23

4K 164 4
                                    

Tetaplah disini..
Tetaplah seperti ini..
Menjadi tempat terbaik untukku..
Berbagi suka maupun duka..



◾⭐◾⭐◾⭐◾⭐◾⭐◾

"Kamu boleh duduk lalu giliran selanjutnya orang yang tadi namanya disebut dalam puisinya Leya," kata Bu Ira.

"Lo tuh Mey," kata Keyna.

"Anton tuh," balas Mey.

"Enak aja, Key tuh," kata Anton dengan dagu menunjuk Keyna.

"Tadi yang kata Leya pacarnya Ley," lerai Bu Ira memberi jalan tengah.

"Maju sono," perintah Leya.

"Buruan," kata Riko.

"Diem lo anying," balas Anton kesal, lalu dia berjalan menuju ke depan dengan tangan yang membawa kertas berisikan puisi buatannya.

"Nah sekarang kamu perkenalkan diri kamu terlebih dahulu," kata Bu Ira.

"Nggak usah perkenalan buk, intinya nama saya Antonio, pacarnya Leya. Kalo ibu mau tau nama panjang saya, nanti bisa dicek didaftar hadir siswa," kata Anton menerangkan.

"Ya sudah sekarang bacakan puisi kamu," perintah Bu Ira.

"Semuanya harap didengarkan baik-baik, karna saya tidak akan mengulang karya bagus saya," kata Anton lalu hanya dibalas deheman dari satu kelas.

Namanya Leya.
Bukan Milea.
Apalagi Cinta Laura.

Dia orang.
Bukan rambutan.
Apalagi kacang-kacangan.

Dia pacar Anton.
Yang nggak suka main badminton.
Apalagi lari maraton.

Dia cantik.
Bulu mata lentik.
Tapi takut jarum suntik.

Dia Leya ku.
Bukan Leya mu.

"Sekian terima kasih," kata Anton lalu menatap seluruh kelas dengan tatapan sok imutnya.

"Cieee nge pens sama Leya," goda Leya dari belakang, lalu sedetik kemudian tawa pun terdengar di ruang kelas Leya.

"Haha, ya sudah kamu boleh duduk," kata Bu Ira dengan masih tertawa.

Anton berjalan kearah tempat duduknya dengan tatapan sombongnya.

"Keren banget tu puisi, dapet ide dari mana lo," ledek Vyo.

"Gue? Biasa," sombong Anton.

"Selanjutnya, itu yang duduk paling pojok belakang," kata Bu Ira sambil menunjuk Mey.

Mey maju kedepan dengan percaya dirinya, "Oke perkenalkan nama gue Mey, gue mau baca puisi buatan gue, jangan iri karna puisi ini tu bagus kasih banget," kata Mey lalu mulai membacakan puisinya.

Ibu..
Dia ibuku.
Bukan ibumu.

Ibu..
Dia istri bapakku.
Bukan istri bapakmu.

About Love •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang