Prakata

2.9K 144 35
                                    


Dalam permasalahan yang sekarang ini sedang trend adalah tentang global warming. Memangnya apa sih global warming itu? Global Warming adalah pemanasan global yang membuat kadar CO2 (karbon dioksida) di udara lebih tinggi dari kadar O3 (ozone) akibatnya akan terjadi pencairan es di kutub. Sebagaimana yang kita ketahui kutub selatan menyimpan cadangan air terbesar di bumi ini. Apabila es yang ada di kutub mencair maka dunia ini akan tenggelam. Sampai sekarang daratan Greenland yang mana dulunya tertutup es, sekarang hanya tinggal 40 persen saja yang tampak dari satelit.

Cerita bertema fantasi sangat jarang ditemui di Indonesia. Itu saya akui, sebab yang saya lihat dan banyak temukan di toko-toko buku adalah cerita-cerita bertema religi, percintaan dan misteri. Kalau pun ada cerita fantasi maka cerita-cerita bertema fantasi juga terlalu klise, seperti mengkisahkan tentang naga, goblin, putri kerajaan es, raja-raja di dunia fantasi yang mana kesemuanya itu mengambil dari eropa. Yah, begitulah. Kenapa tidak mengambil seting dari negeri sendiri misalnya. Kita yang telah dicekoki dengan film-film hollywood, serta buku-buku novel fantasi dari luar negeri secara tak sadar telah mempengaruhi tulisan-tulisan sebagian besar penulis cerita fantasi di Indonesia, termasuk saya sendiri sebenarnya.

Terus terang mencoba untuk membuat cerita fantasi dengan gaya yang lebih Indonesia itu tidak mudah. Terlebih kita harus membuang mindset-mindset yang selama ini telah mendarah daging di dalam otak kita bahwa fantasi itu harus ada naga bersayap, lengkap dengan penyihir, batu-batu sihir, goblin, peri dan sekolah sihir. Saya malah salut dengan penulis-penulis fantasi yang mampu memberikan fantasi rasa Indonesia. Saya pernah membaca beberapa cerita fantasi yang bikin dahi berkerut seperti orang yang mampu mengeluarkan api dari tangannya, atau kisah raja di tanah Jawa dari kehidupan sebelum dia lahir sampai dibunuh oleh keturunannya sendiri. Semua dikemas dengan apik dalam sebuah genre fantasi. Saya menyukai kisah-kisah dengan nuansa Indonesia yang kental.

Sekarang saya mencoba membuat seri. Dua buku sebelumnya cukup baik menurut saya karena pembacanya melebihi 50.000. Itu baik menurut saya. Meskipun saya berharap pembacanya bisa sampai 1 juta. Hehehehe. Tapi saya akui karena tidak mudah menulis, apalagi membuat cerita fantasi. Di dunia wattpad ini yang paling disuka adalah genre romance. Saya tidak terlalu cakap dalam membuat cerita romance. Ah, kisah cinta yang saya buat cuma gitu-gitu aja. Meskipun saya lebih suka bermain-main di dalam plot. Tapi jujur saya tidak pernah berpikir kalau saya malah ketagihan menulis cerita-cerita seperti Sayap-Sayap Langit, Kisah Secangkir Kopi dan Hujan, serta Gadis Di atas Air. Itu cerita-cerita yang boleh dibilang cerita yang saya suka. Semua cerita itu mengalir begitu saja dalam pikiran saya, kecuali cerita Jeritan. Saya juga heran bagaimana saya koq bisa menulis cerita Jeritan. Padahal misteri bukan genre yang saya sukai untuk ditulis, meskipun saya suka membaca cerita misteri. Ada genre cerita yang saya sukai kemudian saya menulis di genre itu, ada genre cerita yang saya sukai tapi saya tidak suka menulis genre itu. Tahu kan bedanya? Cerita fantasi termasuk yang saya suka untuk menulis dan membacanya.

Di buku ini mungkin juga akan sepanjang Gadis Di Atas Air. Sebab ini cerita pamungkas dan penutup dari dua seri sebelumnya. Meskipun orang baru membaca cerita ini, mereka akan bisa langsung mengikutinya tanpa perlu membaca seri-seri sebelumnya. Kali ini tokohnya berbeda. Saya sengaja membuat tokoh utamanya berbeda dari satu buku ke buku yang lain, karena memang itu ciri khas saya dalam menulis. Tidak boleh ada tokoh utama yang sama untuk buku yang berbeda. Siapa tahu suatu saat nanti saya akan menulis tokoh utama dari seorang antagonis. Rasanya menarik dan tertantang sekali kalau menulis cerita tetapi semua dilihat dari sisi seorang antagonis.

Dulu ada cerita yang pernah saya baca di sebuah majalah. Lupa saya nama majalahnya, tapi itu sudah lama sekitar awal tahun 90-an. Di majalah itu ada cerita misteri dengan judul "Catatan Harian Seorang Hakim Gila". Ini bukan cerita fantasi tetapi cerita misteri. Saya sangat suka dengan gaya penulis bercerita. Ketika saya membacanya saya bisa membayangkan bagaimana keadaan seorang psikis seorang hakim yang ingin mencoba untuk memahami isi pikiran seorang pembunuh berdarah dingin yang sudah dia jatuhi hukuman mati. Di saat ia mencoba untuk menyelami isi pikiran sang psikopat, hal itu malah membangkitkan sisi psikopat di dalam dirinya. Aku tak tahu apakah memang bisa perilaku psikopat itu menular, tetapi dicerita itu jelas sang hakim sedikit demi sedikit mulai menjadi psikopat. Awalnya dia cuma membunuh seekor burung dengan memelintir kepalanya, lalu membunuh dengan cara menggiginya, lalu anjing tetangganya dirobek perutnya, hingga yang terakhir ia mulai membunuh orang. Itu mungkin pertama kali saya membaca sebuah cerita dari sisi seorang antagonis. Menarik sebenarnya, mungkin suatu saat saya akan mencoba lain waktu untuk bisa menulis dengan cara seperti itu, karena sangat menantang.

ECHO [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang