Sudah beberapa hari ini aku tidak berbicara dengan Kirana, berkali-kali aku melihatnya di sekolah dan aku sangat yakin dia melihatku juga, tetapi setiap kali aku mencoba untuk mendekatinya, dia memastikan dirinya dapat pergi dari pandanganku. Penyesalan karena telah mencoba untuk mencium nya terpaparkan di dada ku. aku seharusnya bisa menahan diri ku untuk tidak mendekatinya.
"ugh!" aku menggerutu
"ada apa si?" mama ku bertanya sambil meminum teh nya
Aku dan mama sedang menunggu papa ku pulang, mereka mengajak ku untuk makan malam bersama teman lama mereka "gak kenapa napa" kata ku sambil cemberut
mama ku memeluk ku "ada masalah di sekolah kah?"
aku menghela nafas yang panjang "yes.. no.." kata ku, tidak terlalu tertarik untuk menceritakannya pada mama ku
"what... ayo lah.. cerita ke mama" katanya sambil merapikan rambut ku
"cuman ada sedikit masalah dengan teman aku" kata ku, memberikannya senyuman agar dia tidak menghawatirkan hal ini
"oh..." mama ku membentukan huruf O di mulutnya "teman special...?" tanya nya dengan nada yang berbeda.
Aku melihatnya dengan tatapan datar "enggak ma... teman biasa"
"okay... apa yang terjadi diantara kamu dan 'teman biasa' ini sampai bikin anak mama cemberut terus"
aku terdiam, aku tidak bisa menceritakan hal ini ke mama ku. bagaimana jika mama ku tidak menerima fakta dimana anak nya menyukai seorang perempuan?
"gak kenapa napa kok ma.. cuman masalah sepele"
"okay.. baiklah jika kamu gak mau cerita ke mama kali ini, mama hanya mau kamu tau, kamu bisa cerita apa aja ke mama okay?" aku mengangguk
Setelah beberapa menit, suara mobil terparkir di depan rumah. Papa masuk ke rumah, memberikan ciuman untuk mama dan bersiap-siap untuk pergi makan malam "jadi ini teman papa dan mama sejak SMA?"
"iya, mama inget dulu mama dan aunt Silvya tidak pernah terpisahkan. kamu pun dulu sangat dekat dengan anak nya" kata mama
"oh ya?" tanya ku
"iya papa inget dulu kamu nangis nangis setiap kali kita harus memisahkan kalian" Papa menambahkan, mereka berdua tertawa sambil bernostalgia
"aku gak inget sama sekali" kata ku
"iya lah kalian dulu masih kecil banget, kalau anak mereka cowok, udah mama jodoh in kali"
" jangan dengerin mama kamu... fokus belajar, kalau udah lulus baru kamu bisa pacaran" kata papa tiba-tiba, nada nya berubah menjadi lebih serius
aku memutarkan mata ku dan melihat ke luar jendela mobil mencoba untuk memikirkan hal yang lain selain Kirana
Sesampai di sana, papa memarkirkan mobil nya. Aku melihat restaurant di depan kami, tempat nya terlihat mewah "wow segitu special nya kah teman papa mama?" tanya ku sambil menutup pintu mobil
"jangan bikin mama malu, jadi anak yang baik ya... Mama janji kamu juga pasti senang bertemu teman lama mu" seru nya, membelai rambut ku untuk ke sekian kali nya
"Ma, jangan berharap lebih, berusaha untuk berteman kembali dengan orang yang kita kenal di saat kita masih memakai popok bukanlah hal yang mudah okay? Kita semua bertumbuh dengan cara yang berbeda, mungkin anak ini sekarang sudah menjadi liar, dan aku yakin mama gak mau aku berteman dengan nya" kata ku, berusaha untuk merendahkan harapan nya
"Kirana ini anak dari keluarga Jenkins" kata mama, membuat ku terbeku di tengah perjalanan kami "mama ingat waktu pertama kali nya mama bertemu dengan mertua nya Sylvia" tambah mama yang sudah berjalan di depan ku, yang baru tersadar bahwa anaknya telah berhenti mengambil langkah ke depan "Chandra? Kamu kenapa? Muka kamu pucat? Papa!" mama ku yang dramatisnya menempelkan tangan nya di leher ku mencari jika masih ada denyutan nadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Since You Came Along (gxg)
Romance18+ (girlxgirl) TAMAT (08/02/19) Chandra dan Kirana lahir dari dua orang sahabat yang sudah menentukan ikatan persahabatan mereka sejak mereka lahir. Chandra dan Kirana tumbuh menjadi pribadi yang saling bergantungan. Tetapi sayang nya ketika kelua...