Epilog

6.7K 172 6
                                    

Readers😚
Saran dari author bacanya sambil muter lagu yang ada di mulmed yaa, biarr gimana ya, ya seenggaknya ikut terhuraa lah :'v
Kek author yang nulis bagian si Leya meninggal sampe mewek-mewek :')😭

Mau ngatain baperan? Silahkan! Author mah apa atuh emang makhluk Tuhan yang gampang baper sampe sering di php in hwaaa :V anjer jadi curhat😆 bodo ah, lupain.. Intinyaa... 😗

SELAMAT MEMBACAA!!!💗💗

Pstt pstt... Lagu di mulmed jan lupa di puter :v



#####



"Lisa..

"Leyy?! Leya bangun!! Nggak! Kamu nggak boleh ninggalin aku sama Lisa! Kamu harus tetep disini! Kamu janji, kamu udah janji nggak akan tinggalin aku lagi... Tapi kenapa sekarang kamu tinggalin aku? Tinggalin anak kita? Bangunn Ley, bangun...." teriakan yang perlahan menjadi rintihan, tangisan kesedihan.

Brakkkk....

"LEYAAA!!!"

"Leya bangun nak, hey... Kamu harus bangun, kamu kuat, kamu harus berjuang demi suami dan anak kamu... Jangan tinggalin mama nak," tangis Alena pecah seketika saat mengetahui putri satu-satunya telah tiada.

"Sayang... Ini papa, kamu denger papa kan? Bangun sayang, katanya kamu sayang sama papa.. Katanya nggak mau ninggalin papa? Kenapa sekarang malah pergi?" kini giliran Jonathan yang memeluk putri kesayangannya. Putri kecil yang tak henti-hentinya bersikap manja padanya. Putri kecil yang selalu menceritakan keluh kesahnya. Namun kini telah tiada.

"Sayang, ini mama Tari nak, bangun nak... Jangan tidur dulu, anak kamu masih butuh kamu.. Semua yang ada disini masih butuh kamu," tangis Tari pecah, ia menangis sejadi-jadinya, Leya yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Dia yang bersikap sangat menyenangkan dimata Tari. Kini telah pergii.

"Papa. Papa Galih sayang sama kamu, kita semua sayang kamu, bangun dong sayang... Jangan nutup mata kamu kaya gini," Galih yang jarang memperlihatkan air matanya, kini ia menumpahkannya untuk Leya.

Mey dan Keyna menatap Leya tak percaya, Leya yang sudah terbaring kaku di atas brankar. Mey dan Keyna mendekat, menghampiri Leya dan langsung memeluk Leya erat.

"LEYA!!" tangis Mey pecah seketika.

"Lo jahat Ley, lo jahat. Katanya kita sahabatan sehidup semati, mana kata lo hah?! Mana?!! Lo ninggalin gue, ninggalin Keyna, ninggalin Anton, dan semuanya.. Lo ninggalin banyak orang yang sayang sama lo Ley," yang ada di dalam ruangan tak kuasa menahan tangis mereka, mereka meratapi kepergian Leya tak terima, kenapa Leya harus pergi secepat ini?

"Hey? Lo nggak lucu ah, masa lo mau tidur pas anak lo udah ngeliat dunia sih? Harusnya lo temenin dia dong, nggak adil namanya kalo dia nggak dapet omelan dari lo kaya dulu lo ngomelin kita semua.. Bangun dong," Riko yang sedari tadi terlihat tegar pun menumpahkan tangisnya yang sedari tadi ia pendam. Terlebih saat ia mengenang memori saat-saat Leya dengannya, memori pahit yang akan sangat Riko rindukan. Dan semua yang ada di dekat Leya.

Kini sudah tidak ada lagi Leya.. Leya yang selalu ngomel-ngomel, Leya yang selalu membuat masalah, Leya yang selalu menjadi penghibur saat salah satu ada yang sedih, Leya yang selalu ada, Leya yang baik, Leya yang konyol, semua tentang Leya kini hanyalah kenangan, kenangan yang akan selalu tersimpan.

#####

"Yang tenang di sana, aku akan jaga Lisa. Dia permata kita, aku menyayangimu Aleya," kata sosok lelaki yang tengah menggendong putri kecilnya di pemakaman bundanya.

About Love •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang