Hanya ada tiga orang di ruangan tersebut. Samudra, Agi dan Garry. Suasananya sangat mencekam, dingin, gelap dan merinding. Agi ada di sisi lain bersama Samudra, sedangkan Garry berada di sisi satunya dengan pemisah kaca tebal. Kedua bapak dan anak itu hanya terdiam seribu bahasa, bahkan semenjak keduanya sama-sama duduk saling berhadapan. Jam dinding satu-satunya yang berani bersuara di ruangan itu. Suara detiknya terdengar sebagai satu-satunya suara yang paling bising. Semuanya merasa tak nyaman, terlebih lagi Samudra. Dia sudah lelah menunggu reuni keluarga ini untuk saling bicara.
"Bisa kita mulai? Kalian sudah tiga puluh menit tanpa suara," ucap Samudra.
Garry membuang pandangannya ke arah yang lain. Dia sendiri juga tak tahu harus bicara apa. Sudah lama dia tidak melihat putranya sendiri, karena keputusan pengadilan yang melarang dia untuk kontak dengan putranya. Agi juga tak tahu harus berkata apa, selain menunggu.
"Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan," kata Garry. "Setidaknya kau harus tahu kalau aku tak bermaksud untuk meninggalkan ibumu. Aku sama sekali tak punya pikiran jauh sampai di sana. Kau mungkin bertanya-tanya bagaimana orang yang berada di LIPI bisa bekerja di LAPAN. Sebenarnya, tak ada yang aneh. Hanya karena satu panggilan, semuanya berubah waktu itu."
"Kau bicara apa?" tanya Agi.
"Sebentar, biarkan aku menceritakan sesuatu yang tidak kau ketahui agar kau tak salah paham terhadap apa yang sebenarnya terjadi," jawab Garry.
"Bagaimana aku harus mempercayaimu?"
"Kejadian ini, makhluk asing itu tidak datang pertama kalinya ke bumi. Mereka sudah datang lebih dulu beberapa tahun yang lalu. Ini adalah kunjungan kedua mereka. Kejadiannya memang dirahasiakan. Aku tidak kaget kalau dipanggil lagi kemari, karena ini bukan yang pertama kalinya aku berada di sini. Kami pernah berada di waktu-waktu yang berat. Aku orang yang mengabdikan hidupku untuk penelitian, menjadi ilmuwan di salah satu lembaga negara adalah cita-citaku, hanya saja meneliti sesuatu yang asing bagiku adalah hal yang baru.
"Para ilmuwan dari LIPI dan LAPAN akhirnya bergabung untuk sebuah project, yang disebut sebagai project Ekstra Terestrial. Saat itulah kami benar-benar sibuk meneliti makhluk itu. Aku sampai tidak peduli lagi kepada keluargaku karenanya. Kami makin stress karena dituntut untuk segera menjawab berbagai pertanyaan, apalagi makhluk itu tak bisa menjawabnya. Kami mendeteksi energi yang tidak biasa pada makhluk itu hingga akhirnya makhluk itu lepas kendali.
"Makhluk itu kami kira sudah mati, tetapi ada pijaran-pijaran energi yang mencurigakan sehingga dari situlah kami berasumsi makhluk itu masih hidup. Karena, ini menyangkut keamanan nasional para tentara pun dilibatkan untuk mengamankan perimeter. Selama berbulan-bulan kami meneliti makhluk itu tetapi tanpa hasil. Kami tak bisa berkomunikasi dengannya, hingga akhirnya ibumu mengajukan cerai kepadaku. Setiap aku berangkat ke tempat penelitian, sebenarnya aku rindu untuk bisa bersama denganmu, bermain denganmu, tetapi sayangnya aku tak bisa. Demi ilmu pengetahuan dan juga demi keamanan negara ini akhirnya aku harus mengorbankan banyak hal.
"Akhirnya terjadilah, hari itu aku sebenarnya sudah mempersiapkan semuanya sebab esoknya aku harus menghadiri putusan pengadilan. Kamu dan ibumu berada di pesawat sedang dalam perjalanan ke Indonesia. Sebenarnya pula aku sudah pasrah. Aku tahu aku banyak salah. Meninggalkanmu dan ibumu sendiri. Lagipula aku berharap ibumu mendapatkan pasangan yang lebih pantas. Aku turut bersyukur kalau lelaki itu si Syahputra adalah lelaki yang baik. Tetapi tetap saja hatiku tidak terima. Walaupun aku bilang baik-baik saja, tetapi aku sebenarnya masih mencintai ibumu. Lalu terjadilah. Makhluk itu lepas kendali, kemudian menghancurkan fasilitas kami. Banyak korban berjatuhan, pesawat-pesawat tempur dihancurkan dengan mudah olehnya. Tak hanya itu, makhluk itu juga menghajar pesawat sipil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ECHO [end]
Science-FictionAgi mengalami kecelakaan pesawat ketika ia masih kecil yang mengakibatkan ia harus berpisah dengan ibunya. Dia selamat ditolong oleh Kesadaran Bumi sekaligus diberikan kekuatan yang luar biasa. Waktu berlalu ketika dia bertemu lagi dengan perempuan...