Part 33 - The Pain Arises

290 38 10
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

ONE HEARTBEAT

Part 33

🔅🔅🔅

Silent love bukanlah jalur cinta yang diinginkan Choo Gaeul sejak mengenal sosok Min Yoongi. Gadis 29 tahun itu ingin menceritakan segala yang pernah dilaluinya sejak kecil hingga detik bertemu Yoongi terjadi. Tapi seakan lidah dan mulutnya sulit untuk bergerak. Tidak semuanya bisa diceritakan pada pria itu.

Termasuk rasa sakit ketika ia terpaksa menuruti dokter untuk membuang bayi yang mati di dalam kandungannya. Namun anehnya, semua rasa sakit itu bisa dengan mudah diceritakannya pada Leo. Diberitahunya semua yang pernah dialami termasuk kejahatan yang pernah dilakukannya pada Soeun. Agar namja itu tidak menyesal jatuh cinta padanya.

"Aku bukan hakim atau pun Tuhan yang bisa menjatuhkan hukuman untuk gadis jahat sepertimu Choo Gaeul. Aku hanya seorang pria yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatmu. Jadi berhentilah berkata, kau tidak pantas untuk kucintai. Aku sayang kamu. Aku mencintaimu dan aku cemburu pernah ada laki-laki lain masuk dalam hidupmu,"

Gaeul tersentak dari ucapan Leo beberapa hari yang lalu padanya. "Oh, kau disini," kata Leo yang menjadi canggung bertemu Gaeul. "Kau bisa bedakan aku bukan Soeun?"

Leo sampat bengong sesaat kemudian namja atletis itu tertawa. Rasa canggung pun menghilang. "Aku pintar kan bisa bedakan gadis perut rata sama yang perutnya bulat lucu gitu," goda Leo. Wajah Gaeul memerah padam oleh rasa malu. Tentu saja ia jadi mudah dibedakan secara fisik. "Tapi aku yakin kok tetap bisa bedakan kalian meski Soeun tidak hamil,"

"Benarkah?" Gaeul tiba-tiba antuasias dengan mendekat dan merangkulkan tangannya dileher namja itu. Leo cukup terkejut dengan tingkah Gaeul yang terlihat relax dan tidak lagi canggung terhadapnya. Gaeul pun baru menyadari jaraknya terlalu dekat wajahnya dengan pria itu.

"Mi---mianhae," gugup Gaeul dengan jantungnya berubah berdebar keras. Diturunkannya tangannya dengan sikap yang masih gugup. Leo kemudian meminta tolong Gaeul untuk ambilkan minum karena ia segan buka kulkas di rumah Wonbin.

Gaeul mengambilkan botol minuman lalu menuangkan air ke dalam gelasnya. Usai menegak habis minuman yang diberikan oleh Gaeul, Leo mendekati gadis itu lalu memegangi kedua tangan Gaeul dengan erat. "Aku tidak ingin membuatmu bingung atas janjimu padaku Gaeul. Aku juga tidak ingin kau memilihku karena janji itu dan rasa kasihan. Aku ingin kau berikan cintamu tanpa ada 2 perasaan itu."

"Tapi," kata Leo lagi dengan menatapi manik mata Gaeul dengan serius. "Bukan berarti aku menyerah dan pasrah karena sadar diri dengan kondisiku. Aku tidak punya harta warisan keluarga seperti Yoongi dan Taehyung. Aku hanya punya cinta dan usaha. Aku tidak akan menyerah dengan perasaanku,"

"Kau itu lucu juga, usia dibawahku tapi berlaku senior. Kau itu seharusnya menjadi adikku saja," canda Gaeul yang ditanggapi senyum oleh Leo. "Aku tidak mau menjadi adikmu. Aku hanya mau menjadi kekasihmu. Menikah dan memiliki anak dan aku lebih suka anak perempuan,"

"Tapi aku tidak bisa memberikannya," ujar Gaeul dengan menurunkan kedua tangannya. "Aku hanya bisa berfungsi menjadi istri, bukan menjadi ibu,"

Leo menatapi lama Gaeul lalu tersenyum lembut. "Panti asuhan di Busan ini banyak. Kita bisa memiliki mereka dengan bebas. Salah satu dari mereka pasti sudah menanti kita menjadi orang tua angkat,"

"Leo," Gaeul memeluk pria itu erat. Membuat hatinya luluh untuk memberikan cinta barunya pada pria itu. Ia tidak perlu merasa canggung pada Yoongi karena ia sendiri tidak terikat apapun dengan pria itu. Seperti yang sudah diucapkannya pada Boyoung.

ONE HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang