WARNING
guys.. i just found out that we are no longer be able to publish private chapter. jadi aku mohon banget untuk kalian yang masih dibawah umur untuk berhenti membaca cerita ini
***
pagi itu aku di bangunkan dengan ciuman di bibir ku, seseorang di sampingku mendekapkan tubuhnya dengan ku menghangatkanku dari dinginnya pagi hari. senyuman terbentuk di bibir ku seakan penuh malu, membuat Kirana tertawa "good morning" kata sambutan terucap dari mulutnya
aku membuka kedua mata ku dan menatapi kecantikannya. aku tidak bisa mempercayai mata ku. "aku sedang berhalusinasi..." jawab ku masih memandang wajah nya
Kirana tersenyum dengan tawa kecil "no you're not.." jawab nya
aku mengangguk "iya serius.. bangun di pagi hari di samping wanita ter sexy yang pernah aku temui di hidupku tanpa harus menghadapi Olivia loncat-loncat di kasur untuk membangunkan ku? percaya lah, aku sedang berhalusinasi" jelas ku membuat nya tersenyum malu.
suara ketukan pintu terdengar. mata Kirana terbuka lebar di hadapan ku "sembunyi, itu mama ku" Kirana menendang tubuh ku dan membuat ku terjatuh dari kasur
"ah fuck! that hurts.." berusaha menahan rasa sakit, aku masuk ke bawah kolong kasur sambil mengelus-eluskan tangan kiri ku.
pintu kamar terbuka "hey mom" sapa Kirana di bawah selimutnya karena dia sedang tidak memakai apapun dan sedangkan aku masih memakai bra dan celana dalam ku
"hey honey... gimana udah baikan?" aunt Sylvia berjalan mendekati kasur Kirana, di saat itu aku tersadar bahwa jaket ku berada di dekat kaki aunt Sylvia "ini jaket siapa?" aku mengutuk diriku sendiri ketika aunt Sylvia mengangkat jaket tersebut dari lantai. aku mulai berharap agar dia tidak menemukan pakaian ku yang lainnya
"aku udah baikan kok dan itu jaket aku haha.." jawab Kirana lalu tertawa gugup
"kayak pernah liat.." aunt Sylvia berkata membuat jantung ku semakin berdetak dengan cepatnya "okay deh, sarapan pagi udah siap mau di bawa ke kamar atau gimana?" tanya nya
"nanti aja aku ke bawah ma" jawab Kirana
aku melihat kaki aunt Sylvia yang melangkah keluar. aku menghelakan nafas ku lalu keluar dari kolong. melihat Kirana dengan tatapan marah "jangan pernah menendangku seperti itu lagi" peringat ku
Kirana berdiri dari kasurnya sambil menahan tawa nya "what.. kamu gak mau mama melihat mu telanjang di kamar ku kan?" mencoba untuk tidak melihat tubuh Kirana secara langsung aku membungkukan tubuhku untuk membersihkan lutut ku dari debu. lalu selesai itu aku menghadapi nya lagi dengan tatapan yang sama. Kirana menggelengkan kepalanya sambil tersenyum "hey.." Kirana menaruh kedua tangannya di bahu ku dengan tubuhnya yang sudah terhubung dengan tubuh ku membuat jantung ku kembali berdetak dengan kencang nya "forgive me?" tanya nya sambil memberikan ciuman yang lembut ujung bibirku
tidak bisa terus-terusan bersikap marah padanya aku tersenyum dan mencium dahi nya "it's okay" jawab ku lalu menjauhkan diriku dari nya sebelum salah satu dari kita mulai terangsang dan aku tidak mau salah satu dari keluarganya terkena serangan jantung jika mereka melihat kita seperti ini "aku harus pulang" jawab ku sambil mencari-cari celana dan baju ku
"kamu gak mau sarapan dulu?" tanya nya membuat ku hampir tertawa
"Kirana kamu tidak lihat bagaimana kamu menendang ku dari kasur supaya mama kamu gak ngeliat aku? aku gak bisa sarapan disini" jawab ku sambil mengangkat selimut di kasur untuk mencari pakaian ku
where the fuck are my clothes?
