mengamati Kirana dan Rachel bermesraan di story Instagram nya bukan lah hal yang menyenangkan bagi ku, aku tahu mereka hanya berpura-pura tapi aku gak bisa tahan melihatnya.
"mending kamu cari pacar deh dari pada nungguin Kirana" Olivia berkata sambil menonton film di TV ku
aku melihat nya "nasihat yang bagus, abis itu Kirana gak mau beneran ama aku, kamu harus tanggung jawab ya" jawab ku
Olivia tertawa ringan "maksud aku gak adil aja, masa dia aja yang bisa pura-pura pacaran ama cewek lain? kamu juga bisa kan?" Olivia benar juga, Kirana tidak pernah mengatakan kalau aku tidak boleh berpura-pura pacaran dengan yang lain. tapi aku enggak mau berpacaran dengan yang lain selain Kirana, walaupun hanya berpura-pura.
"aku gak tertarik" jawab ku
"payah, bilang aja takut ama Kirana" ejek nya
aku mengeluarkan tawa kecil "aku gak takut ama siapa pun" sangkal ku
Olivia memberikan ku tatapan yang mengatakan bahwa dia mempunyai ide buruk di kepala nya, ya Tuhan... "sini Hp kamu" dia meminta ku untuk memberikan Hp ku pada nya
aku menatapnya curiga "enggak" sebelum aku bisa berkata lagi, Olivia sudah merebut Hp ku dari tangan ku "Olivia!" dia mulai melakukan apa yang sudah di rencanakan di kepalanya dalam waktu yang singkat "Olivia jangan kamu berani-berani ya"
"send" kata nya dengan senyuman yang lebar, mata ku terbuka lebar, hawatir dengan apa yang telah dia lakukan
"kamu ngirim apa? ngirim ke siapa?" tanya ku
Aku merebut kembali Hp ku dari tangannya dan membaca pesan yang telah dia kirim
'Emma, ketemuan yuk' - aku (well, Olivia)
aku menggerung di dalam frustasi "Olivia! gila, aku gak bisa ketemuan dengan Emma"
"kenapa?" tanya nya
aku memijitkan dahi samping kanan kiri ku "Kirana merasa bahwa yang mengirimkan pesan ancaman itu Emma" jawab ku
Olivia terlihat terkejut dengan pernyataan ku "Kirana mencurigai Emma?" tanya nya lalu menggelengkan kepala nya "well, Kirana salah, Emma gak mungkin melakukan hal itu"
sebelum aku bisa berkata sesuatu Hp ku berbunyi menandakan ada yang mengirimkan ku pesan. Olivia menggeserkan badannya mendekati ku untuk melihat pesan yang barusan ku terima
'okay dimana?' - Emma
aku menghelakan nafas sambil memberikan Olivia tatapan yang datar "kamu liat? sekarang dia mau ketemuan ama aku"
"kamu liat? sekarang kamu berterima kasih pada ku" jawab Olivia. aku memutarkan mata ku lalu pasrah untuk membalas pesan Emma
selagi aku sedang mengetik untuk membalas pesan Emma, dia sudah mengirimkan ku pesan yang lainnya
'aku lagi jagain sepupu aku yang masih bayi, kamu mau kerumah ku aja?' -aku
aku melihat Olivia yang sudah kembali menaruh perhatiannya ke TV meninggalkan ku untuk menghadapi Emma
aku menghelakan nafas 'okay, aku kesana bersama Olivia malam ini' - aku
"kita ke rumah Emma" jawab ku
"kamu yang ke rumah Emma, aku ada kencan dengan Ron" jawab Olivia dengan tenang nya
"Olivia!" tegur ku, yang hanya memberi sebuah hiburan untuk nya
Olivia tertawa "aku bercanda... iya aku temenin"
-
rumah Emma tidak jauh dari rumah Olivia, tidak seperti rumah orang kaya pada umum nya, rumah besar ini terlihat lebih sederhana. luas tapi aku bisa melihat mereka berusaha untuk tidak terlalu memberikan kesan yang terlalu mewah dari rumah nya
baru lima menit kami sampai di rumah Emma, dan Olivia sudah membuat masalah, Olivia dengan panik nya berusaha untuk mengeluarkan lego dari mulut sepupu nya "jangan di telan" tegur nya
"gak seharus nya kamu memamerkan mainan kepadanya, dia masih terlalu kecil untuk mengerti cara memainkan lego" kata ku, menyatakan sebuah fakta
Olivia melihat ke arah ku "aku gak butuh guru, aku butuh solusi" jawab nya sebelum mencoba untuk membuka mulut anak kecil itu lagi "duh aku diomelin lagi pasti" Olivia bergumam panik
Emma tidak menghiraukan argumen ku dengan Olivia, dan dengan tenangnya dia menggendong sepupu nya lalu mengkelitiki perut anak itu. merasa geli, anak itu tertawa lalu membuka mulut nya, membuat lego tersebut terjatuh ke lantai. Olivia langsung dengan cepatnya mengambil mainan miliknya lalu menyembunyikannya di dalam kantong celananya.
