Wendy sibuk melukis di ruang seni. Dia sudah sekitar 2 Minggu tidak melukis lagi setelah keluar rumah sakit. Bahkan membuat lagu saja sudah jarang di lakukan Wendy. Mungkin karena kelamaan bersama Irene, jadi dia tidak memikirkan lagi melukis atau membuat lagu karena terlalu banyak waktunya bersama dengan Irene.
" Mhhh~~~" Sebuah pelukan membuatnya berhenti melukis tapi tangannya masih mengudara dekat kanvas.
Ia menoleh ke samping melihat Irene yang menyandarkan cemberut dagunya di bahu Wendy dengan tangan yang melingkar di leher Wendy.
" Aku letih sekali...." Ucap Irene.
" Wae?" Tanya Wendy sambil kembali menggerakkan kuasnya.
" Sebentar lagi festival fashion week. Lawannya benar-benar susah. Aku sudah nampak tidak mempunyai semangat lagi." Kata Irene yang mengangkat badannya dengan tangan yang menggeser tempat duduk mendekati Wendy.
" Kenapa seperti itu? Seharusnya kamu optimis. Meski tidak menang, kamu kan masih membawa nama baik SMA Sopa kepada semua murid fashion SMA lain." Jelas Wendy.
" Arayo. But, this is difficult." Ucap Irene menatap diam ke arah lukisan Wendy yang baru setengah jadi.
" Kamu tau siapa Ulzzang di Kyunggi high school?" Wendy berhenti kembali melukis. Dia memiringkan kepalanya sambil menekuk kerut sedikit dahinya.
" Molla." Jawab Wendy memberi gelengan.
" Masa nggak tau? Anak direktur YG." Jawab Irene tanpa mau menyebutkan nama Rose.
" Ohh... ternyata Rose. Tidak salah jika dia menjadi Ulzzang Kyunggi."
" Ne... untunglah dia bukan jurusan fashion. Kalau dia berada di sana, habis sudah diriku tersingkir dengan cepat." Senyum tawa Wendy timbul sambil mengelus sekilas kepala Irene setelah itu ia kembali melukis.
" Cukup Ulzzang Jeguk saja yang sangat sulit nampaknya ku kalahkan nanti." Lanjut Irene.
" Siapa?" Tanya Wendy.
" Krystal." Jawab Irene membuat website terdiam beberapa saat.
Irene melirik Wendy yang tidak lagi menggerakkan kuasnya.
" Wae?" Tanya Irene.
" Jangan bilang kamu suka dengannya!!?" Marah Irene langsung.
" Ani." Jawab biasa Wendy menoleh melihat ke arah Irene.
" Namanya seperti nya aku pernah dengar." Ucap Wendy seperti mengingat sesuatu.
" Dari siapa?"
" Molla. Aku...lupa lupa ingat..." Jawab Wendy.
" Mungkin dengar dari siswa lain. Mereka sibuk membicarakan wanita itu karena dia pernah ke sini dua hari yang lalu." Jelas Irene yang langsung menyandarkan kepalanya di lengan Wendy.
Wendy diam melamun ke depan. Dia tidak yakin dengan perkataan Irene tadi.
" Mungkin saja." Jawab pelan Wendy.
***
" Dahhh...." Lambai Irene melihat mobil Wendy sudah berlalu ke luar pagar rumahnya.
" Chk! Di antar terusss.....di senyumin terusss.....di cium terusss....maju terusss....si nyai rombengan bebasss..." Ucap Yeri baru ke luar dari mobil.
" Iri bilang!" Jawab Irene berjalan di belakang Yeri masuk ke rumah.
" Sorry guys,....gue udah banyak toh di cium Saeron. Nggak perlu iri karena ayang beb Eron yang paling tampan dari yang laenn..."
KAMU SEDANG MEMBACA
For You & Only For You ✓ [C]
Fanfictionaku juga ingin di cintai. tapi aku sadar kalau dia lebih baik di cintai orang lain daripada diriku.