Part 49 - Give Up?

228 31 9
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

ONE HEARTBEAT
Part 48

🔅🔅🔅

Vincent yang berada di bangku belakang mobil sedan milik Wonbin, tampak cemberut sambil memegangi miniatur mini kereta api ditangan kanannya. Wonbin lebih dulu menjemput cucunya yang suka cemberut lebih cepat dari Boyoung hingga disuruhnya Boyoung melapor bahwa Vincent ia yang bawa.

"Kenapa ini dari tadi tidak ceria wajahnya. Berantem lagi sama Dady-mu, atau Mommy?" Wonbin yang berada di sebelah kanan Vincent mendekat untuk mengamati wajah tampan cucunya yang ditekuk dengan bibir mengerucut, namun ketampanan tetap saja tidak pergi dari wajah cucunya itu.

"Daddy bohong. Katanya mau beli hape baru tapi dua hari ini Daddy bilang tidak janjikan apa-apa. Itu bukan Daddy,"

"Jangan bilang bukan Daddy terus dong. Masa karena Daddy-mu lupa, jadi bukan Daddy lagi," Wonbin masih menanggapi dengan tawa mendengar Vincent kalau marah tidak menganggap Taehyung sebagai ayahnya. "Tapi dia memang bukan Daddy, Haeraboji, itu bukan Daddy,"

Wonbin menggaruk keningnya dengan tatapan bingung. "Mungkin Daddy lupa. Kan Daddy-mu memang gitu, gampang lupa, ya kan?"

Vincent menggelengkan kepalanya. "Daddy tidak pernah lupa kalau janjinya sama aku. Kalau sama Mommy iya, tapi sama Vinc gak begitu. Orang itu bukan Daddy,"

Haein yang menyupir ikut menyimak lalu ia pun berkomentar, "Apa itu V tuan?"

"V?" Wonbin sudah lama tidak mendengar nama itu lagi.

"Siapa V haeraboji?"

"Bukan siapa-siapa. Oya Haein, bisa kita ke galery handphone. Beli hape baru untuk Vinc," suruh Wonbin dan Haein menanggapi dengan memutar mobilnya.

"Hore!!!beneran dibeliin sama Haeraboji? Tapi nanti Daddy marah," Vincent menatap speechless. Takut kena sita lagi handphonenya.

"Nanti suruh Daddy ganti uang Haeraboji, gampang kan?"

"Nee Haeraboji, khamsamnida,"

Di galery ponsel Vincent memilih ponsel keluaran terbaru dari produk lokal LG dengan memori internal yang besar 64 GB dan setelah mendapatkannya, Wonbin mengajak cucunya makan siang. Wonbin selalu menyisihkan waktu super sibuknya dengan tetap menemani Vincent, main dan makan siang bersama. Sebab dulu ia banyak kehilangan moment kebersamaannya dengan Soeun saat Soeun seumuran Vincent. Demi mencari uang yang bisa habis seiring waktu, ia telah kehilangan masa-masa emasnya bermain dengan putri yang selalu menunggunya pulang kerja.

Usai sarapan dan menunggui Vincent bermain bersama anak lainnya, Wonbin menelepon Hyesung yang menetap di Seoul. Menelepon kerabat sekaligus paman yang paling tahu kondisi Taehyung. Diceritakanya soal V yang kemungkinan muncul hingga Vincent berkata pria itu bukan ayahnya.

"Bisa jadi itu V," Hyesung sependapat dengan Vincent.

"Tapi kenapa bisa muncul, perasaan kau bilang dia tidak muncul lagi sejak pemeriksaan tim audit itu,"

"Aku berbohong soal itu. V berhasil kumunculkan tapi hanya sebentar saja. Aku bilang jangan mengakui diri sebagai V,"

"Kenapa kau lakukan itu?" Wonbin tidak paham tindakan besannya.

"Waktu itu tim audit tidak percaya soal kepribadian ganda. Kita dianggap mengada-ada soal itu. Kalau aku teruskan dengan memberitahu V muncul untuk memberi keterangan, kita hanya akan jadi bahan tertawaan di pengadilan. Karena bagaimana pun kondisinya Taehyung tidak menguntungkan untuk dimenangkan kalau dia tidak bersalah. Apa boleh buat. Aku pamannya, aku harus melindungi dia dari cemooh orang banyak tentang kepribadian gandanya itu. Tapi Soeun terlanjur menyebut nama itu untuk mengamankan Taehyung. Dengan beri keterangan sosok itu tidak pernah ada lagi dalam dirinya, Taehyung terbebas dari cibiran netizen kan?"

ONE HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang