Part 23 - Wedding

310 47 18
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic,

ONE HEARTBEAT
Part 23

🔅🔅🔅

Ruang meeting tampak meriah usai Min Yoongi mengeluarkan ide barunya mengenai promosi buku tidak hanya sekedar penjualan fisik namun online dengan format pdf dan memberikan kupon vocer untuk pelanggan VIP. Ide yang sebelumnya pun mendapat respon yang luar biasa dari komisaris dan terbukti bahwa iklan yogurt serta beberapa iklan lainnya menjadi daya tarik sendiri untuk sebuah fisik buku.

Buku tidak lagi monoton dengan tampilan cover dan tulisan. Iklan kreatif yang indah cukup memanjakan pembaca sebelum menikmati tulisan. Wonbin menatapi Yoongi dengan rasa kagumnya. Namja itu jika terlihat keseluruhan sepertinya tipe yang malas bergerak atau sedikit lambat tapi setiap tampil di depan pihak komisaris, bahunya menjadi tegap. Setiap ucapannya berisi dan terlihat sekali sangat berpendidikan.

"Menantu idaman," gumam Wonbin secara tidak sadar mengucapkannya hingga Changi yang berada disebelah pria itu mengulum senyum. Bangga adiknya dianggap sebagai calon mantu idaman. Kharisma Yoongi sepertinya telah mencuri perhatian Wonbin. Lalu Changi menatapi adiknya yang memang selalu penuh wibawa dibalik podium.

Changi usil membandingkan adiknya dengan Taehyung. Jauh menurutnya. Taehyung memiliki kepribadian agak kekanakan, tidak bertanggung jawab dan juga kurang beribawa. Tipe namja seperti itu biasanya dicoret dari daftar calon mantu oleh setiap mertua. Yoongi terlihat menyelesaikan presentasinya lalu Changi sebagai perwakilan perusahaan keluarga Min mengakhiri dengan beberapa kalimat penyemangat. Bahwa kerja sama dua perusahaan yang saling menguntungkan ini diharapkan selalu terjalin baik sampai anak cucu.

Aura positif Changi yang selalu mencuri perhatian itu membuat beberapa orang ikut tercerahkan oleh beberapa kata Changi. Sekali lagi, Wonbin menatap kagum. Kakak beradik yang sangat kompak dan memiliki aura positif itu membawa kedamaian sendiri untuk hatinya. Dibandingkan dengan keluarga Myunggun. Walau ia berhutang budi pada Myunggun, tapi entah mengapa ia sulit untuk benar-benar menyukai Taehyung, terutama kakak namja itu, yang kabar soal kepribadiannya yang buruk, membuatnya ragu untuk berbesan dengan keluarga Kim tersebut.

Soal Taehyung, respectnya pada namja itu sudah berkurang setelah kehamilan Soeun yang sesungguhnya tidak diinginkannya. Putrinya itu telah mengulangi sejarah hidupnya yang kelam. Mau marah pun sulit karena ia juga bukan orang suci yang bisa menghakimi. Memang putrinya saja yang bodoh. Mau saja melayani napsu Taehyung itu padahal Soeun itu tipe yang emosional jika disentuh pria. Biasa mengancam dengan pisau lipat.

Tapi....., Wonbin memijit pelipisnya, jika diingat terus, ia bisa semakin benci pada Taehyung. "Ajussi, gwenchana?" Yoongi bertanya untuk memastikan pria yang memijit pelipisnya itu baik-baik saja. "Nee, aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir. Oh ya, nanti kita makan siang bersama saja di kantin. Ajak Soeun juga,"

"Ajussi, soal Gaeul, dia tidak bekerja disini?"

"Eoh, dia di KTH Group, neneknya Taehyung sudah kepalang janji jadikan dia sekretaris Taehyung. Mau bagaimana lagi, itu juga keinginan Gaeul sendiri,"

"Apa dia baik-baik saja, Ajussi,"

"Gaeul?" Wonbin bertanya sambil keluar dari ruangan meeting. "Mungkin kurang baik karena aku menjual mobilnya dan menempatkan dia di dorm. Dia pasti marah karena aku seperti membuangnya lagi." Wonbin terlihat merasa bersalah. Yoongi mengulum senyum. Tahu beratnya posisi Wonbin pada anak yang tidak akur.

Di kantin Soeun sudah menunggu lebih dulu dan melambaikan tangannya. Saat makan siang mereka dimulai Yoongi menatapi Wonbin yang makan dengan membantu putrinya memotongi daging. Berusaha sekali mengambil hati Soeun yang pernah tersakiti. "Soeun-ah, Appa punya usul yang Appa rasa ini demi kebaikan kita bersama." Wonbin memperhatikan sekitarnya. Tidak ramai sebab jam makan para atasan selalu lebih dulu dari para karyawannya.

ONE HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang