10

1.1K 164 18
                                    

Maaf typo ya


Toktoktok!!! Wendy mundur. Setelah ia mengetok pintu rumah besar ini.

Ceklek!!! Terbukalah pintu si pemilik rumah yang langsung berada di depan Wendy.

" Ini." Wendy menyodorkan payung biru itu pada Irene.

" Khamsahamnida." Ucap Wendy saat Irene sudah menerimanya.

Pria itu berbalik. Malam-malam gini dia datang ke rumah Irene hanya untuk mengembalikan payung saja. Padahal bus terakhir sudah lewat dan Wendy terpaksa harus berjalan lagi pulang ke rumah. Kalau naik taxi, biayanya akan sangat mahal. Wendy tidak pernah mau menghamburkan uangnya hanya untuk pulang ke rumah. Lebih baik ia jalan. Itung-itung untuk olahraga.

Brum!!! Wendy berhenti mendadak. Hampir saja ia di tumbur mobil yang akan berhenti di depan rumah. Irene terkejut. Ia melangkah mendekati Wendy bertanya apa dia tidak apa-apa? Jawaban Wendy mengangguk. Keluarlah si pemilik mobil yang langsung berlari mendekati wenrene.

" Mianhe."

" Ya! Ini bukan jalan raya!" Marah Irene pada wanita yang sepertinya sebaya dengan mereka.

" Mianhe Unnie. Yeri kan udah bilang minta maaf."

" Gwaenchanha." Ucap Wendy yang sekarang bersuara meredahkan keributan kedua wanita itu.

" Ada apa ribut-ribut?" Datanglah Jessica yang keluar dari rumah mendekati anaknya dan juga keponakan nya, Yeri.

" Oh!? Seungwan?" Jessica tersenyum lebar melihat Wendy yang langsung berbalik kemudian memberikan tundukan beberapa kali padanya.

" Ayo masuk." Ajak Jessica yang langsung memegang pundak Wendy berjalan masuk ke dalam rumah. Wendy ingin menolaknya. Tapi ia tidak enak dengan Mama Irene. Jadi nurut saja dirinya di bawa masuk ke dalam rumah.

Senyum Irene timbul. Ia berbalik tapi terhenti segera saat Yeri ikut jalan di sebelahnya.

" Ya! Parkirkan dulu mobil mu di ujung!"

" Iyayaya!!!" Yeri berbalik. Ia masuk ke dalam mobil memarkirkan mobil ke ujung parkiran rumah keluarga Bae.

----

Irene terduduk di kursi sebelah Wendy. Wanita itu lihat senyum Wendy yang hanya merunduk sambil memainkan jarinya.

" Pa!" Panggil Jessica.

" Mhh!?" Jawab Taeyeon di ruang kerjanya.

" Ada Seungwan." Kata Jessica di ruang tengah melihat pintu ruangan Taeyeon.

" Seungwan!?" Taeyeon langsung keluar segera dari ruang kerjanya. Biasanya dia hanya akan di dalam sana tanpa mau makan atau bahkan bercengkrama dengan keluarganya di ruang tengah. Tapi saat ada Wendy, pria itu akhirnya keluar dari ruang kerjanya. Bahkan sampai mendobrak buka pintu nya membuat Irene dan Jessica bahkan Yeri yang baru ingin duduk di kursi malah hampir terjungkal ke depan.

" Apa kabar Seungwan?" Tanya Taeyeon sambil duduk di sebelah Jessica.

" Baik Paman." Jawab Wendy pelan tanpa mau mengangkat kepalanya.

" Kamu sudah makan?" Tanya Jessica. Wendy mengangguk.

" Nanti bawa masakan Tante yaa."

" Ne. Khamsahamnida." Jawab Wendy sambil merindukan sedikit kepalanya.

Taeyeon tersenyum dengan Jessica di sebelahnya. Begitu juga dengan Irene yang menatap diam ke arah Wendy.

Yeri menekuk sedikit dahinya. Ia lihat ketiga orang itu yang menatap Wendy sama-sama dengan senyum mengembang.

For You & Only For You ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang