27

3.7K 155 1
                                    

Detik menuju ke menit, menit menjadi jam, jam menuju ke hari, hari yang terus berganti menjadi minggu hingga ke bulan.

Tak terasa Anton, Leya, Riko, Mey, Keyna, dan Vyo hanya tinggal 59 hari lagi mereka berada di SMA Star School dan kini mereka sudah harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perang yang sesungguhnya, UNBK!!

"Eh ntar kalo udah lulus kita mau kuliah dimana?" tanya Mey.

Saat ini mereka sedang berada dirumah Leya dengan tujuan belajar kelompok untuk mengerjakan suatu tugas.

"Nggak tau juga sih," balas Keyna sambil memainkan pulpennya.

"Satu kampus kuy!" pekik Riko.

"Kalo gue, Mey, sama Keyna sih emang udah pasti satu kampus," kata Leya.

"Ikut lah kita," kata Anton.

"Boleh aja sih kalo kita mah, lebih baik malahan, jadinya kan nggak harus pisah setelah kelulusan nanti," balas Mey.

"Nanti mau pada ngambil jurusan apa?" tanya Vyo.

"Kalo gue sih mau ngambil hukum kayaknya," balas Mey.

"Tata busana mungkin," kata Keyna.

"Wahh bakal jadi ibu designer nih," kata Vyo.

"Iya dong, ndiriin butik itu jadi impian gue," balas Keyna bangga.

"Kalo kamu mau ngambil jurusan apa yank?" tanya Anton.

"Mungkin masuk ke akuntansi," balas Leya.

"Biar jadi manager keuangan," lanjut Leya sambil terkekeh.

"Lah elu kan udah kaya bergelimang harta, kenapa kudu ngambil jurusan itu? Kan masih ada yang lain, atau nggak kan lo bisa tuh nerusin usaha bonyok lo yang banyaknya nggak ketulungan itu," kata Riko.

"Ya nggak sepenuhnya gue ngandelin orang tua gue, gue juga pengen mandiri, ngerintis usaha sendiri tanpa campur tangan orang tua gue, ya kalo gue mau gue bisa langsung minta salah satu dari perusahaan orang tua gue buat gue pimpin, tapi sayangnya gue nggak mau," balas Leya.

"Ini nih yang beda dari kamu, kamu itu anak orang kaya tapi bisa bersikap sederhana gitu, salut gue, nggak salah jadiin lo calon istri," kata Anton sambil terkekeh pelan, Leya tersenyum simpul dengan pipi yang sudah merah merona.

"Anje blushing dia," goda Mey sambil tertawa renyah.

"Diem lo!" sinis Leya dengan kedua tangan yang menangkup kedua pipinya.

Tawa pun menggema di kamar Leya. "Yaudah yuk buruan dikerjain tugasnya biar nanti bisa santai-santai an," kata Leya yang mulai membuka buku tugasnya.

"Eh kok sekarang kita jadi rajin banget ya? Tugas dikerjain, sekolah bawa buku, meskipun nggak semuanya dibawa, jarang dateng telat, tapi masih sering dapet hukuman," kata Keyna dengan terkekeh pelan.

"Iya ya, mungkin gara-gara ancaman Pak Budi itu," balas Riko dengan tertawa renyah.

"Iya, anje emang, masa gitu aja ngancemnya ke nilai rapor," kata Leya dengan nada malas.

"Tapi ya ada efeknya juga buat kita, kita jadi bisa ngerubah sifat kita dikit-dikit, ya intinya lebih baik dari sebelumnya lah," kata Anton.

"Halah cuma pas dibagian tugasnya aja sih, yang lain mah sama aja," balas Vyo lalu lagi lagi tawa menggema di kamar Leya.

"Eh btwe dari tadi kita disini nggak ada niatan mau dikasih minum atau makanan gitu?" sindir Riko.

"Oh iya gue lupa," kata Leya sambil menepuk dahinya pelan.

About Love •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang