Kemarilah dan duduklah. Akan kuceritakan tentang kisah pria tampan yang mencari mutiaranya yang hilang didasar lautan.
⭐◾⭐◾⭐◾⭐◾⭐
Mereka berdua keluar dari ruang meeting kemudian berjalan menuju ke ruangan milik Anton.
Ceklekk.
"Lama banget sih?" omel Leya kesal begitu melihat Anton masuk ke ruangan.
"Kan baru selesai sayang, btwe aku bawain pesenan kamu loh," kata Anton senang.
"Pesanan apaan?" tanya Leya polos.
"Yang tadi katanya kamu mau ngelus kepala botak," kata Anton dengan disertai senyuman manisnya.
"Oh," balas Leya singkat.
"Kok cuma oh? Aku bawa Pak Oga lo, demi kamu biar bisa kamu elus-elus kepalanya yang botak," kata Anton.
"Udah nggak pengen, pengennya pulang," kata Leya sehingga membuat Anton membulatkan matanya tak percaya.
Pak Oga yang menyaksikan hanya bisa mengelus dada antara melihat Anton yang sedang bermesraan dengan Leya meskipun lebih tepatnya sedang debat, serta hal dimana Anton sering menyebut kata botak.
"Maaf ya pak, maaf banget. Jadi ngrepotin, istri saya emang gitu. Kalo kelamaan malah jadinya diralat," kata Anton.
"Iya gapapa kok pak, kalo begitu saya izin buat kembali kerja dulu, soalnya masih banyak kerjaan juga pak," pamit Pak Oga dengan sopan.
Anton mengangguk lalu menghampiri istrinya yang sedang duduk di sofa.
"Ayo pulang," kata Leya.
"Tapi masih ada kerjaan sayang," kata Anton lembut.
"Dibawa pulang aja ya," rengek Leya.
"Hmm... Gimana kalo kamu nemenin aku disini, nanti pulangnya aku beliin coklat deh," kata Anton.
"Oh jadi kamu pengen kalo aku gendut gitu? Iya?!" tanya Leya sinis.
"Bukan gitu," kata Anton mengacak pelan rambutnya frustasi.
"Sekarang kamu mau apa?" tanya Anton lembut.
"Pulang," balas Leya datar.
"Yaudah yuk pulang," kata Anton lalu senyum pun merekah diwajah manis Leya.
Mereka berdua pun pulang ke rumah dengan adanya pengorbanan dimana Anton harus rela mengerjakan semua tugasnya dirumah.
#####
"Sayang, bangun.. Katanya mau nganterin buat beli perlengkapan dedek bayi?" kata Leya yang tengah membangunkan suaminya.
"Emang sekarang jam berapa?" tanya Anton dengan mata yang masih terpejam.
"Jam 8," kata Leya jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love •End•
Teen Fiction•Story 1 of Erlangga• ================= Namaku Aleya Denada Willson, semua berawal saat aku mengenal pria menyebalkan yang dari dulu sampai sekarang tidak pernah berhenti menggangguku, jika membunuh tidak dosa, maka ku jamin jika hidupnya akan berak...