Untitled Part 30

4.9K 424 25
                                    

malam yang dingin tidak terlihat dapat memberhentikan para siswa untuk bersenang-senang di karnival ini, semua bersorak dengan riangnya diikuti musik yang di mainkan dan berbagai macam makanan bergula yang membuat mereka terus terbangun.

antrian yang panjang menanti giliran setiap dari mereka untuk dapat memutarkan ember yang akan membuat kak Tessa terguyurkan air, senyuman grogi kak Tessa terbentuk di bibirnya setiap kali lemparan mereka meleset. Kirana pun terlihat lega melihat kakak nya masih dalam keadaan kering. tiket terus terisikan di meja booth yang sedang ku jaga

"kalian payah!" Raja mendorong seorang anak laki-laki yang sedang mau mengambil gilirannya untuk melemparkan bola "biar aku aja yang lempar"

"hey! kamu harus beli tiket dulu!" Kirana maju kedepan dan menghalangi Raja

Raja memutarkan matanya "nih ambil" Raja memberikan tiketnya

"sekarang baris dari belakang" seperti seorang ratu Kirana memerintahkan Raja lagi

Raja mengeluh "tapi barisannya panjang banget..." merasa takut dengan Kirana, Raja menundukan kepalanya.

"aku setuju dengan Kirana, kamu enggak bisa memotong barisan gitu aja" Emma datang menghampiri mereka yang hanya membuatku ingin melihat reaksi kak Tessa. dan seperti yang ku duga, hal itu menciptakan sebuah senyuman yang hangat dari bibir kak Tessa.

kak Tessa tersadar akan tatapan yang kuberikan padanya, lalu dengan cepatnya dia melihat ke langit seakan dia tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi di depannya.

Kirana melihat Emma seakan dia tidak percaya akan setiap kata yang keluar dari mulut Emma, aku tertawa kecil melihat bagaimana Kirana masih tidak menyukainya

"kamu bahkan tidak bersekolah disini" Raja memutarkan mata nya dan lalu mengambil posisi untuk bersiap-siap melemparkan bola yang ada di tangannya. melihat hal itu Emma mendorong tubuh Raja sehingga lemparan tersebut meleset dari arah tujuannya. "aku di dorong! curang!" Raja protes ke kak Tessa sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah Emma seperti seorang anak yang sedang mengadu kesalahan saudaranya ke orang tua mereka. berusaha menahan senyumannya, kak Tessa memutarkan mata nya

"itu yang kamu dapatkan jika kamu curang" jawab Kirana dengan kedua tangannya yang terlipat. Raja menendang tanah dibawah kakinya lalu pergi hanya untuk kembali berbaris, dan bukannya berbaris di barisan yang paling belakang, Raja memotong barisan ketika perhatian Kirana tidak lagi tertuju padanya.

Olivia datang dengan Ron yang melingkarkan tangannya di pundak Olivia, mereka menghampiriku dengan membawakan permen kapas yang hampir sama besarnya dengan perut coach Bear "kak Tessa masih kering?" tanya Olivia terlihat kecewa dengan hal itu

"iya masih belum ada yang berhasil memutarkan ember itu" jawab ku sambil mencubit permen kapasnya dan merasakan sensasi manis dari permen itu di lidah ku

Ron tertawa kecil "payah sekali mereka, sepertinya aku juga harus berbaris"

"supaya apa? supaya kamu bisa melihat kak Tessa basah kuyup dan melihat warna bra nya?" tanya Olivia dengan nada ketus

merasa terhibur melihat sahabatku dan pacarnya, aku menunggu jawaban Ron yang sedang tersenyum malu dibawah tatapan Olivia "please jangan putusin aku?" jawab Ron merasa terintimidasi oleh pacarnya, Olivia menahan senyumannya lalu senyuman itu terbentuk lebih jelas ketika Ron memeluk sahabatku.

aw.. aku juga mau meluk Kirana di tempat umum...

aku melihat Kirana yang sedang tertawa bersama teman-temannya, sesuatu yang dikatakan temannya membuat Kirana tersenyum sehingga pemandangan itu membawakan dampak yang besar buat ku. aku bersandar di meja yang ada di depan ku dan tersenyum

Since You Came Along (gxg) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang