Selepas kepergian Anton, Riko, dan Vyo. Mey dan Keyna pindah posisi menjadi duduk disebelah Leya.
"Ley, lo kok bisa kaya gini sih?" tanya Mey sambil terus-terusan memandangi tubuh Leya yang terbaring tak berdaya.
"Gue kangen lo ngomelin kita Ley, kenapa harus pake acara koma segala sih," kata Keyna.
Mey dan Keyna terus-terusan mengajak Leya berkomunikasi meskipun hasilnya akan tetap sama.
"Haii semua, kita datang membawa makanan," kata Riko setengah teriak begitu memasuki kamar inap Leya.
"Leya belum sadar ya?" tanya Anton lalu berjalan menghampiri Leya yang masih setia memejamkan matanya.
Mey dan Keyna pun beranjak dari duduknya agar Anton bisa duduk.
"Tadi kita ngajak Leya ngobrol, tapi dia nya sekarang mah sombong, boro-boro njawab, buka matanya aja enggak," kata Mey dengan nada lesu.
"Yaudah mending kita makan dulu aja yuk!" ajak Vyo.
"Kita makan di situ aja," lanjut Vyo sambil menunjuk sofa lengkap dengan meja kacanya.
"Kalian duluan aja, gue ntar gampang," kata Anton.
"Lo nggak boleh gitu, mau gimana pun lo harus tetep makan, jangan sampe perut lo nggak keisi," kata Riko.
"Makan dulu lah meskipun cuma dikit," bujuk Mey.
"Kita disini enak makan tapi Leya nya nggak makan," balas Anton lesu.
"Leya lagi puasa, nanti kalo puasanya udah selesai dia makan kok," jawab Keyna.
Anton hanya pasrah lalu memakan makanan yang tadi ia beli, tak banyak, mungkin hanya 3 atau 4 suapan.
"Ntar kita tidurnya gimana?" tanya Mey.
"Iya ya, sofa kan nggak mungkin muat," balas Keyna.
"Itu kan dibawah ada karpet, nah kita bisa tidur dikarpet aja, ntar yang cewek tidur di sofa," kata Vyo.
"Sofanya muat kok, tapi nanti tidurnya duduk," kata Anton.
"Ntar gue biar tidur disamping Leya aja, sekalian jagain dia," lanjut Anton.
"Toh ujungnya kita juga bakal tidur posisi duduk semua kan," kata Riko.
"Yaudah gitu aja gapapa," kata Mey.
"Eh, udah mau maghrib nih, kita sholat dulu yuk!" ajak Keyna sambil melihat arloji mahal ditangannya.
"Giliran aja ya, biar gantian jagain Ley nya," kata Anton.
"Yang cewek dulu aja ya," kata Mey.
"Ya gapapa, kita biar jagain Ley dulu," kata Riko.
"Yaudah kita sholat dulu ya, nitip Ley," kata Keyna.
"Pasti kalo itu mah," balas Anton.
Keyna dan Mey pun pergi meninggalkan ruang inap Leya untuk sholat maghrib terlebih dahulu.
"Ley, disana jangan lupa sholat ya," kata Anton sambil mengelus kepala Leya lembut.
"Jangan lama-lama tidurnya," kata Anton lagi dengan nada lembutnya.
"Lo harus kuat bro!" kata Riko memberi semangat Anton.
Anton hanya diam tak menjawab, tangannya yang masih setia menggenggam tangan Leya dan mulut yang masih dengan setia mengajak Leya bicara meskipun hasilnya nihil.
Setelah selesai sholat, Mey dan Keyna pun kembali ke ruang Leya untuk memberi giliran pada Riko, Vyo, dan Anton.
"Kalian sholat dulu gih, doain yang terbaik buat Leya," kata Keyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love •End•
Teen Fiction•Story 1 of Erlangga• ================= Namaku Aleya Denada Willson, semua berawal saat aku mengenal pria menyebalkan yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah berhenti menggangguku, jika membunuh tidak dosa, maka ku jamin jika hidupnya akan berak...