"LEY BANGUNN INI UDAH SIANG!! MAMA HITUNG SAMPE TIGA KALO NGGAK BANGUN KAMAR KAMU MAMA BOM NUKLIRR!!" teriak perempuan paruh baya sambill menggedor-gedor pintu kamar putri semata wayangnya.
"LEYY!!" teriaknya lagi, namun tetap belum ada jawaban.
"OKE MAMA HITUNG SATU..." kata perempuan itu setengah teriak.
"DUA..."
"TI-" ucapan perempuan tadi terpotong karna pintu kamar mulai terbuka dan menampilkan sosok gadis cantik bergigi gingsul itu.
"Kenapa mamaku yang cantik jelita ini tiap bangunin Leya harus pake acara teriak-teriak sih maa?" kata Leya itu sambil mengucek-ngucek matanya. Yapp! Wanita yang teriak-teriak tadi itu mamanya Aleya namanya Alena.
"Ini udah jam 7 sayang, kamu nggak mau telat kan meskipun emang udah telat," kata Alena dengan nada lembut.
"Masih juga jam 7 mah," kata Leya sambil sandar di pintu kamarnya dengan mata yang terpejam.
"WHATT?!! JAM 7?!! MAMA KENAPA BARU BANGUNIN LEYA SEKARANG SIHH," teriak Leya setelah lalu bergegas lari masuk ke kamar mandi, mungkin hanya sekedar nyemplung di bathup. Karna menurut kamus Leya, orang cantik nggak mandi gapapa karna nggak mandi aja udah cantik apalagi mandi? Itungg-itung hemat air katanyaa.
Tidak kurang lebih 15 menit Leya sudah turun dengan penampilan bad nya, baju dikeluarkan, sepatu bewarna, tidak memakai atribut, tas hanya berisikan 1 buku kosong dan 1 pulpen.
"Ley langsung berangkat ya," pamit Leya pada kedua orangtuanya.
"Ley berangkat bareng siapa?" tanya Jonathan, papa Leya.
"Ley sendiri," jawab Leya.
"Jangan berulah," kata Alena
"Diusahain ya mama ku sayangg," kata Leya sambil menahan tawanya, memang... Leya tidak berulah 1 hari saja adalah keajaiban dunia, bagaimana tidak setiap pagi dia selalu mangkal di lapangan, entah disuruh lari keliling lapangan atau hormat tiang bendera.
"Kamuu ini yaa, coba jadi cewek dikit aja," kata Jo.
"Mungkin dulu mama sama papa pas lagi bikin bayanginnya nanti anak yang keluar cowok tapi malah cewek yaudah jadinya kek gini, makanya saran dari Ley kalo lagi apa-apa ucap basmallah dulu," kata Leya seenak jidatnya.
Pletakk
Sebuah sendok mendarat mulus dikening Leya akibat ulah mamanya.
"Awww... Pahhh, mama nakalin Ley," rengek Leya sambil mengusap keningnya secara dramatis.
"Lagian kamu juga, belajar darimana sih?" tanya Jo.
"Ley belajar dari Key sama Mey," jawab Leya.
"Yang ada kamu yang ngajarin mereka," kata Alena.
"Leya selalu mengajarkan hal-hal yang positif, contohnya, bolos sekolah, dateng telat, nggak ngerjain tugas, tidur dikelas.."
"LEYAAA YUHUUUU..... WHERE ARE YOU," teriak seorang gadis dari ambang pintung yang suaranya lebih menggelegar dari toa rusak.
"Leyy, kuy berangkat... Om tante, Key nanti mau ajak Ley buat reonian yak," kata gadis bernama asli Keyna itu.
"Reonian apa?" tanya Alena bingung.
"Nggak tauu juga sih, pengen aja gitu reonian, ya kan Ley," balas Keyna sedangkan yang ditanya hanya mengangguk anggukan kepalanya.
"Udahhh sihhh kalian buruan berangkat ini tu udah siang," kata Alena.
"Dari tadi Ley udah mau berangkat tapi mama sama papa malah ngajakin Ley ngobrol jadinya waktu Ley kan jadi keundur," balas Leya.
"Salah siapa nanggepin," kata Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love •End•
Dla nastolatków•Story 1 of Erlangga• ================= Namaku Aleya Denada Willson, semua berawal saat aku mengenal pria menyebalkan yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah berhenti menggangguku, jika membunuh tidak dosa, maka ku jamin jika hidupnya akan berak...