12

5.1K 241 1
                                    

"Ley, nanti pulang bareng aku aja ya" kata Anton lembut.

"Biasanya kan juga gitu" balas Leya.

"Ya nanti mampir ke rumah aku dulu" kata Anton.

"Mau ngapain?" tanya Leya bingung.

"Mau ngenalin kamu ke mama sama papa aku" balas Anton mantap, Leya membulatkan matanya tak percaya.

"Iya, jadi nanti aku mau ngumumin ke semua orang kalo kamu itu milik aku" lanjut Anton.

"Nggak perlu segitunya juga" balas Leya.

"Gapapa, tapi nanti kita ke pasar dulu, mama nitip barang soalnya" kata Anton.

"Nitip barang apa? Kok ke pasar?" tanya Leya dengan tatapan polosnya.

"Ya beli bahan dapur, kaya bayem, cabe, kulbis, brokoli bawang merah putih teruslah kau berkibar" balas Anton dengan bersenandung dikalimat akhir.

"Haha, yaudah nanti kita mampir ya" kata Leya lembut, lalu dibalas anggukan semangat dari Anton.

"ANTON! LEYA!" teriakan dari depan sana terdengar sangat jelas ditelinga Anton dan Leya.

"Iya kenapa?" tanya Leya santai.

"Kamu tau apa kesalahan kamu sama Anton?" tanya guru bernama pak Eko.

"Enggak tau, mungkin Io tau, Leya tanyain dulu ya pak" balas Leya dengan muka tak berdosanya itu.

"Io?" panggil Leya.

"Kenapa sayang?" balas Anton lembut, sehingga siswi kelas menggigit bibir bawahnya karena menahan rasa baper mereka masing-masing.

"Io tau nggak kesalahan kita apa?" tanya Leya polos.

"Enggak tuh" balas Anton.

"Owh yaudah kalo nggak tau, Ley nggak maksa" kata Leya lalu dibalas anggukan polos dari Anton.

"Pakk, Io nggak tau juga" kata Leya yang kini tengah berdiri menatap gurunya dari pojok belakang.

Pak Eko hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan muridnya ini.

"Maju kedepan" perintah pak Eko yang masih memijat pelipisnya yang terasa pusing gara-gara ulah Leya.

"Siapa pak?" tanya Leya polos.

"Kamu sama Anton" balas pak Eko dengan nada yang berusaha sabar sesabar sabarnya.

"Owh, bilang dong pak. Saran dari Ley, lain kali kalo nyuruh orang disertakan namanya ya pak, soalnya takut kalo nanti timbut fitnah" kata Leya dengan nada sok bijak.

"Yuk" ajak Leya pada Anton, lalu berjalan kedepan diikuti Aton dibelakangnya.

"Ada apakah gerangan sehingga bapak Eko Sucipto menyuruh kami untuk maju ke depan?" tanya Leya.

"Lah Ley, nama panjangnya pak Eko udah ganti ya?" tanya Keyna setengah berteriak.

"Enggak kok, kan nama panjangnya tetep pak Ekooooooooo" balas Leya dengan memperpanjang huruf o.

Tawa seisi kelas pun langsung pecah, sedangkan pak Eko melongo dibuatnya.

"Durhaka lo sama guru sendiri" kata pak Eko dengan nada dramatisnya.

"Sorry bro, Ley nggak sengaja" balas Leya dengan nada yang dibuat-buat.

"Pak, buruan sih kasih tau tujuan kenapa kita disuruh maju ke depan tu apa?" tanya Anton yang sudah mulai merasa pegal dikakinya.

"Suruh ngangkatin jemuran dirumahnya pak Eko" balas Vyo dengan setengat teriak.

"Emang pak Eko dirumah punya jemuran ya? Wahh bahaya tuh pak, lagi mendung lo ntar kalo ujan gimana? Kasian lo pak jemurannya, kelamaan digantungin" kata Leya dengan mengelus dadanya dramatis.

About Love •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang