"Kedua perasaan ini beresonansi menggagalkan seluruh teori fisika kuantum, teori kimia dan teori-teori sains yang lain. Getaran kosmis keduanya tersinkronisasi, menyebabkan suara-suara dari hati mereka terdengar satu sama lain."
~ o ~
Agi berada di ruangan serba putih. Dia duduk di kursi. Entah kenapa ia dimasukkan ke ruangan ini. Sedangkan di salah satu sudut ruangan tersebut ada kaca yang mengarah langsung ke makhluk asing yang terkurung di dalam kaca. Sepertinya pandangan Agi memang sengaja diarahkan ke sana dengan maksud tertentu. Apalagi kalau bukan untuk bisa berkomunikasi dengan makhluk asing itu. Selama perjalanan menuju ke fasilitas rahasia militer ini, dia mendengar ketukan yang makin lama-makin kencang. Suara itu menggema di dalam kepalanya dan makin kencang saja ketika mendekati makhluk itu. Di ruangan itu terdapat dua CCTV yang terpasang di sudut ruangan dimana dua kamera itu terus merekam apapun yang dilakukan penghuni ruangan tersebut.
Pintu terbuka. Agi menoleh dan mendapati Samudra masuk ke dalam. Lelaki berjambang tipis itu kemudian duduk di seberangnya. Kedua orang ini kemudian saling berhadapan.
"Tenang saja, apapun yang kau katakan tak akan didengar mereka. Kamera itu tak merekam suara," ucap Samudra. "Jadi percakapan kita tentang Kesadaran Bumi dan lain-lain tak akan diketahui oleh siapapun."
Agi menghela napas. Ia tahu kalau Samudra ini orang baik, setidaknya begitu. Dia cukup khawatir kalau-kalau Samudra punya niat jahat atau maksud lain. Tetapi seperti yang dikatakan Galuh kalau Samudra merupakan salah satu temannya membuat Agi nyaman berada di dekat orang-orang ini.
"Bagaimana setelah kau melihat makhluk itu dari dekat?" tanya Samudra sambil menoleh ke arah kaca.
Agi juga menoleh ke arah tersebut. Makhluk itu tak bergerak, tetapi dia tahu kalau makhluk itu masih hidup. "Aneh saja. Beberapa kali aku mendengar ketukan. Dia berkomunikasi denganku dengan cara yang tidak biasa. Seperti telepati."
"Kekuatanmu itu, psikokinesis bukan? Mungkin hanya orang yang memiliki kekuatan psikokinesis yang mampu berkomunikasi dengannya. Ceritakan kepadaku bagaimana agar bisa berbicara dengan makhluk itu!?"
Agi menggeleng. "Aku juga tidak mengerti. Aku hanya mengerti apa yang dia lakukan. Aku seolah-olah seperti melihat apa yang dia lihat. Merasakan apa yang dia rasakan. Seperti kau tahu siaran televisi yang dibroadcast ke seluruh negeri ini. Kita seperti melihat, mendengar dan merasakan sesuatu yang sama. Aku sempat pingsan ketika pertama kali berkomunikasi dengannya."
"Lalu apa yang kau rasakan sekarang?" tanya Samudra penasaran.
"Tak ada. Hanya ketukan yang menggema," jawab Agi.
"Seperti ini?" tanya Samudra sambil mengetuk meja dengan irama tertentu.
Agi mengernyit lalu menjentikkan jarinya. "Tepat seperti itu. Bagaimana kau bisa tahu?"
"Proefesor yang memberitahukan kami dan merekam bagaimana gelombang itu bisa masuk ke dalam salurah komunikasi. Ada gelombang statis yang menginjeksi saluran komunikasi kami sehingga semua alat komunikasi tidak bekerja. Dan ini yang kami dengar setelah suara itu diperlambat lagi," jelas Samudra.
"Siapa profesor yang kamu maksudkan?" tanya Agi. "Apakah dia sangat ahli di dalam bidang ini?"
"Dia sangat ahli. Tentu saja sangat ahli, bahkan sekarang ini dia sedang meneliti tentang pengembangan bahan pangan yang akan bisa digunakan jangka panjang. Sayangnya ada persoalan seperti ini sehingga kami harus membawanya kemari," terang Samudra.
"Tunggu dulu. Siapa nama profesor itu?" tanya Agi.
"Profesor Garry," jawab Samudra.
"Profesor Garry Pramudya?" tanya Agi untuk meyakinkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/132415338-288-k735016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ECHO [end]
FantascienzaAgi mengalami kecelakaan pesawat ketika ia masih kecil yang mengakibatkan ia harus berpisah dengan ibunya. Dia selamat ditolong oleh Kesadaran Bumi sekaligus diberikan kekuatan yang luar biasa. Waktu berlalu ketika dia bertemu lagi dengan perempuan...