*Author POV*
Aland mengtuk kamar lisa untuk membangunkannya tapi tidak bergerak sama sekali.
"Akhh lisa" ucapnya masuk dan menggoyangkan badan lisa.
"Sa bangun makan malem nanti lo sakit kalo ga makan, belum mandi juga lo! Jorokk!!" ucap aland menepuk lisa.
"Aaa... Sakit ishhh masih ngantuk elahh lo duluan aja sana" lisa melanjutkan tidurnya.
"Ya udahh awass lu jangan nyesel ya padahal kak ico udah beliin rice noodle sama red velvet cake kalau ga mau gua makan aja sendiri nihh ya" ucap aland keluar dari kamar.
Lisa langsung terbangun "Alannn!!! Punya gua jangan coba coba dimakan ya!!! Gua mandi dulu!!!" lisa teriak keras agar aland mendengarnya.
Lisa langsung buru buru kekamar mandi dan langsung turun ke bawah untuk makan.
Saat lisa turun kebawah ternyata masih ada kak silvi.
"Malem" lisa mencium satu satu kakaknya dan aland.
"Udah mandi belum?" tanya kak ico pada lisa.
"Udah lah kak masa belum" ucap lisa duduk disamping aland.
"Paling cuci muka doang itu" ucap aland
"Apaan sih bener gua mandi tau!"
Aland menggedikan bahunya "ishhh nyebelin" ucap lisa kesal.
"Udah ayo makan jangan berantem terus" ujar kak ico pada lisa dan aland.
Mereka mulai memakan makanannya dan bercanda sesekali.
"Kakak kapan nikah?" ucap lisa pada silvi di depannya.
"Heuh?" silvi bingung ditanya seperti itu oleh lisa.
"De apa sih nanyanya kaya orang gede aja" ucap erico menyenggol kaki lisa.
"Emang kenapa ya ka silvi" ucap lisa pada silvi.
"Heuh? Iya lis" jawab silvi memakan makanannya.
"Hehe santai aja ka aku bercanda kok kalau emang mau cepet cepet juga gapapa biar aku cepet punya ponakan juga hehe" ucap lisa tertawa.
Silvi hanya tertawa malu.
"Lu kenapa tadi ga nerima ricky?" ucap aland tiba tiba membuat lisa terdesak makanannya.
"Uhukk uhukk...."
Erico menepuk punggung lisa dan silvi menuangkan air putih ke gelas lisa, lisa langsung meminumnya dan menginjak kaki aland.
"Awww sakit sa" ucap aland menjerit.
"Kamu ditembak sa? Disekolah? Trus gimana?" ucap erico penasaran tapi lisa tidak menjawab hanya terus memakan makanannya.
Dan dijawab sama aland "iya dia ditembak sama temen aland ka, diuks pas lagi ngobatin lukanya lisa. Trus ga diterima sama lisa padahal baik loh temen aku sama lisa ka perhatian tapi ga diterima sama lisa" ucap aland panjang lebar menjelaskan kepada erico.
"Serius?? Emang kenapa sa?" tanya erico lagi pada lisa.
"Gapapa kak" ucap lisa.
"Oh ya aku mau pergi keluar beli makanan buat besok" lanjut lisa berdiri dari meja makan.
"Makanan apa? Kan makanan lo masih banyak dikulkas lo" ucap aland.
Fyi : Lisa punya kulkas sendiri untuk naruh makanannya.
"Ada lah yang mau gua beli ga usah bawel" lisa beranjak pergi dari meja makan mengambil kunci mobil dan pergi dari rumah.
"Mau kemana sih dia? Jangan jangan ke tempat itu" ucap aland bicara sendiri.
"Ka aku susul lisa dulu ya, awas jangan ngapa ngapain dosa" ucap aland tertawa.
"Ehh gapapa deng buatin keponakan yang cantik ya asal jangan kaya lisa" aland mengedipkan matanya pada silvi.
"Ishhh anak itu" ucap erico.
"Jangan di dengerin sayang" lanjutnya.
"Iya gapapa kok... Cup..." silvi mencium pipi erico .
"Ishh nakal kamu" erico meraih wajah silvi dan mencium lembut bibirnya, silvi memejamkan matanya. Dan erico menggendong silvi masuk kamar erico....
~~~
Lisa pergi menemui zico "mana yang gua minta?" ucap lisa pada zico.
"Ini" zico menyerahkan sesuatu pada lisa.
"Lisaa... Bener kan lo disini" ucap aland menghampiri lisa.
"Ngapain lo kesini? Tau dari mana tempat ini?" tanya lisa pada aland.
"Lo yang ngapain kesini? Ga penting gua tau dari mana. Apa yang lo pegang?" ucap aland berusaha melihat yang dipegang lisa.
"Bukan apa apa, kenalin co ini kembaran gua aland. Lan kenalin ini temen gua zico" ucap lisa mengalihkan pembicaraan.
"Gua aland"
"Gua zico"
Ucap mereka memperkenalkan diri masing masing.
"Udah kan thanks ya co, gua cabut dulu nih ada yang rese" ucap lisa pamitan pada zico.
"Oke ati ati la" ucap zico melambaikan tangan dan pergi dengan mobilnya.
"Ngapain lu ketemuan sama dia? Di pinggir danau kaya gini? Naik apa lu kesini? Gua ga liat mobil lo" tanya aland berturut turut.
"Banyak bat nanyanya. Yang pertama gua ga mau jawab, yang kedua gua juga ga mau jawab, yang ketiga gua naik taksi" jawab lisa.
"Serah lu sa" sampai dimobil aland langsung merampas barang yang dipegang lisa.
"Alan!! Balikin!!" lisa berusaha mengambil kembali barangnya.
Aland melihat isi di dalam kotak yang tadi dikasih zico ternyata isinya Billionaire Vodka.
"Lisa lo gila ya?! Kaya gini lo beli?! Harganya kan mahal sa!! Wahhh sinting lo!!" ucap aland memberikan lagi kotaknya pada lisa.
"Dari kemaren gua pengen ini jadi ya gua beli lah buat besok" ucap lisa dengan santai.
"Gila lo" ucap aland masuk ke kursi stir dan pulang bersama lisa.
Sampai dirumah tidak ada orang tapi mobil silvi masih ada diluar.
Mereka masuk kedalam dan tidak melihat siapapun di ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, di taman belakang rumah lisa juga tidak ada.
"Ehmm jangan jangan lagi bikin keponakan haha" ucap lisa tertawa.
"Gila emang lu yang paling gila sa" aland menggelengkan kepalanya.
"Coba dengerin yuk lan" lisa hendak pergi ke kamar erico tetapi di tarik aland.
"Ga usah macem macem sa udah malem, naik sana besok pagi pergi lo kesiangan gua ga tanggung jawab" ucap aland pergi ke atas.
"Akhhh alan malesin ga klop!!" lisa ngambek dan jalan cepat ke atas melewati aland.
"Huh nuna nuna" ucap aland menggelengkan kepalanya lagi.
Bersambung...
내 이야기를 읽어 주셔서 감사합니다 ❤
Terima kasih sudah membaca cerita saya ❤Tambahin ke daftar perpustakaan ya and klik bintangnya biar autor semangat lanjutin nya komennya juga jangan lupa ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girl
Teen FictionWARNING!! (18+) "Gua ga suka diremehin ,dan gua lebih dari apa yang lo tau" Lalisa Bailey