Kirana berjalan mendekati ku, mengarahkan wajah ku untuk melihat nya "you can eat me" jawab nya denagn suara sexy nya yang susah untuk ditolak
"wh-what..?" gugup ku menahan diri untuk tidak terangsang karenanya
Kirana tersenyum "makan aku?" tanya nya lagi mengarahkan mata nya kearah vagina nya lalu melihat mata ku lagi sambil menggigit bibir bawah nya
oh God help me...
Kirana mendekatkan bibirnya di bibir ku sambil tersenyum, mengizinkan ku menghirup aroma tubuhnya yang selalu berhasil menggairahkan ku. aku tersenyum dan mulai mencium bibir nya. sudah menjadi seperti suatu kebiasaan, Kirana mendorong tubuh ku ke tembok sambil mendalami ciuman kami.
tak pernah terbayangkan oleh ku bahwa aku akan mendapatkannya kembali, aku tahu secara resmi kami masih belum bersama, tapi merasakan bibirnya di bibir ku membuat segala nya membaik. jika Kirana tidak mau berpacaran dengan ku, dan selama aku masih bisa memiliki nya di pelukan ku, then that's fine.
memenuhi permintaan nya aku mendorong tubuh nya sehingga dia terjatuh di atas kasur, Kirana terkejut dengan aksi ku, aku tersenyum dihadapannya lalu memakukan kedua tangan Kirana di atas kepalanya "is my breakfast ready?" aku menggoda nya sambil menciumi lehernya. menyandarkan kedua tangan ku di samping kanan dan kiri nya, aku mulai menggesekan kaki kiri ku di antara kedua kaki nya, secara perlahan lahan aku menaikan dan menurunkan kaki ku merasakan vagina nya yang sudah basah akan aksi itu
"Chandra..." Kirana mencoba untuk mendorong bahu ku ke bawah, mencoba untuk mempercepat proses dan mengarahkan ku langsung ke daerah bawahnya
aku tertawa kecil "not so fast..." aku berdiri dan secara perlahan melebarkan kedua kaki nya dihadapanku. mencium lutut kanannya lalu melanjutkan ciuman ku ke pahannya, sesampai di dekat bagian vagina nya aku memutuskan untuk mencium lutut kiriny. dengan maksud menggoda, aku memperlambat pergerakanku.
"Chandra please.. now.." merasa frustasi, Kirana memohon dibawah sentuhanku
melihat ke atas aku tersenyum melihat Kirana berusaha menahan desahan yang keluar dari mulutnya. aku mulai meraba kedua paha nya dengan kedua tangan ku dan mulai secara perlahan menjilat bagian yang sudah ditunggu-tunggu olehnya.
tangan Kirana meraih kepalaku dan memperdalamkan sentuhanku padanya, pinggang nya mulai mengikuti irama pergerakan mulutku. tangan ku meraih kedua payudaranya dan mulai meremasnya
setelah beberapa menit kemudian aku memutuskan untuk mempercepat proses kami, dan dengan sedikit kasarnya aku menyedot klitorisnya seperti sedang meminum sesuatu melewati sedotan. aksi itu membuat tubuh Kirana tergelojak keatas, aku harus menahan kedua pahanya agar kepalaku tidak terjepit oleh nya "Chandra.. fuck!!" Kirana menggoyangkan pinggangnya keatas dan kebawah disaat dia mencapai puncaknya.
membersihkan cairan yang keluar dari vaginanya aku menjilatinya lagi.
dada Kirana naik dan turun dengan cepatnya, mencoba untuk mengatur pernafasan. Kirana menarik ku keatas dan dengan senyumannya dia mencium bibirku. merasakan ciumannya yang lembut itu aku memeluk tubuhnya dan merasakan detak jantungnya yang masih berdetak dengan sangat cepat.
-
Untuk kalian yg bisex, bisa cek cerita di bawah ini
Ber judul "IPA vs IPS" by @anotherclub
https://my.w.tt/VYEfoctZC8
KAMU SEDANG MEMBACA
Since You Came Along (gxg)
Romance18+ (girlxgirl) TAMAT (08/02/19) Chandra dan Kirana lahir dari dua orang sahabat yang sudah menentukan ikatan persahabatan mereka sejak mereka lahir. Chandra dan Kirana tumbuh menjadi pribadi yang saling bergantungan. Tetapi sayang nya ketika kelua...