38

3.7K 161 6
                                    

Bolehkan aku memilikimu sepenuhnya? Bukannya memaksa, namun aku jenuh menjadi orang pengganti saat tokoh utama tidak ada.



⭐◾⭐◾⭐◾⭐◾⭐

"Ciee yang besok nikah ciee."

Hari ini sudah tanggal 4, itu artinya besok adalah hari pernikahan Leya dan Anton. Saat ini keluarga besar Anton maupun Leya tengah berkumpul lengkap dengan teman-teman tercinta sekaligus teman laknat Anton dan Leya. Kenapa mereka berkumpul? Karna mereka lagi pada bantuin nyiapin perlengkapan maupun dekorasi buat besok.

"Masih juga besok," balas Leya.

Riko, Vyo, dan Anton tampak berbisik entah sedang membahas soal apa, karna pembicaraan itu hanya Anton, Riko, Vyo, Author dan Tuhan yang tau.

Nih author kasih bocoran. Isi percakapannya tuh kurang lebih kaya gini.

"Jangan lupa ceritain pengalaman malam pertama."

"Jangan lupa kasih tau trik dan gayanya."

"Jangan lupa baca bismillah dulu biar cepet jadi."

"Jangan ganas."

"Jang---"

Udah lah lupain_-

Mereka ber enam saling membagi tugas. Anton, Riko, dan Vyo membantu pekerjaan para kaum laki-laki, sedangkan Leya, Keyna, dan Mey melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan perempuan. Nyuci baju, cuci piring, ngepel, masak, bersih-bersih debu, nyetrika baju contohnya. Ya bukan gitu, ya maksudnya tuh kaya bantu ngerangkai bunga dan semacamnya.

"Makan dulu kuy, laper gue," kata Mey sambil mengusap perutnya dramatis.

"Yaudah yuk, makan dulu aja, nanti dilanjut lagi," balas Leya lalu beranjak dari duduknya.

Mereka ber tiga pun mengambil makanan yang sudah disiapkan, cuma bertiga. Tanpa menunggu para pacar mereka. Jahat ya?

"Eh btwe ntar trio laknat pada marah nggak ya kalo kita makan duluan?" tanya Keyna disela-sela makannya.

"Biarin lah, makan nggak makan terserah mereka," balas Mey yang fokus pada makanannya.

"Lo mau gitu kalo Riko mati kelaperan?" sinis Leya.

"La kan banyak nasi, ngapain kudu takut kalo dia bakal mati kelaperan," balas Mey dengan nada polosnya.

"Kejadian beneran sukurin lo," ketus Keyna.

"Ya jangan lah, gue kan juga masih mau kaya Leya," balas Mey dengan cengiran kudanya.

"Eh Ley, jadi nanti lo kuliah setelah nikah gitu?" tanya Keyna.

"Gue juga bingung, satu sisi bokap udah ngasih salah satu cabang perusahaannya buat gue sama Anton," balas Leya.

"Yaudah jadi ibu direktur aja, kagak usah ke akuntansi. Pusing, kebanyakan mikir," kata Mey dengan santainya.

"Lah dikira jadi direktur enggak mikir?" balas Leya ketus.

"Ye kan nggak sebanyak kalo lo di akuntansi. Kalo jadi direktur paling ya cuma mikir dikit doang," kata Mey dengan sok taunya.

About Love •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang