Untitled Part 19

4.6K 470 17
                                    

aku, Kirana, Rachel dan Olivia sedang pergi bersama untuk membeli yogurt. Olivia dan Rachel duduk di belakang karena menurut ku tidak ada guna nya 'berpura-pura pacaran' disaat tidak ada orang yang melihat. menurut yang ku dengar dari Rachel, dia sedang diam-diam berpacaran dengan seseorang bernama Mario tanpa di ketahui orang tua nya

"iya! menyebalkan banget! bagi papa aku dia lebih mending melihat ku berpacaran dengan Kirana di banding dengan Mario, karena dengan begitu dia gak usah takut anaknya hamil" protes nya

"oiya dong, semua orang tua akan senang punya menantu seperti ku" jawab Kirana di samping ku dengan bangga nya, melihat ku cemberut dia langsung mengubah perkataannya "dan maksud aku... tentu aja orang tua itu aunt Abigail dan uncle Bagas!" jawab nya sambil mencubit pipi ku, mencoba untuk membuat ku tersenyum, dan dia berhasil.

"atau kamu bisa bilang ke papa kamu kalau Mario pakai kondom jadi dia gak usah hawatir tentang kehamilan" jawab Olivia

"solusi yang bodoh" jawab Kirana mengejek Olivia

"bodoh an kamu, iya kan Chandra?" Olivia meminta ku untuk membela nya, Kirana melihat ku sambil melipatkan kedua tangannya, mungkin sedang melihat siapa yang akan aku bela

"apa?" tanya ku berpura-pura tidak mengerti percakapan mereka, lalu kembali menyetir

sesampai disana aku memarkirkan mobil Kirana, ketika kita berjalan memasuki diner, Raja muncul di belakang kasir terlihat sedang menggoda seorang pelanggan yang sedang mencoba untuk membayar tagihannya "Raja?" Kirana memanggilnya, Raja melihat kami lalu mencoba untuk menyembunyikan muka nya "kamu kerja disini?" tanya Kirana menghampiri nya

Raja menghelakan nafas nya "iya aku ketahuan ngejual narkoba, jadi ini hukuman dari papa ku" jawab nya, aku dan teman-teman ku tidak terkejut sama sekali

"okay, yang bikin aku bingung kok mereka mau memperkerjakan kamu disini" tanya Olivia

"pemilik diner ini anak buah nya papa aku" jawab nya, seseorang mamanggilnya sehingga Raja harus pergi meninggalkan kita

"menurut kalian Raja bisa masukin aku kerja disini gak?" tanya ku

Kirana melihat ku "babe, kamu gak perlu kerja kan ada aku" aku memutarkan mata ku "lah kenapa? aku kan kaya" jawab nya lagi dengan polosnya

"Kirana aku bukannya lagi butuh uang, aku cuman mau punya pengalaman kerja, dan aku punya banyak waktu jadi kenapa enggak"

Kirana tersenyum lalu mencium pipi ku "okay.. lagian kamu akan terlihat sexy di seragam itu" jawab nya di telinga ku membuat ku ingin mengangkatnya ke salah satu dari meja disana dan membuka baju nya dan...

"ew.." Olivia menganggu dan mendapatkan pehatian kita diikuti suara tawa dari Rachel

kita menemukan meja terdekat yang masih tersedia. Kirana duduk di sampingku lalu memegang tangan kiri ku sambil memastikan tidak ada orang yang melihat. aku tersenyum melihat Kirana masih mencoba untuk berjuang walaupun kita masih harus berhati-hati

Raja menghampiri meja kami dengan malas nya "okay kalian mau pesan apa" dia mulai melayani kami, dan aku yakin itu adalah usaha terbaiknya.