Emma ikut tersenyum mendengar tawa anak kecil itu "ketawa lagi dong" minta nya dengan suara yang lucu sambil mengkelitiki perut anak itu lagi yang membuat tawa anak itu semakin keras
pemandangan ini langsung membuat ku merasa bersalah karena aku tidak berusaha keras untuk membela nya ketika Kirana mencurigainya "kamu kenapa?" Emma bertanya pada ku, aku pasti sudah terdiam sehingga membuatnya hawatir
aku memberikannya senyuman "gak kenapa-kenapa" jawab ku "aku boleh gendong?" tanya ku sambil memberikan muka yang memohon
Emma tertawa ringan "tentu saja" jawab nya lalu memberikan anak kecil itu ke tangan ku
di dalam gendongan ku, anak ini tersenyum diam sambil mencoba untuk menyentuh wajah ku, aku tertawa geli "ada apa dengannya?" tanya ku
Emma tersenyum sambil mengelus-eluskan punggung si kecil "sepertinya dia menyukai mu" jawab nya
merasa tersanjung aku mencium pipi si kecil, membuat si kecil ingin mengatakan sesuatu tapi yang keluar dari mulut nya adalah "tatatata" aku dan Emma tertawa
"Mrs and Mrs Miller dengan buah hati nya" Olivia berkata sambil mengetik sesuatu di hp nya, karena aku tidak mengerti dan tidak peduli dengan apa yang sedang ia lakukan, aku kembali memberikan si kecil perhatian ku
"aw.. tahu kamu cuman ngasih perhatian kamu ke Nathan, aku kerumah kamu aja" kata Emma lalu mencium pipi Nathan
aku tertawa "okay.." aku menaruh Nathan di dalam crib nya, merasa sedih Nathan menangis sambil mengangkat kedua tangannya meminta ku untuk menggendongnya lagi "aw... dia kangen aku" tidak kuat menahan muka memelasnya Nathan, aku memutuskan untuk menggendongnya lagi, sesampai di gendongan ku Nathan berhenti menangis.
Emma menggelengkan kepala nya "awas kamu ya..." jawab nya mengancam Nathan yang sekarang sedang tersenyum-senyum melihat Emma, tak lama kemudian Nathan meminta Emma untuk menggendongnya. Emma melihat Nathan sambil melipatkan kedua tangannya dengan arti dia tidak mau menggendong Nathan, melihat hal itu Nathan mulai menangis lagi, karena tidak tahan Emma langsung ikut merasa bersalah lalu menggendong Nathan dan memberikannya ciuman yang banyak di pipi nya aww..
Hp ku berdering di celana jeans ku, aku mengambil hp ku lalu melihat caller id nya 'Kirana'
tersadar bahwa dia tidak boleh tahu keberadaan ku di rumah Emma, aku menolak untuk mengangkat telfonnya lalu menaruh hp ku di atas meja "kamu tidak akan mengangkat telfon itu?" Emma tanya kepada ku. aku menggelengkan kepala, tak lama kemudian hp ku mulai berdering lagi "kayaknya penting deh, angkat aja" kata Emma lagi
karena tak tahan akan suara dering hp ku, Olivia mengambil hp ku lalu mengangkat telfonnya "what's up bitch" jawab Olivia sambil tertawa kecil, oh no...
"Chandra lagi bosan ama kamu" jawab Olivia untuk Kirana sambil menjauhkan ku dari nya "bitch.. gak sopan banget langsung di tutup" Olivia berkata di depan Hp ku
aku merebut Hp ku dari nya lalu duduk di sofa dengan pasrah nya, i'm so dead...
-
Untuk kalian yg bisex, bisa cek cerita di bawah ini
Ber judul "IPA vs IPS" by @anotherclub
https://my.w.tt/VYEfoctZC8
love wins.
KAMU SEDANG MEMBACA
Since You Came Along (gxg)
Romance18+ (girlxgirl) TAMAT (08/02/19) Chandra dan Kirana lahir dari dua orang sahabat yang sudah menentukan ikatan persahabatan mereka sejak mereka lahir. Chandra dan Kirana tumbuh menjadi pribadi yang saling bergantungan. Tetapi sayang nya ketika kelua...