Untitled Part 25

4.3K 433 22
                                    

aku, Emma dan Olivia telah menghabiskan waktu bersama selama seminggu ini. tidak selalu aku, Emma dan Olivia. terkadang hanya aku dan Emma. karena jika bukan karena Ron, Olivia tidak akan melewatkan satu moment pun bersama kita. Emma di sisi lain tidak terlihat keberatan akan kesibukan Olivia. dia selalu membuat waktu untuk aku bahkan membantu ku belajar untuk dapat melewati ujian akhir semester yang sedang berjalan di minggu ini.

mama dan papa ku juga sangat menyukai keakraban ku dengan nya, yang hanya membuat ku sedikit merasa gelisah dengan apa yang sebenarnya terjadi di antara kita. aku tidak mau membuat Emma sebagai seseorang yang aku anggap sebagai pelarian karena aku masih belum bisa menyingkirkan Kirana dari kepala ku. seperti yang aku katakan sebelum nya, Emma pantas mendapatkan seseorang yang benar-benar mencintainya, dan walaupun aku juga peduli dengan Emma, aku tahu hati ku masih belum seutuhnya bisa menyamakan perasaan Emma kepadaku. dan aku berharap Olivia benar tentang Emma tidak menyukai ku seperti apa yang aku pikirkan.

Olivia sedang tertidur di samping ku, menungguku menyelesaikan soal ujian. suara bisik dari belakang terdengar yang hanya membuat konsentrasi ku terganggu.

aku menghelakan nafas sambil menutup mata mencoba untuk mengingat apa yang Emma ajarkan kemarin malam

"berisik banget si!" seseorang siswi menegur keributan yang sedang terjadi di kursi belakang

aku menoleh ke belakang dan menemukan Raja sedang mengejek siswi tersebut dengan lidah nya, sangat kekanak-kanakan. aku melihat coach Bear yang ditugas kan untuk menjadi pengawas ujian di kelas kami hari ini, dan tersadar bahwa dia sudah tertidur. sangat profesional.

aku menggelengkan kepalaku dan melanjutkan pekerjaan ku

-

"kemarin belajar bareng lagi dengan Emma?" tanya Olivia di saat kami sedang berjalan ke arah kafetaria

"iya" jawab ku dengan senyuman "kamu bisa ikut kalau kamu mau" tambah ku, sedikit berharap Olivia mau ikut agar bisa membuat 'belajar dengan Emma' ini tidak terlalu terlihat seperti kencan

Olivia terlihat malas dengan ajakan ku "belajar?" tanya nya, aku mengangguk untuk menjawab pertanyaannya "enggak deh, kalian aja" jawab nya lagi

aku memutarkan mata ku "kamu gak bisa terus-terusan nyontek, setidaknya sekali sekali kamu harus belajar" jawab ku

Olivia tertawa "kamu mulai terdengar seperti Emma" jawab nya sambil menunjukan jari telunjuknya di muka ku dengan nada menggoda

aku memutarkan mata ku dan berjalan lebih cepat dari nya. dan ketika aku mengambil sebuah belokan, aku hampir menabrak seseorang yang membuat mulut ku hampir berciuman dengan orang itu. dan seperti alam semesta masih mencoba menjodohkan ku dengan nya, aku harus menghadapi Kirana berdiri di hadapan ku dengan kedua matanya yang indah itu

"sorry.." jawab ku lalu memaksa kaki ku untuk pergi dari hadapannya. walaupun tubuh ku tidak menyukai apa yang sedang aku lakukan, aku harus pergi dari nya karena ku tahu aku tidak bisa mempercayai diriku sendiri jika aku bersamanya. aku tidak bisa mengontrol mulut ini untuk tidak mengatakan apa yang aku rasakan, aku tidak bisa mengontrol bibir ini untuk tidak menciumnya, aku tidak bisa mengontrol mata ini untuk tidak menatapnya, dan aku tidak bisa mengontrol hati ini untuk tidak mencintainya.

yes.

i'm sorry...

but i still love her.

Olivia berusaha mengejar ku "hey tunggu" Olivia menarik bahu ku dan memutarkan tubuh ku untuk menghadapi nya, mukanya berubah menjadi hawatir ketika dia melihat mata ku "are you okay?" tanya nya

tersadar bahwa aku hampir menangis, aku mengusap mata ku lalu mengeluh "aku bahkan tidak bisa mengontrol air mata ku"

Olivia tersenyum lemas melihat keadaan ku lalu merangkulkan tangannya di bahu ku "step by step buddy"

Since You Came Along (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang