Untitled Part 22

4.8K 436 24
                                    

"jadi Kirana dan kamu belum official?" tanya Olivia

aku menggelengkan kepala ku "nope" jawab ku

"tapi kamu tidak di perbolehkan untuk dekat dengan Emma?" tanya nya lagi

aku mengangguk "yup"

Olivia memejamkan mata nya lalu memijatkan kepala nya "kamu sadar gak si? Kirana itu egois" tanya nya

aku memutarkan mata ku "iya tahu.."

"kalau tahu kenapa iya in aja? kamu yakin mau nyuekin Emma?" tanya nya lagi, aku sudah berusaha untuk tidak menanyai ku pertanyaan ini, tapi Olivia tentu akan menanyakan pertanyaan itu dimuka ku. aku tahu hal ini akan melukai Emma, tapi aku juga tidak mau memberikannya harapan. Emma pantas mendapatkan seseorang yang mencintai nya. dan orang itu bukan aku.

"Olivia, kamu sendiri pernah bilang pada ku kalau aku tidak boleh memberikannya harapan kan?" tanya ku, berusaha untuk mengingatkannya dengan perkataannya

Olivia memutarkan mata nya "iya aku tahu, tapi JIKA Emma menyukai mu, kalau enggak ya kenapa harus di cuekin?"

"menurut mu Emma tidak menyukai ku?" tanya ku

Olivia menggelengkan kepala nya "kamu berfikir semua orang menyukai mu?" tanya nya

"siapa yang berfikir demikian? aku kan nanya Emma bukan semua orang" protes ku memutarkan mata

"Emma menyukai mu, hanya saja tidak seperti yang kamu fikir kan" jelas nya

aku menghelakan nafas "entah lah Liv.. Kirana akan marah jika aku masih berhubungan dengan Emma"

"di situ masalah mu, kamu bahkan bukan siapa-siapa nya Kirana, tapi kamu tetap menuruti nya" jawab nya lagi

aku mencoba untuk mendengarkan Olivia ketika aku sedang mengambil buku ku dari loker, terkadang apa yang dikatakan Olivia sangat masuk akal, tapi aku juga harus menerima fakta bahwa logika dan hati tidak selalu mengatakan hal yang sama "baik lah.. aku kan mencoba untuk membicarakan hal ini pada Kirana" jawab ku, berharap Kirana akan mengerti. ugh.. Kirana membuat ku sangat lemah

"aku boleh ikut waktu kamu mengatakan hal ini ke Kirana?" tanya Olivia

"buat apa?" tanya ku karena bingung

Olivia mengangkat kedua bahu nya "aku butuh hiburan"

"jadi menurut mu, kesengsaraan ku adalah sebuah hiburan?" tanya ku, bersiap-siap untuk melemparkan kertas ke arah nya

Olivia tertawa sambil menjaga muka nya dari serangan ku, aku tersenyum "ayolah.. kamu juga pasti senang menganggu nya kan?" tanya nya

aku membuang kertas yang sudah ku kepal di tangan ku "aku hanya gak mau membuatnya membenci ku" jelas ku

"terlambat, dia sudah membenci mu" jawab Olivia membuat ku cemberut "dia menyayangi mu, maka sebab dari itu dia membenci mu, dia membenci mu karena dia sayang pada mu" jelas nya lagi membalikkan kecemberutan ku menjadi senyuman

"thanks Liv.."

-

malam nya aku mendapatkan pesan dari Kirana, mengajak ku untuk belajar di rumah nya.

tanda kutip "belajar"

harus nya aku tidak berat-berat membawa buku jika akhir nya kita hanya berpelukan di kasur nya, jangan berfikir jorok... kita hanya berpelukan.

Since You Came Along (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang