Part 14 - They are Two

271 52 16
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

ONE HEARTBEAT
Part 14

🔅🔅🔅

Kondisi makan malam di ruang makan keluarga marga Min biasanya tidak pernah ada suara. Kecuali jika Jungkook ingin menyampaikan sesuatu. Namun sejak ribut antara Changi dan Jungkook, anak Mira itu lebih memilih tidak bergabung di ruang makan. Ruangan ini tidak ada suara Jungkook, yang ada hanya suara Min Joonhyun yang tiba-tiba terus bertanya soal sekretaris Yoongi yang dianggap tidak konsisten. Ia mendapat laporan dari Changi kalau gadis itu menyukai Yoongi lalu sekarang dibatalkan karena statusnya ternyata sudah menikah dan ingat dengan suaminya.

"Kalau begitu, kembali saja pada Bora. Soal anaknya, bisa kita bicarakan nanti," kata Joonhyun yang memang disuruh Mira untuk mengatakannya. "Jangan bahas gadis itu disaat moodku sedang buruk," Yoongi menyelesaikan sarapannya lebih cepat. Namja itu pindah duduk ke bangku taman didepan kolam ikan sambil duduk melamun. Sikap Soeun yang berubah merapat pada Taehyung masih membuatnya penasaran. Dugaannya masih antara Soeun memancing cemburunya atau cinta Soeun itu sendiri memang sudah hilang.

Bisa dibilang, ia telah kehilangan kesempatan ketika kesempatan itu mampir ke dalam hidupnya. Ketika Soeun yang dilihatnya tampak berusaha membuat ia untuk menyukai gadis itu. Kini hipotesanya tentang Soeun dan Gaeul adalah satu jiwa membuatnya menyesal tidak ambil kesempatan yang ada. Sikap dinginnya telah mengacaukan segalanya. Jika ia dituding menyesal maka ia harus akui, ia menyesal. Sikap Soeun sekarang mengingatkannya pada Soeun dulu yang memakai nama Gaeul. Meski ia sudah bersetubuh dengan gadis itu tapi sikap dinginnya tidak disangka telah menyakiti berkali-kali hati gadis itu.

"Aku berharap banyak padamu. Tapi ternyata cintamu hanya manis dibibirmu saja Min Yoongi. Semanis senyummu yang manis seperti gula. Tapi hatimu seperti batu."

"Dengan membencimu, adalah satu-satunya caraku untuk tetap bisa menatap ke depan."

Yoongi membuka matanya mengenang semua kata-kata sebelum ia ditinggalkan. Jika Soeun mengaku ingat kembali Taehyung, mungkinkah yeoja itu ingat juga dengan kata-kata perpisahan yang dilontarkan. Kepergiaan yang membuatnya sakit hati karena tidak diberi kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Yang kemudian membuatnya berharap gadis itu bisa mati didepannya.

Jika saja keluarganya tidak pindah ke Busan dan menetap di kota ini sekarang. Ia seharusnya menghentikan pencarian untuk menghormati rasa sakit hatinya. Semestinya ia tidak mengizinkan Jungkook mencari tahu soal kehidupan masa lalunya hingga penemuan namja itu membuat ia diperas si adik tiri.

Dengan kembalinya Soeun pada Taehyung, memaksa kenangannya pada Gaeul harus menguap begitu saja. Cintanya yang masih tersisa bisa menjadi buih yang kemudian menghilang. Titik jenuhnya pada kehidupan yang dianggap membosankan akan semakin tinggi dengan memaksa dirinya harus menghapus cinta itu.

"Kau tidak pernah bilang sebelumnya, kalau sekretarismu itu pernah menikah sama cucu pemilik KTH Group itu," Changi duduk di bangku taman sebelah Yoongi. Changi memang terkadang menyebalkan tapi namja itu sangat peduli pada adik kandungnya.

"Karena aku tidak melibatkanmu hyong, jadi kupikir cerita itu tidak perlu kukatakan padamu,"

Kedua kakak beradik itu menghela napas bersamaan. "Perasaan perempuan memang selalu membingungkan ya. Saat kita jatuh cinta pada mereka. Kaum lelaki seperti memasuki labirin yang memusingkan. Dengan lika-liku sisi jalan begitu pendek dan panjang hingga kemudian menemui jalan buntu. Pilihannya antara kembali ke pintu awal atau tetap jalan menghadapi kerumitan labirin. Sampai kita berada di pintu akhir. Finish yang bukan berarti akhir, dari perjalanan rumit."

ONE HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang