28

1K 142 11
                                    

Wendy keluar dari mobil Rose. Ia pun berjalan di samping Rose masuk ke agensi YG. Salah satu agensi terbesar di Seoul.

Ceklek!

" Dad..." Panggil Rose saat pintu ruang CEO terbuka olehnya.

Seungri mengangkat kepalanya setelah ia sibuk mengisi TTS selama 1 jam penuh ini.

" Ah! Rose!" Kejut Seungri yang langsung menutup buku kecil itu. Melihat Rose membawa seorang pria bernama Son Wendy di belakangnya.

" Jadi kamu yang bernama Son Seungwan?" Wendy mengangguk.

" Anak saya juara 1 karena kamu mengajarkan dia bermain biola 3 bulan yang lalu." Senyum Wendy timbul.

" Ini bukan karena saya. Tapi Jisung memang sudah bisa menguasai musik sebelum ia mengenal yang namanya biola." Jelas Wendy sambil melirik sesekali Rose yang tidak melunturkan senyumannya.

" Jadi.... terima kasih sudah mau menerima kontrak kerja dengan YG." Ucap Seungri.

" Ne.. khamsahamnida Sajangnim." Ucap Wendy sambil memberi tundukan sopan nya.

" Mhh.....mulai besok kamu bisa sering kemari. Melakukan banyak kegiatan di sini. Membuat lagu, ruang rekaman selalu terbuka untukmu dan Rose. Aku pikir ini akan jadi project menarik tentang duet duo kalian." Jelas Seungri.

" Nee..." Angguk Wendy.

" Dan...apa kamu mempunyai waktu sore ini?" Tanya Seungri.

" Mhh.... tidak ada." Jawab Wendy setelah ia menggali ingatan nya.

" Hari ini pemotretan." Kata Rose.

" Ne." Angguk Seungri dan Wendy juga manut-manut mengiyakan.

" YG akan segera mengeluarkan idol baru." Jelas Seungri.

" Mungkin Minggu depan akan langsung di rilis. Makanya, lebih baik di selesaikan mulai dari sekarang agar kita sama-sama enak." Jelas Seungri lagi.

" Ne Sajangnim.." Jawab Wendy sambil membuang nafas kecilnya karena dia nampak gugup.

" Waeyo?" Tanya Rose melihat Wendy sesekali di sebelahnya sambil menyetir mobil.

" Ani. Aku... hanya gugup." Kata Wendy.

" Gwaenchanha Wendy-ah. Aku juga gugup. Tapi lama-lama juga akan terbiasa seperti idol lain." Jelas Rose dan Wendy mengangguk lagi.

Pria itu menatap ke depan. Ia diam sambil sesekali berkedip dengan otak yang berjalan memikirkan sesuatu.

***

" Ahh~~~" Kembali lagi Irene merengek pada Joy yang tadinya sibuk makan coklat pemberian Seulgi.

" Ayolah Rene...nggak usah mulai lagi!" Kesal Joy sambil menguyah coklatnya dengan badan yang terhuyung-huyung karena Irene sibuk menggoyahkan badannya.

" Gue nggak bisa hidup kalau nggak ada Wannie...." Tangis Irene.

" Hampa hati gue Joy-ah....nggak ada Wannie. Wannie nggak sekolah. Nggak ngeliat Wannie seharian. Dia sibuk berada di YG dengan Rose. Nanti tuh cewek culik Wannie lagi gimana? Irene nggak suka! Nggak suka pokoknya! Ayo Joy-ah, bunuh gue biar bisa hantuin Rose kemana-mana..." Sekarang Joy terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka. Kemudian ia membuang nafas kasarnya singkat sambil memberi gelengan pelan mempunyai sepupu yang ogeb nya malah timbul lagi yang sebelumnya pernah terjadi karena insiden coklat pahit buatan Irene untuk Wendy 3 bulan yang lalu.

" Ayo Joy-ah, kita pergi culik Wendy balik." Tarik-tarik Irene pada jaket bomber coklat yang Joy kenakan.

" Ya!!!" Teriak Joy membuat Irene terdiam cemberut.

For You & Only For You ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang