Saat ini Leya dan Anton tengah nonton tv bersama diruang keluarga. Udah seatap berdua ceritanya:v
"Sayang," panggil Anton yang tengah tiduran di paha Leya.
"Hmm."
"Udah ngantuk belum?" tanya Anton lembut.
"Belum kenapa?" balas Leya yang tengah memakan keripik.
"Buka kado yuk," ajak Anton.
"Ntar aja ah," balas Leya malas, Anton hanya mendengus kesal.
"Sayangg..." panggil Leya manja.
"Kenapa?" balas Anton.
"Aku pegel," kata Leya dengan nada yang dibuat semelas mungkin.
"Yaudah tidur aja yuk," kata Anton.
"Pijitin dulu tapi ya," balas Leya manja.
"Yaudah iya," kata Anton bersamaan dengan beranjaknya dia dari paha Leya.
"Jalan sendiri apa gendong?" tanya Anton.
"Gendong," balas Leya dengan wajah imutnya.
Anton hanya mengangguk lalu menundukkan badannya agar lebih mudah dijangkau Leya.
Leya pun naik keatas punggung Anton dan dengan ringannya Anton menggendong Leya seakan Leya hanya sebuah kapas.
Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai dikamar dan langsung saja Anton menurunkan Leya secara perlahan.
"Mana yang pegel?" tanya Anton lembut.
"Yang ini nih," balas Leya sembari menunjuk kakinya.
Anton dengan telaten memijit Leya. "Manggilnya mau mama papa? Ayah bunda? Mami papi? Dedi momi? Umi abi? Atau apa?" tanya Anton disela-sela memijit.
"Apa ya?" balas Leya dengan jari telunjuk yang ditempelkan di dagu layaknya orang yang tengah berfikir.
"Kalo mama papa nanti sama dong kaya orang tua kita," kata Leya.
"Ayah bunda?" tanya Anton.
"Boleh," balas Leya dengan tersenyum manis.
"Oke bun," kata Anton yang sedetik setelahnya tawa keluar dari mulut Leya.
"Ye malah ketawa," kata Anton.
"Kok agak gimana gitu ya?" tanya Leya.
"Namanya juga awalan, nanti lama-lama juga terbiasa," balas Anton.
"Heleh sok bijak," kata Leya dengan terkekeh pelan.
Anton ikut tertawa, kemudian kembali melanjutkan acara memijitnya.
"Sayang?" panggil Anton.
"Yess?" balas Leya sambil menatap manik mata Anton dalam.
"Ley mau tau gimana rasanya surga dunia nggak?" tanya Anton dengan mulai menggeser badannya agar lebih dekat dengan Leya.
"Emang ada yang kaya gituan?" tanya Leya polos.
"Ada kok," balas Anton yang mulai merebahkan tubuh Leya.
"Ley pengan nggak kalo disini," kata Anton sambil mengusap perus Leya yang rata.
"Ada Antonio kecil?" lanjut Anton, Leya hanya mengangguk ragu.
"Nahh pinter," kata Anton lalu...
You know lah :v
•••••Skiipp•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love •End•
Teen Fiction•Story 1 of Erlangga• ================= Namaku Aleya Denada Willson, semua berawal saat aku mengenal pria menyebalkan yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah berhenti menggangguku, jika membunuh tidak dosa, maka ku jamin jika hidupnya akan berak...