27

1K 144 18
                                    

Maaf typo. Mohon di maklumi 😊



" Bagaimana Wendy?" Tanya Rose melihat Wendy di depannya yang sibuk berfikir keras untuk menerima tawaran Rose masuk ke agensi YG menjadi seorang penyanyi dan juga penulis lagu.

" Aku...hanya ingin mencobanya denganmu." Kata Wendy membuat senyum Rose merekah lebar.

" Jinjja!? Jinjja!?" Tanya Rose lagi. Wendy mengangguk mengiyakan.

" Yeay!" Seru Rose ingin memeluk Wendy. Tapi ia berhenti karena ia ingat Jennie.

Rose tertawa canggung. Wendy merunduk malu. Sedangkan yang sibuk memakai teropong di atap sekolah sudah naik darah saat wanita itu ingin menyentuh Wannie kesayangannya.

" Sabar-sabar." Ucap Joy yang sibuk memasukkan kedua tangannya di Hoodie pink yang ia kenakan.

Irene berbalik. Ia memberikan teropong itu pada Joy yang meraih cepat pemberiannya.

" Hah!" Helah kasar Irene sambil turun dari tangga diikuti Joy di belakangnya.

----

" Jadi!?" Tanya Irene membuat Wendy terkejut.

" Mi-mianhe." Ucap Irene sambil membuang nafas pelan agar cemburu nya tidak sampai membuat masalah dengan Wendy lagi.

" Aku menerima tawaran bernyanyi duo dengan Rose." Jelas Wendy pelan.

" What!?" Kejut Irene.

" Wae?" Tanya Wendy menatap diam ke arah wanita itu.

" Kamu.... tidak menyentujuinya ya?" Tanya Wendy.

" Aanii!" Marah Irene. Wendy terdiam kejut kembali.

" Mianhe. Aku refleks." Kata Irene sambil memberi wajah kerut khawatirnya.

" Gwaenchanha." Jawab pelan Wendy dengan membuang nafas pelannya.

Irene juga ikut merunduk. Dia meremas-remas tangannya yang mencangkup di atas paha.

" Mianhe Wendy..."

***

Irene mengeratkan pelukannya saat di atas motor Wendy. Mereka masih berhenti di lampu merah. Pria itu mengangkat badannya menatap ke depan sambil mengelus tangan Irene di perutnya. Lampu sudah hijau, Wendy kembali menarik pedal gas motornya. Melajukan motornya untuk pergi ke mall menemani Irene berbelanja.

" Biar aku saja." Kata Wendy yang memegang tas kecil Irene lalu ia masukkan ke dalam tasnya karena muat.

Wendy letak tasnya di penitipan barang di depan mall. Kemudian ia berjalan lagi sambil di gandeng Irene di sebelahnya.

Sambil jalan, Irene sibuk menoleh ke sekitar mencari toko yang cocok dengan keinginannya. Wendy sibuk merapikan rambut Irene yang nampak sedikit berantakan karena habis naik motor.

" Eodiga?" Tanya Wendy ikut melihat sekitar berhenti di tengah-tengah mall dengan Irene.

" Molla. Disini banyak sekali toko baju. Aku bingung harus masuk ke mana." Kata Irene dan Wendy masih melihat sekitar.

" Ke Gucci saja." Kata Wendy menunjuk toko Gucci yang terkenal dengan pakaian mewah nya.

" Kajja." Wendy menarik pelan tangan Irene mendekati toko Gucci di depan sana.

" Selamat datang...." Sapa pelayan. Wendy tersenyum singkat dengan Irene yang berjalan duluan di depannya.

" Bukannya ini punya kakaknya Jennie?" Tanya Wendy sambil melihat Irene yang memilah baju.

For You & Only For You ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang