Part 4 - This Can Make Me Crazy

424 62 28
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

ONE HEARTBEAT
Part 04

🔅🔅🔅

Terbangun dengan kondisi hangover sungguh menyakitkan. Taehyung baru merasakannya setelah begitu banyak minum soju semalam. Meratapi kondisi memalukan yang dilihat oleh Soeun. Ia memang tertawa terbahak menanggapi keterkejutan Soeun tapi hatinya meringis nangis. Jika ada yang mau menenggelamkannya ke dasar laut detik ini juga, ia rela.

Tidak ada hal yang paling memalukan lagi di dunia ini melihat wanita yang pernah mengkhianatinya, malah melihat kondisinya sedang melakukan kegiatan (yang seharusnya) tidak ia lakukan. Tapi jujur, itu pertama kalinya Taehyung tidak bisa menahan diri hanya membayangkan apa yang telah melekat di ingatannya. Wajah Soeun.

"Sakiiiiiit," Taehyung berguling-guling di atas kasurnya. "Akkkhhh beneran sakit!!" teriaknya marah dengan memegangi kepalanya. Kakinya menyentak ke udara. Menghantam kening ke kasur, berharap sakit yang berdenyut-denyut nyeri hilang.

"Sakit kepala benaran atau sakit bohongan?"

"Mana ada sakit bohongan?"

Taehyung segera duduk ditepi kasur. Matanya menatapi seorang wanita yang duduk ditepi kasur. Gadis berambut panjang sebahu, dengan wajah segar yang cantik dan gaun pendek hitam duduk disana. "Kau, Soeun atau Gaeul?"

"Siapa yang kau inginkan?"

Taehyung memiringkan kepalanya dengan tatapan bingung. Tidak memberikan jawaban dan gadis yang membuatnya bingung itu menutup matanya dengan tangan kirinya. Taehyung membuka matanya. Setitik airmatanya telah jatuh dari sisi mata kirinya. Taehyung menyeka matanya. Yang sekilas dilihatnya tadi hanya delusionalnya saja. "Wae? Aku tidak perlu menangis karena dirimu. Tidak lagi, pengkhianat," Taehyung geram dengan mengepalkan tangannya.

Taehyung kemudian mengingat janjinya yang akan memberikan pelajaran pada Soeun. Pada seseorang telah mewarnai mobilnya dengan goresan abstrak. Ia perlu biaya yang sangat mahal untuk biaya pergantian cat. "Awas kau Kim Soeun," giginya gemeletuk geram. "Siapapun namamu, aku tidak peduli lagi."

Taehyung cepat turun dari kasurnya lalu mengambil handuk. Namja tinggi 178 cm itu masuk bathroomnya dengan menanggalkan semua pakaiannya lalu menghidupkan pemanas air. Menunggu baknya penuh. Setelah terisi namja itu memasuki bathup. Dirasakannya hangatnya air hingga batas leher. Namja itu membasuh wajahnya berkali-kali.

Cuplikan ia mencium Soeun di toilet, melihat Soeun yang menunjukkan lukanya, memakaikan branya lalu wanita itu melihatnya dalam kondisi melakukan tindakan memalukan. Semua itu sedikit, membuat hatinya kembali menghangat. "Seharusnya tidak seperti ini," Taehyung memegangi dada kirinya.

Yang kini dirasakannya lebih menyenangkan. Dengan tidak berhentinya ia selalu tergelitik mengingat wajah Soeun. "Taehyung, jangan sampai kau dibodohi lagi dengan sosok yang sama. Bisa saja dia mentertawaimu sekarang,"

Taehyung membayangkannya dimana sosok yang ada dikepalamya itu sedang tertawa terbahak-bahak. Menjadikan dirinya bahan lelucon yeoja itu. "Akh, menyebalkan!! Kenapa aku harus membayangkannya pula!!" teriaknya marah. Taehyung menyentak kakinya kesal lalu buru-buru menyelesaikan mandinya. Dikenakannya pakaiannya lengkap dengan setelan yang kali ini kasual. Hanya kaos putih dilapisi cardigan rajut biru dan celana padding.

"Tidak ke kantor?" tanya neneknya yang baru dilewatinya. "Oh, tidak heolmoni," jawab Taehyung dengan mengambil kunci motornya lalu helmnya. Sebelum memakai helmnya, ia mencium pipi neneknya itu lalu dipakainya helmnya. Taehyung menaiki motor sport hitamnya. Dilajukannya motor menuju studio Doga. Ia menunggu di depan gedung yang telah dibuka sambil mengamati jalan.

ONE HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang