akan kembali hadir. Hal itu akan membuat dirinya shock. Anehnya, ia sama sekali tak bisa melawan sang ayah betapapun kekuatan yang diberikan Ultima kepadanya sangatlah besar. Dia bisa memindahkan sesuatu dengan pikirannya, ia juga bisa membaca pikiran orang lain, ia bahkan bisa melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh orang normal tetapi ia mampu melakukannya. Tetapi kenapa hal itu tidak mempan kepada sang ayah? Seolah-olah dia benar-benar takut kepada ayahnya melebihi apapun.
Agi hanya tak ingin Yuyun nanti mengetahui apa yang terjadi kepadanya. Kalau sampai misalnya ia bertemu lagi dengan ayahnya, mungkin akan terjadi sesuatu kepadanya. Dia terlalu sayang kepada adik semata wayangnya itu, bahkan sangat protektif. Makanya itu hari ini ia ingin menjemput Yuyun sekaligus mengantarnya ke tempat kos.
Dengan kemeja lengan panjang berwarna kelabu dengan garis vertikal tepat di bagian kancing bajunya, membuat Agi lebih terlihat seperti seorang pekerja kantoran. Dia sudah bersiap berangkat setelah rutinitas tiap pagi ia selesaikan, kamarnya sudah tertata rapi lagi. Mimpi buruk yang terus-menerus, tetapi Agi mulai terbiasa dengan mimpi itu. Lagipula ia tak bisa menyalahkan siapapun karena yang namanya mimpi tak bisa dikendalikan manusia.
Pukul sembilan pesawat adiknya akan tiba dari Jakarta. Agi sudah berada di gate kedatangan. Memang ia sengaja berangkat lebih awal untuk bisa melihat adiknya. Pesawat memang mendarat dengan sempurna sampai penumpang keluar semua. Untuk menemukan Yuyun tidak terlalu sulit. Lapangan Udara Abdul Rahman Saleh bukanlah Bandara yang besar, ketika rombongan para penumpang mulai masuk ke bandara Agi bisa langsung mengenali seorang gadis berambut panjang berponi memakai kacamata hitam besar dengan topi koboi menutupi kepalanya. Bajunya kaos loreng warna merah dan putih dibungkus jaket berwarna pink serta celana jins sebetis. Agi langsung melambaikan tangan kepadanya, buru-buru gadis itu menyeret koper merah besarnya menuju ke pemuda yang melambaikan tangan kepadanya. Begitu sampai di depan Agi dia perlu mendongak untuk melihat sosok kakaknya. Tak percaya kalau kakaknya setinggi itu dia pun melepas kacamatanya.
"Mas Agi? Ya ampun, oni-chan. Anta wa hontouni oni-chan? (kamu ini beneran kakak?)" seru Yuyun.
"Ini beneran aku. Kenapa?" tanya Agi.
"Takai! (tinggi)" ucap Yuyun. "Hontouni sugoi!"
Agi menguyel-uyel rambut adiknya. "Udah ah! Yuk, kita naik taksi ke tempat kosmu."
"Indonesia, panas sekali. Malang tak begitu buruk kurasa. Dari tadi aku melihat banyak pemandangan hijau dari jendela pesawat," puji Yuyun.
"Oh, kamu belum melihat semuanya. Jangan khawatir, mas bakalan ajak kamu muter-muter Malang Raya sampai bosen," ucap Agi.
Agi kemudian menggandeng Yuyun untuk menuju ke luar terminal. Dia langsung menghubungi ayah tirinya. Ponselnya langsung menyambung.
"Pa, Yuyun sudah tiba," ucap Agi di telepon.
"Betulkah? Syukurlah kalau begitu. Kamu jaga dia baik-baik yah!" pesan papanya.
"Tentu saja. Papa serahkan saja kepadaku. Jangan khawatir!" kata Agi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ECHO [end]
Science FictionAgi mengalami kecelakaan pesawat ketika ia masih kecil yang mengakibatkan ia harus berpisah dengan ibunya. Dia selamat ditolong oleh Kesadaran Bumi sekaligus diberikan kekuatan yang luar biasa. Waktu berlalu ketika dia bertemu lagi dengan perempuan...