"aku mau nata aloevera yogurt" jawab Kirana dengan senyumannya yang manis

"kalo aku peach yogurt" jawab ku

"aku strawberry yogurt" di ikuti Rachel

"eh.. aku natural plain yogurt aja deh" jawab Olivia dengan bosan nya, setelah mencatat Raja membisikan sesuatu di telinganya "Raja, kamu adalah pahlawan ku.." tambah nya, senang dengan pujian yang di raih nya Raja menaburkan pesona nya di hadapan kami

"kenapa?" tanya Rachel

"Raja nawarin yogurt cocktail" jawab Olivia

"hah?! kok aku gak tau kalo kafe ini ngejual alkohol?" tanya Kirana

"Hust!" Raja mendiami kita "emang gak ada, cuman karena aku bosan dengan bau yogurt jadi aku nyimpan alkohol buat ku sendiri" jelas nya "jadi yogurt cocktail satu ya" tambah nya lagi sambil mencatat pesanan kami

"well aku juga mau..."jawab Rachel diikuti Kirana. Raja melihat ke arah ku dengan maksud menanyakan jika aku juga mau mengubah pesanan ku

"enggak makasi" jawab ku

Raja pergi meninggal kan kami "okay aku udah berfikir semalaman, dan aku mendapatkan ide untuk mencari tahu siapa pemilik dari nomor ini" Kirana memulai kan presentasi nya

"Emma?" Olivia memanggil nama Emma, aku mengikuti arah matanya memandang lalu menemukan Emma yang sedang berjalan memasuki diner bersama teman-temannya

aku melihat Raja menghampiri mereka "oh no.. Raja akan memulai pertengkaran" jawab Rachel

perkataan Rachel mengingatkan ku bahwa sekolah Emma dan sekolah ku sangat tidak bersahabat "kita harus misahin Raja dari mereka supaya gak ada keributan" jawab Kirana lalu berdiri menghampiri mereka. aku mengikuti nya

"kalian tidak diterima disini, jadi pergi lah" merasa seperti seorang jagoan, Raja mencoba untuk mengusir mereka

"Chandra?" Emma memanggil ku, aku pun tersenyum pada nya dan balik menyapa nya

Kirana berdiri di depan ku menghadap Emma "pergi dari hadapan ku sebelum aku menyuruh Raja untuk menendang kalian dari sini" jawab Kirana pada Emma, membuat ku bingung bukankah dia yang bilang buat ngejauhin Raja dari mereka agar tidak terjadi keributan

"Hey Emma" Olivia menyapa nya lalu memeluk sepupu nya itu, Emma tersenyum lalu memeluk balik Olivia

"oh my God! penghianat!" dengan dramatis nya Kirana menunjuk kan jari telunjuknya ke arah Olivia "tuh kan Chandra.. aku udah bilang Olivia itu jahat" tambah nya

aku memutarkan mata ku "Kirana, kamu tidak bisa mengharapkan Olivia untuk memusuhi sepupu nya sendiri"

Kirana melipatkan kedua tangannya "tetap aja.."

Emma mengangkat kedua tangannya "kita cuman mau istirahat dan minum kopi, kalian bermasalah dengan hal itu?"

"IYA" jawab Raja dan Kirana serempak

"hey! kamu pikir kamu siapa? sana balik ke dapur dan buat kan kopi untuk kita" seorang anak laki-laki mencoba untuk melawan Raja

"oh ya?! okay mungkin dengan sedikit racun akan terasa sedap di tenggorokan kalian" jawab Raja kembali mengancamnya. laki-laki itu terlihat takut lalu terdiam

seseorang karyawan dari diner itu datang menghampiri kami "Raja, jangan bikin pertengkaran dan lakukan pekerjaan mu" tegur nya

merasa malu dengan perkataan orang itu, Raja membuka mulutnya lagi untuk mengancam pemuda itu "kamu tau aku bisa bikin kamu di pecat?"

pemuda itu memutarkan mata nya lalu pergi meninggalkan kami

Emma menggelengkan kepalanya seperti dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia saksikan "baik lah, kita pergi aja" Emma mengajak teman-temannya pergi lalu ketika mereka sampai di pintu Emma memutarkan badannya dan menghampiri ku "sampai ketemu lagi" jawab nya lalu mencium pipi ku

"bye Emma" aku memberikannya senyuman sebelum dia membalikan badannya lagi untuk pergi.

setelah mereka pergi dari diner itu, Kirana menendang kaki ku "ouch! kenapa aku di tendang?"

Kirana tersenyum manis di depan ku "aw.. sakit ya? well ngeliat kamu dicium orang lain jauh lebih menyakitkan" jawab nya sambil mengeluskan pipi ku

-

Untuk kalian yg bisex, bisa cek cerita di bawah ini

Ber judul "IPA vs IPS" by @anotherclub

https://my.w.tt/VYEfoctZC8

love wins.

Since You Came Along (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang