Part 16 - Ups, Sorry. I'm Pregnant

308 56 38
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

ONE HEARTBEAT
Part 16

🔅🔅🔅

"Kasihan pada seorang yang berniat membunuhku," Soeun tampak menggeram. Tangannya terkepal lalu mendorong Yoongi dengan perasaan marahnya. "Kau bicara seolah yang dia lakukan padaku, bisa dimaafkan karena kasihan. Kau lihat orang itu!!" tunjuknya ke Hoseok.

Yoongi menoleh ke arah Hoseok yang melayangkan tangan kirinya sambil tersenyum. "Kalau aku bertemu orang yang salah. Kim Soeun yang ada di depanmu ini sudah tidak ada. Kau tidak tahu itu!!. Orang yang mirip denganku itu ingin melenyapkanku dan kau bicara omong kosong tentang kesepian. Tahu apa kau soal kesepian. Kenapa tidak bertanya juga padaku?"

"Soeun?"

"Ayahku setiap ditanya kemana ibuku, dia bilang sudah mati. Dia bekerja dari pagi sebelum aku bangun dan pulang kerja setelah aku tidur. Waktu itu tidak ada maid. Aku sendirian di rumah menunggu demi bisa bertemu dengannya walau hanya beberapa jam saja. Itu namanya kesepian juga. Aku tinggal dengan ayahku tapi aku seperti tinggal dengan robot workaholic. Teman-teman sekolahku juga tidak tulus padaku. Itu juga kesepian. Bukan hanya dia saja yang merasakannya!!"

"Maaf,"

Soeun berdehem dan sadar marah tidak pada tempatnya. "Dibandingkan memikirkan untuk satukan Taehyung dan Gaeul itu. Bantu aku buat gadis itu dapat bayarannya di penjara,"

"Aku tidak yakin soal itu," gumam Yoongi.

"Bwo?" delikan mata tajam tersorot dari mata Soeun.

"Ayahmu," kata Yoongi. "Tidak ada ayah yang ingin anaknya berada dalam penjara. "Apa katamu. Teorimu membuatku marah!!" Soeun makin emosi. Hoseok segera menyela. "Itu juga yang dibilang kakakku. Kau memang bisa menendang Nichole ke penjara tapi tidak bersama Gaeul."

"Wae!!!" Soeun memekik kesal. Tidak peduli orang berlalu lalang melihat gadis yang tidak bisa memilah tempat untuk lampiaskan emosionalnya.

"Karena dia ayah kalian. Dia tidak bisa membedakan, karena cintanya pun sama untuk kalian berdua. Mungkin dia tidak kenal Gaeul sebelumnya. Tapi dihatinya, dia tidak ada keraguan, kalau gadis itu juga anaknya. Ayahmu memang tidak melahirkan, tapi darahnya mengalir dalam dirimu dan Gaeul." Yoongi menatapi mata Soeun yang terlihat bergetar siap menangis. Kenapa ia selalu membuat wajah gadis itu siap digerus air mata?

Penyerang fakta sepertinya sulit sekali bicara yang bertolak belakang dengan nuraninya. Yoongi hanya ingin Soeun tidak terlalu syok nantinya. Ketika melihat kenyataan dari teorinya tadi 90 persen benar. Ia berani bertaruh 90 persen. Sebab ia juga seorang pria, yang jika dihadapkan dengan kondisi seperti yang dialami Wonbin, tentunya tetap akan memberi cinta seorang ayah, sejahat apapun anaknya.

"Kalian membuatku marah," Soeun meninggalkan mereka dengan perasaan emosinya. Yoongi mengejar yeoja itu lalu menahannya. "Kau marah karena mengakui aku benar. Soeun, kau mengakui itu dihatimu kan?"

"Lepaskan, aku mau pulang sama Hoseok Oppa," Soeun menyentak tangannya. "Kau seharusnya pulang," suruh Yoongi. "Aku tidak mau pulang. Kau pikir kenapa aku milih bersembunyi? Baiklah, aku akui ucapan Hoseok Oppa. Aku sedikit mengasihi gadis cinta pertamamu itu Yoongi-ah. Kubiarkan dia berada di kamarku yang ada ranjau springklernya. Kupersilahkan dia pakai semua baju mahal dan kosmetikku,"

"Lalu mengikhlaskan Taehyung juga?" Yoongi memancing. Ingin tahu seperti apa sebenarnya perasaan Soeun pada Taehyung. Soeun malah tertawa diberi pertanyaan seperti itu. "Aku malah mengkhawatirkan hatimu ini," Soeun menunjuk dada kanan Yoongi keras.

ONE HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang