02

10K 440 28
                                    

"KALIAN BERTIGA LARI KELILING LAPANGAN 30 KALI!!!"

Suara menggelegar pak Budi terdengar lalu dengan jurus kilatan seribu bayangan Leya, Mey, dan Keyna langsung lari menuju lapangan dan melaksanakan hukuman mereka, sedangkan Anton, Riko, dan Vyo mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan badgirl SMA Star School.

"Anjir gilak gue capek banget bangsat, sumpah tu guru minta ditebas anunya" gerutu Leya dengan nafas ngos-ngosan.

"Sumpah Ley, tadi suaranya itu lo bikin gendang telinga hampir pecah tau nggak" omel Mey dengan posisi sudah glesoran di lapangan.

"Gimana kalo kita berjemur aja" usul Keyna dengan cengengesan.

Leya dan Mey tampak berfikir sejenak dan mencoba mencerna ucapan Keyna tadi, namun sedetik setelahnya mereka paham dan mengangguk setuju.

"Okee, gue mau ke kelas dulu ngambil kacamata, sama beli cemilan dikantin, mau ikut nggak?" kata Leya.

"Nggak ah lo aja ya yang ambil sendiri, gue sama Mey biar beli cemilan dikantin" kata Keyna lalu dibalas anggukan oleh Leya.

Mereka bertiga lalu berjalan meninggalkan lapangan, Leya berjalan kearah kelas, sedangkan Mey dan Keyna berjalan kearah kantin.

Dikelas~

"Tok tokk tokkk samlekom" kata Leya mengetuk-ngetuk pintu lalu berjalan masuk tanpa menunggu persetujuan dari guru terlebih dahulu.

"Loh, Ley.. Kok udah balik? Hukumannya udah selesai? Mey sama Keyna kemana?" tanya bu Lila yang masih setia mengajar kelas Leya.

"Siapa bilang udah selesai, orang Ley mau ngambil kacamata" balas Leya, sekelas dibuat bingung atas ucapan Leya.

"Kok kacamata?" tanya Niken, si bendahara kelas.

"Yaelahh dilapangan tu panas toh juga masih pagi kan, mendingan Ley berjemur, Mey sama Key lagi pada beli cemilan dikantin..." tutur Leya, sekelas melongo mendengar ucapan Leya, termasuk Anton cs.

"Leya, sebenernya kamu itu mau piknik apa mau berjemur sih?" tanya bu Lila yang mulai frustasi menghadapi kelakuan muridnya itu.

"Oh iya ya, Ley jadi bingung ah, bodo lah bu.. Berhubungan Ley anak baik, pintar, cantik, dan rajin menabung, Ley mau ambil kacamata aja ya, buat ngelaksanain hukuman dari bapak Budi tercinta" balas Leya dengan nada yang bisa dibilang menjijikkan sehingga satu kelas dibuat bergidik ngeri.

"Yaudah bu, Leya ijin ambil perlengkapan dulu ya" pamit Leya sedangkan bu Lila hanya menggeleng frustasi.

Leya berjalan menuju bangkunya namun pandangannya tertuju pada sosok lelaki tampan yang duduk manis disamping bangkunya.

"Bu guru? Mereka bertiga siapa?" tanya Leya dengan tampang watadosnya.

"Murid baru" jawab seisi kelas malas.

"Kok nggak ngasih tau Ley kalo ada murid baru, kalian nggak sayang sama Leya yaa? Hwaaa kalian jahatt" kata Leya dengan nada dramatisnya.

"Siapa suruh pas ada perkenalan lo tidur" kata bu Lila malas.

"Tapi ya bodo sih, Ley mah bodoamat" kata Leya entah pada siapa.

"Eh lo minggir atau gue lempar ke Alaska biar ketemu sama Olaf temennya Elsa" kata Leya pada Anton, tawa pun menggema diruang kelas mereka.

"Hai cantik kenalin nama gue, Vyo" goda Vyo sambil menunjukkan tampang sok cool nya pada Leya.

"Ley nggak nanya" tawa seisi kelas pecah mendengar ucapan Leya.

About Love •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang