Untitled Part 37

4.1K 317 21
                                    

"sayangku lihat apa yang telah kamu perbuat" Theo Arthur berkata, dengan posisi tubuhnya diatasku, Theo mengelap sesuatu di bibirku. aku melihat jari Theo dan tersadar bahwa bibirku telah berdarah.

aku melihat Kirana yang sedang menangis dan Emma yang sudah pingsan disampingnya "Theo?" aku memanggilnya lalu menghadap kewajahnya yang sedang memandangi bibirku "sekarang aku ada disini, bisakah kamu melepaskan mereka?"

Theo melihat mata ku lalu tersenyum licik "aku lebih menyukai ide dimana aku bisa membunuh mereka" jawabnya lalu melihat kearah Kirana dan Emma.

"jangan" jawabku hampir terlalu cepat. aku mengarahkan wajah Theo kearahku "biarkan mereka pergi, i'm yours" jawabku berusaha membujuknya

Theo terlihat menyukai apa yang ku lakukan padanya dengan tanganku diwajahnya, Theo mengeraskan otot rahangnya sambil memandangi bibirku lagi, lalu aku melihat kesedihan diwajahnya "aku butuh kamu, itu saja. kamu satu-satunya orang yang membuat hari ku menjadi lebih baik. setiap kali Chandra.. setiap kali aku terjatuh di dalam kesedihan, aku tahu apa yang harus kulakukan, melihat wajahmu..." Theo menciumku lagi dan kali ini ciumannya terasa lebih kasar sehingga aku harus tergeletak di lantai dari kedua sikut tanganku

Theo memberikan tubuhku tekanan dengan tubuhnya membuatku merasakan bagian sensitif nya yang sudah mengeras "The-Theo" aku berusaha menghentikannya tetapi dia tidak menghiraukanku dan memakukan tubuhku dibawahnya.

"God please..." aku mendengar Kirana yang sudah pasrah melihat ku dibawah tubuh Theo. aku merasakan air mata yang mengalir di pipiku

"ah.." Theo mendesah di mulut ku disaat dia menggoyangkan pinggangnya dibagian sensitif ku. dia terus memberikan tekanan pada tubuh ku lagi dan lagi sehingga dia menjadi sangat terangsang dan aku bisa merasakan sudah seberapa besarnya penis Theo di atas ku. aku berusaha merapatkan kedua kakiku sebisa mungkin disaat Theo sedang memisahkan mereka dengan kedua kakinya

aku berusaha untuk tidak mengeluarkan suara tangisan ataupun suara memohon dan menyembunyikan tangisan ku dari Kirana.

sambil menciumi leherku, aku merasakan Theo memasukan tangannya kedalam kemeja ku dan disaat itulah aku melihat pistolnya yang tergeletak di sampingku. tidak menghabiskan waktu

lagi, aku mendorong Theo Arthur dari tubuhku dan menendangnya sehingga dia tergeletak di lantai. aku mengambil pistol tersebut dan menodongkannya kearah Theo.


Since You Came Along (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang