"Main ke kamal aku yuk!" ajak Fiki sambil menarik pelan tangan Lisa.
"Jangan berantem ya," kata Mega.
"Siap mah / Iya tan," balas Lisa dan Fiki serempak.
Fiki mengajak Lisa masuk ke dalam kamarnya yang serba bewarna biru lengkap dengan hiasan doraemon.
"Wahhh, kamal kamu bagus," kata Lisa.
"Lisa mau?" tanya Fiki saat melihat Lisa yang fokus pada boneka doraemon berukuran sedang.
"Lisa suka," balas Lisa.
Fiki bangkit dari ranjangnya lalu mengambil boneka yang diincar Lisa sedari tadi.
"Ini buat Lisa," kata Fiki sambil menyerahkan boneka tadi untuk Lisa.
"Buat Lisa?" tanya Lisa bersamaan dengan diterimanya boneka pemberian Fiki.
Fiki mengangguk. "Makasih Fiki... Lisa sayang sama Fiki," kata Lisa sambil memeluk Fiki erat.
"Fiki lebih sayang sama Lisa," balas Fiki.
"Ini coklat buat Fiki," kata Lisa sambil menyerahkan coklat yang memang akan diberikan pada Fiki.
"Coklat? Buat Fiki?" tanya Fiki.
Lisa mengangguk senang. "Inii!" kata Lisa memaksa agar coklat pemberiannya diterima.
"Makasihh, Fiki suka banget," kata Fiki senang dengan mata yang tak lepas dari Lisa.
"Janji sama Lisa buat teyus bayeng-bayeng sama Lisa ya?" kata Lisa dengan nada imutnya.
"Fiki janji kalna Fiki sayang sama Lisa, Fiki bakal jagain Lisa. Lisa nggak boleh jauj-jauh dari Fiki ya?" balas Fiki lalu dibalas anggukan cepat dari Lisa.
"Lisa cantik," puji Fiki.
"Fiki juga ganteng kaya ayah," balas Lisa senang.
"Lisa kaya mama.. Cantik, manis, baik, lucu, segalanya buat Fiki," kata Fiki.
"Pasti Lisa milip kaya mamanya Lisa," lanjut Fiki yang membuat raut wajah Lisa langsung berubah seketika.
"Lisa? Kok sedih?" tanya Fiki.
"Maafin aku ya? Aku salah ya, maafin Fiki," kata Fiki dengan nada menyesal.
"Lisa... Lisa nggak punya bunda kaya Fiki. Lisa cuma punya ayah," kata Lisa sedih.
"Bundanya Lisa kelja?" tanya Fiki polos.
Lisa menggeleng pelan, hingga tak terasa air mata Lisa mengalir mulus di pipi cubby nya.
"Lisa kok nangis? Lisa jangan nangis, nanti Fiki sedih kalo liat Lisa nangis," kata Fiki sambil memeluk erat tubuh mungil Lisa.
"Lisa kangen sama bunda, Lisa belum pelnah ketemu bunda," kata Lisa yang masih menangis di pelukan Fiki.
"Nanti Lisa ketemu kok sama bunda, bundanya Lisa lagi kelja," kata Fiki mencoba untuk menenangkan Lisa.
Lisa mengangguk pelan lalu mengusap air matanya cepat. "Fiki, ke lumah aku yuk! Lisa kenalin ke ayah," kata Lisa semangat.
"Yukk!" balas Fiki tak kalah semangat.
Mereka berdua lalu berjalan keluar kamar untuk berpamitan pada Mega.
"Mamah? Fiki mau ke lumah Lisa," kata Fiki sambil mencium punggung tangan Mega.
"Jangan nakal-nakal ya," kata Mega.
Fiki mengangguk senang. "Lisa juga pulang dulu ya tan," kata Lisa ikut mencium punggung tangan Mega.
"Iya cantik, kalo Fiki nakal. Cubit aja dia," kata Mega diiringi dengan kekehan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love •End•
Teen Fiction•Story 1 of Erlangga• ================= Namaku Aleya Denada Willson, semua berawal saat aku mengenal pria menyebalkan yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah berhenti menggangguku, jika membunuh tidak dosa, maka ku jamin jika hidupnya akan berak...