21

1K 153 21
                                    

Toktoktok!!!!

Toktoktok!!!!

Ceklek~~!!

" Oh?"

" Hai Yeri...." Sapa Wendy dengan senyum kecil.

" Hai .. Wen---" Sapa pelan Yeri melihat Wendy dari bawah kaki sampai ke atas kepala tanpa bernafas.

" Boleh aku pingsan?"

" Mh?" Kebingungannya Wendy belum sampai tapi Yeri sudah terjatuh pingsan ke arah badannya.

Bug! Tangkap Wendy pada Yeri yang sudah mendapatkan pelukan dari pria itu.

" Hai Bab--- Yeri!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Teriak Irene saat ia sudah ingin keluar rumah tapi mata sudah keluar api kebencian. Si evil Yeri cari gara-gara dengan si nyai si tukang ngoceh plus tukang buat kabel listrik putus di rumah buat ikat Yeri di dalam kamarnya.

----

Brum~~!! Mobil Wendy bergerak keluar rumah. Ia melirik Irene yang menatap kesal ke depan.

" Irene, kamu can---"

" Arayo!" Jawab Irene cetus.

Wendy terdiam sambil menatap lurus ke depan. Dia tidak berani bicara lagi dan sekarang wajah kerut bersalah keluar dari wajah Wendy. Dia takut jika Irene akan benar-benar bad mood sampai mereka selesai jalan.

Sampai mereka sudah masuk ke dalam salah satu mall, Irene bahkan tidak menggandeng Wendy seperti biasa. Padahal Wendy sudah menantinya meski Irene nampak cemberut hari ini.

" Wahhh....." Terdengar seruan seorang wanita di ujung sana.

" Dia sangat tampan." Ucap temannya satu lagi.

Bukan hanya itu, Wendy malah di kira adik Irene karena mereka nampak biasa saja tanpa ada perlakuan seperti selayaknya orang berpacaran.

Wendy lihat beberapa anak SMA Sopa, adik kelasnya di ujung sana yang sudah mau berlari menghampiri Wendy. Tapi dengan cepat juga tangan Irene menggenggam di tangan Wendy dengan kepala yang bersandar di lengan pria itu.

Wendy melihat sekilas perlakuan manja Irene yang sangat tiba-tiba. Kemudian ia menoleh lagi ke depan melihat adik kelasnya langsung menatap lemas ke arah mereka.

Wendy menelan ludah saja sambil merunduk berjalan di sebelah Irene. Dia berfikir kalau sekarang Irene yang jadi sorotan karena dia Ulzzang Sopa. Padahal, dia yang malah jadi sorotan karena tampannya melebihi overdosis manusia. Itu karena.......

Flashback on

Wendy keluar dari kamarnya menuju ruang makan karena sang Mama sudah manggil dari bawah tadi.

Wendy mengunyah pelan sekali makanannya dengan tatapan kosong ke depan. Sampai Tiffany dan Nichkhun nampak bingung melihat anaknya bersifat aneh saat makan di pagi hari ini. Seperti membawa beban.

" Seungwan." Panggil Fanny.

"Ya Irene? Ah!" Wendy bingung sendiri.

" Ma-maksud Seungwan....Ma-Mama..." Kata Wendy yang langsung merundukkan kepalanya segan dengan Tiffany dan Nichkhun.

" Irene? Siapa?"

"....." Wendy menunjukkan wajah malunya. Senyum kedua orang tuanya timbul.

" Pacar?" Tanya Nichkhun langsung. Wendy awalnya diam. Tapi beberapa lama di tunggu oleh Nichkhun, dia akhirnya mengangguk kaku.

" Kenapa tidak cerita jika kamu sudah mempunyai pacar?" Tanya Tiffany dengan senyum tulusnya seorang Ibu.

" Seung--seungwan..ma-malu..." Jawab Wendy terbata-bata.

For You & Only For You ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang