" Seungwan~~!"
" Neee!" Wendy berlalu ke luar kamar. Ia memakai tas dan juga sudah siap ke sekolah dengan pakaian rapi.
" Aku.... langsung saja... Mama..." Kata Wendy canggung.
" Tidak makan dulu? Nanti kamu sakit." Kata Tiffany yang berjalan mendekati Wendy.
" Ani. Seungwan....emh....anu...."
" Yaudah, nggak papa kalau nggak sarapan di rumah. Tapi bawa bekal ya." Tiffany berlalu ke dapur. Ia menyiapkan bekal nasi goreng untuk Wendy.
Pria itu sangat tidak enak pada Tiffany. Dia selalu di layani bahkan seperti di manja. Memang Wendy sekarang anak angkatnya. Tapi tetap saja, Wendy tidak segan harus menerima semua pemberian Tiffany atau bahkan Nichkhun sekalipun.
" Ini. Di makan sampai sekolah. Jangan menunggu lapar dulu. Kalau sudah ingin makan, dimakan. Arayo?" Tanya Tiffany berjalan mengantar Wendy ke depan rumah.
Rumah sebesar ini dulu hanya ada Tiffany dan Nichkhun. Sangat sepi bahkan pembantu saja tidak ada karena Tiffany orang yang ingin kerja sendiri sebagai selayaknya ibu rumah tangga. Tapi keluarga besar mereka benar-benar memiliki banyak sekali bodyguard dimana-mana. Bahkan di sudut rumah, pasti Wendy berjumpa dengan bodyguard keluarga Horvejkul.
" Seungwan jalan kaki aja Ma." Kata Wendy sambil menatap canggung ke arah Tiffany.
" Jalan!?" Kejut Tiffany. Wendy mengangguk runduk.
" Ani!" Tolak Tiffany.
" Supir akan mengantarmu ke sekolah. Buat apa jalan kalau ada banyak kendaraan di rumah. Mama juga udah belikan kamu mobil sama motor. Tapi kenapa tidak pernah di gunakan. Malah kamu pakai mobil bodyguard kemarin saat pulang sekolah."
Wendy ingat. Waktu itu, ia mengantar Irene pulang ke rumah dengan menggunakan mobil salah seorang bodyguard rumah. Awalnya mereka memberikan mobil yang lebih bagus pada Wendy. Tapi Wendy menolak nya dan lebih memilih menggunakan mobil bodyguard untuk mengantar Irene pulang.
" Itu... Seungwan....anu...itu..."
" Tidak boleh. Kamu di antar pakai supir aja. Mama takut kamu kenapa-kenapa nanti." Tiffany dorong pelan punggung Wendy berjalan masuk ke dalam mobil yang sudah di bukakan pintu nya oleh supir.
" Dadahhh...". lambai Tiffany melihat mobil sudah berlalu ke luar pagar rumah.
Baru ingin melangkah masuk ke rumah, mobil seseorang datang membuat Tiffany berhenti dan berbalik melihat siapa orang yang sudah membuka pintu mobil.
" Loh?" Bingung Tiffany melihat adiknya datang berkunjung tapi memakai pakaian seragam sekolah.
" Tidak sekolah? Bolos lagi ya!?" Marah Tiffany.
" Ani Unnie. Aku ada acara fashion di Sopa." Jawabnya sambil terduduk di sofa ruang tengah diikuti Tiffany di sebelahnya.
" Mana anak Unnie? Aku mau melihatnya." Kata nya pada Tiffany.
" Dia baru saja pergi sekolah." Jawab Tiffany.
" Ohh...hah~~ aku selalu tidak pernah bisa bertemu dengannya."
" Kan kamu ke Sopa nanti. Pasti bertemu dengannya di sana."
" Ah!! Iya juga ya. Yaudah, aku pengen ke Sopa sekarang aja." Dia berdiri dan berjalan ke luar rumah lagi. Tiffany memberi gelengan kepalanya melihat adik paling bungsu selalu saja membuatnya harus bersabar. Tidak dengan adiknya yang nomor 2, dia selalu tenang dan nyaman di dekatnya.
***
Wendy keluar dari dalam mobil. Semua murid Sopa menyoroti dirinya dari depan sekolah sampai ke dalam gedung sekolah, Wendy merunduk malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You & Only For You ✓ [C]
Fanfictionaku juga ingin di cintai. tapi aku sadar kalau dia lebih baik di cintai orang lain daripada diriku.