Untitled Part 16

4.8K 514 21
                                    

Semalaman aku berusaha untuk tidak mempercayai apa yang Kirana katakan tentang status hubungannya dengan Rachel, tentu Rachel anak yang menarik dan aku yakin banyak yang menginginkannya, hanya saja mungkin aku sudah terlalu terlanjur menaruh harapan ku padanya, mungkin aku mengharapkan Kirana menyukai ku juga.

Pergi ke sekolah pagi itu hanya membuatku ingin membenturkan kepala ku di loker ku, hampir semua orang yang melewati ku sedang membicarakan Kirana dan Rachel, mereka benar-benar percaya akan gossip tersebut. Tidak kah mereka punya hal lain untuk di kerjakan?

Olivia datang menghampiri ku tanpa Ron, membuatku penasaran karena semenjak mereka berkenalan aku hampir tidak pernah melihat Olivia berjalan tanpa Ron di sampingnya "dimana Ron?" tanya ku

"sedang bersama teman-temannya" jawab nya, Olivia memperhatikan ku yang sedang menyibukan diri di depan loker agar nama Kirana tidak terucap di percakapan kita "so... Kirana dan Rachel?" tanya nya

Aku menghelakan nafas yang panjang sambil menyandarkan kepala ku di besi dingin "aku gak mau membicarakannya" jawab ku dengan lelah nya

Olivia mengangkat kedua tangannya "hey bukan salah ku kamu tidak pernah mengungkapkan perasaan mu padanya"

"hah?" aku bingung mendengar perkataan Olivia, jadi jika aku menyatakan perasaan ku maka aku bisa memilikinya? "Olivia, walaupun aku menyatakan perasaan ku, bukan berarti dia akan menerima ku"

Olivia menggelengkan kepalanya "seberapa bodohnya kah kamu?" tanya nya "Kirana menyukai mu, dan itu bukan menjadi suatu pertanyaan lagi"

Aku menutup loker ku, memberikan Olivia semua perhatian ku "Liv, dengar. Aku mau kamu sadar bahwa aku sedang berada di tengah tengah jurang yang tak peduli ke arah mana aku terjatuh, rasa sakitnya akan terasa sama, mengerti? Jadi intinya, jika aku mengungkapkan perasaanku atau tidak tetap saja jawaban yang aku kudapati dari dia akan menyakiti ku. Aku sangat yakin dia akan menolak ku" jelas ku

Olivia menguap "terserah lah, bukan aku yang harus di yakinkan dengan pidato mu, tetapi kamu sendiri"

-

Kak Tessa sedang menunggu kami semua untuk menyelesaikan quiz kami, Olivia yang sedang berusaha untuk menyalin jawaban teman kelas kami yang duduk di sampingnya memberikannya bisikan ancaman jika dia tidak memperlihat kan kertas ujiannya pada Olivia dan sedangkan aku menunggu nya selesai agar aku bisa menyalin jawabannya

Kak Tessa terlihat sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya tidak fokus hari ini, tatapannya terlihat kosong disaat dia menatapi awan melewati jendela kelas kami. Satu hal yang menarik perhatian ku yaitu di setiap dia sedang memikirkan sesuatu, dia selalu memegangi kalung perak nya. Hm.. kalung itu terlihat sangat penting baginya, mungkin seseorang yang penting baginya yang memberikan kalung itu padanya

Olivia menyikut tangan kiri ku, lalu menunjukan kertas jawabannya padaku

-

Seusai quiz aku memutuskan untuk menghabiskan waktu makan siangku bersama kak Tessa. Selain aku hawatir padanya, aku tidak mau menyaksikan Kirana dan Rachel di kantin. Entah apa yang akan mereka tunjukan di publik kali ini

Aku menyuruh Olivia untuk pergi duluan dan ketika semua siswa dan siswi pergi dari kelas itu, aku menghampiri meja kak Tessa

Kak Tessa melihat ku lalu tersenyum "Chandra kamu gak mau makan siang?" tanya nya. Aku menggelengkan kepala ku tanpa mengatakan apa pun, karena tidak dari kedua alasan ku bisa terucap dari mulut ku, kak Tessa menganggukkan kepalanya tanpa memaksa ku untuk menjawabnya. Terkadang aku terheran dengan kedua kakak adik ini, mereka terlihat sama tetapi mereka sangat berbeda "baiklah, kalau begitu kamu harus membantu ku menghabiskan roti lapis ini" kak Tessa mengambil kotak makan dari tas nya lalu membuka kotak itu untuk di bagikannya dengan ku

Since You Came Along (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang