Sepulang sekolah, Cika harus menunggu jemputan. Ayah tidak memperbolehkan Cika menggunakan kendaraan umum.
Disaat santai berdiri, tiba-tiba motor melintas dan melewati Cika. Namun membuat Cika kembali kesal. Motor itu sengaja melintas di genangan air hujan yang mengenai pakaian Cika. Dengan kesal Cika melempar botol air minum ke arah pengendara motor itu. Dan tepat sekali mengenai helm si pengendara. Motor itu berhenti dan putar balik ke arah Cika berdiri.
"Songong banget lu! Berani-beraninya ngelempar botol minum ke arah gue. Cari ribut lu?!" oceh lelaki yang masih menggunakan helm itu.
Cika hanya terdiam kesal. Jelas-jelas dia yang songong dalam berkendara. Eh malah ngomel balik.
Dibuka helm itu dan membuat Cika semakin kesal. Ternyata si pengendara motor itu adalah lelaki yang sama dengan si penghina di kantin itu. Bagi Cika ini sebuah cobaan yang ingin dihindarinya namun Tuhan mempertemukannya.
"Eh si bisu! Pantesan songong," lanjut Dave, Cika masih sabar dan tetap terdiam.
"Percuma ya gue ngomong sama lu, lu kan bisu," Dikenakan kembali helmnya dan melaju dengan cepat bersama motornya.
Mobil Alphard hitam menghampiri Cika. Cika segera masuk dan meredakan kekesalannya. Pak Joko, supir Cika hanya heran melihat tingkah Cika yang sedang membersihkan bajunya.
"Kenapa non?" ucap pak Joko.
Cika hanya menggeleng, pak Joko meneruskan perjalananya menuju rumah.🌸🌸🌸
Setelah makan malam, Cika langsung beranjak ke kamar. Ketika Cika sedang asyiknya mendengarkan musik, Ayah masuk ke kamar Cika.
"Cika," panggil ayah.
Cika mematikan musik dan beranjak duduk.
"Gimana sekolahnya?" tanya ayah.
"Sebel yah" jawab Cika singkat.
"kenapa?" tanya ayah yang kemudian duduk di samping Cika.Cika menceritakan kejadian tadi pagi kepada Ayah. Tanpa menggunakan tulisan, tanpa isyarat, lancar dengan suara Cika. Seperti apa yang dituliskan Cika. Cika tidak bisu. Dia hanya dalam pemulihan suara. Saat kecelakaan, leher Cika terbentur dan menyebabkan luka pada pita suaranya. Untuk hasil yang sempurna, Cika tidak boleh berbicara terlalu sering. Jadi Cika memutuskan untuk hanya berbicara kepada keluarga saja. Jadi orang lain mengira Cika itu bisu.
"Hawas loh... Nanti jatuh cinta" tanggap Ayah setelah mendengar Cika bercerita.
"Duuh ayah! Jangan sampe" jawab Cika sambil meremas bantal yang dipegangnya.
"Sudah... Yang penting kamu harus tetep sekolah" ucap Ayah seraya mengusap kepala Cika.
Ayah meninggalkan Cika di kamar. Cika mendekati tempat belajarnya. Diraihnya buku diary,
"Dibalik mata yang terlihat tajam, aku mengerti bahwa tersimpan rasa sayang yang begitu besar. Kamu, seseorang yang pernah berkata gak baik kepadaku, tapi tunggulah! Aku akan membuktikan bahwa kamu pasti akan meminta maaf kepadaku"
Dituliskan perasaan yang dirasakan Cika di buku itu. Buku yang selalu menemani Cika, baik kebahagiaan Cika, maupun kesedihan telah tertuliskan di buku diary itu. Bagi Cika bercerita melalui tulisan itu indah. Tak ada yang mengerti kecuali Cika dan Tuhan Yang Maha Mengetahui.🌸🌸🌸
"Non bangun non... Sudah setengah tujuh" Bi Iyem membangunkan Cika yang tertidur pulas.
Dengan sabar Bi Iyem berusaha membangunkan dan akhirnya Cika terbangun dari tidurnya. Setelah mengusap matanya, Cika melirik ke jam yang menunjukkan pukul 06.30. Segera Cika bangkit dari kasur dan berlari ke kamar mandi tanpa menyadari kehadiran Bi Iyem. Dengan gugup Cika mempersiapkan keberangkatan sekolahnya. Cika melewati meja makan tanpa meliriknya sedikitpun.
"Cika makan dulu!" seru Ayah yang telah berada di meja makan.
"Nanti yah, disekolah udah telat nih" jawab Cika sambil menuju mobil Alphard hitam yang telah terparkir di depan rumah.
Segera Cika masuk ke dalam mobil yang telah terdapat Pak Joko. Setelah Cika duduk di dalam mobil, Pak Joko melajukan mobil itu dengan kecepatan sedikit kencang agar Cika tidak terlambat.
Namun, takdirnya tetap terlambat gerbang sekolah telah tertutup. Apa boleh buat, Cika harus berdiri di depan gerbang menunggu di bukanya kunci gerbang itu.
Cika hanya berdiri sendiri, tiba-tiba ada suara motor mendekatinya. Dia berhenti tepat di samping Cika. Helm menutupi wajahnya, sehingga Cika tak mengenal sosok di dalamnya. Namun Cika mengerti bahwa si pengendara motor itu juga salah satu murid SMA itu. Karena warna celana yang di kenakannya sama seperti rok Cika.#siapa si pengendara motor itu??? tunggu part selanjutnya yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Tak Bisu (END)
Teen FictionDijamin BEDA FOLLOW SEBELUM BACA YA KAKAK🙏 "Pura-pura bisu itu susah, pura-pura ngga ada rasa itu jauh dari kata mudah" "Namaku Cika Karmelia, saat ini aku tak bisa bercanda gurau, bernyanyi merdu seperti kalian, namun ingatlah aku TIDAK BISU" ~Cik...