Untitled Part 32

4.2K 405 14
                                    

Dua hari, enam jam, dua puluh tiga menit lamanya semenjak Kirana dan Emma dikatakan menghilang oleh pihak kepolisian. Semenjak kematian Becca Miller, keluarga bersar Jenkins dan keluarga besar Miller sekali lagi harus terlibat didalam kasus yang sama. Tim pencaharian orang hilang terus bertambah. Semua dilakukan dan dikorbankan keluarga dan teman dari kedua korban dengan terus berteguh akan pemikiran yang positif bahwa Kirana dan Emma akan segera ditemukan.

Mobil Kirana ditemukan di taman terdekat rumah nya. Kasus ini tidak dikatakan sebagai kasus perampokan karena pelaku tidak terlihat seperti menginginkan barang-barang milik Kirana. Iphone, dompet, tas semuanya masih berada di dalam mobil. Dan sekarang mobil kesayangan pacarku itu sudah dipindahkan ke tempat penyelidikan oleh tim penyelidik untuk mencari jejak DNA ataupun sidik jari sang pelaku.

Tidak sedetik pun aku bisa berhenti memikirkan mereka. Kirana pacarku, dan Emma teman baik ku. Dunia menangis akan berita ini. Aku menangis akan berita ini. Aku tidak bisa tidur aku tidak bisa makan. Karena seperti sebuah alarm yang berada dikepalaku, setiap detik yang kuhabiskan memberitahukanku bahwa Kirana dan Emma... bahwa mereka...

Masih menghilang

Polisi masih belum bisa memberikan kami jawaban. Sistem yang harus mereka ikuti dalam suatu penyelidikan terus-menerus membuat proses pencaharian ini menjadi lebih lama. Papa ku tidak bisa diam saja, dan dia meminta temannya yang seorang ahli IT komputer untuk datang ke kota kami untuk dapat membantu dan melacak keberadaan Kirana dan Emma.

"Jonathan! Terima kasih sudah mau datang, James!" papa memanggil uncle James untuk bertemu dengan temannya "ini Jonathan, dia akan membantu kita menemukan Kirana dan Emma"

Selama dua hari ini uncle James selalu bersikap tegar untuk dapat menguatkan istrinya aunt Sylvia yang tidak bisa hentinya menghawatirkan Kirana. Uncle James menghampiri papa dan temannya yang bernama Jonathan itu dengan senyuman dibibirnya "terima kasih sudah mau datang, silakan masuk" uncle James mempersilakan orang itu masuk dan memperkenalkan dirinya

"tidak masalah pak, saya disini siap membantu, dan saya meminta maaf dengan apa yang telah terjadi dengan anak bapak" jawab pak Jonathan sambil mengeluarkan peralatannya diatas meja ruang tamu.

"Jo, kamu bisa melacak mereka?" papa bertanya pada temannya. Aku bisa melihat wajah papa ku yang sangat menghawatirkan Kirana dan Emma. Bagi papa aku Kirana sudah dianggap sebagai anaknya dan Emma? Emma adalah satu-satunya teman yang selalu memberikan pengaruh yang baik kepadaku sehingga mereka menyukai peran Emma didalam kehidupanku.

"aku akan melakukan yang terbaik" jawab pak Jonathan dengan senyuman

Aku tahu kami semua diruangan itu mengharapkan jawaban 'tentu aku bisa melacak mereka' dibanding 'aku akan melakukan yang terbaik'

Aku melihat kak Tessa yang sedang memperhatikan pak Jonathan dengan harapan Kirana dan Emma akan segera ditemukan

"bila suatu handphone di diamkan saja dan masih memiliki nomor yang aktif, posisi seseorang dapat diketahui. Walau menggunakan ponsel jadul sekalipun" pak Jonathan berkata sambil melakukan pekerjaannya

"lalu bagaimana jika nomor handphone yang kita ingin lacak dalam keadaan tidak aktif?" Olivia bertanya membuat kita semua yang ada diruangan hawatir dengan jawaban pak Jonathan. Karena kami sudah mencoba menghubungi nomor Emma dan kami tidak mendapatkan jawaban.

Pak Jonathan melihat Olivia "pertanyaan yang bagus. Jika nomor itu tidak diaktifkan. Kita tidak akan bisa melacaknya" jawaban itu membuat kaki ku terlemas "tetapi aku masih bisa melacak 'ping' terakhir yang dikirimkan handphone tersebut" jawabnya memberikan ku kekuatan untuk terus berharap "kita harus menggunakan sejarah pola atau bentuk sudut segitiga atau minimal lokasi koordinat yang dapat ditangkap di dua sampai tiga menara BTS. berterima kasih lah pada Tuhan bahwa aku mempunyai akses untuk informasi tersebut"

Since You Came Along (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang