"Lu kenapa?" tanya Rico yang heran akan kedangan Dave dengan muka murungnya.
Dave hanya diam sambil memutar-mutar handphonenya. Rian yang duduk di sebalah Dave pun menatap Dave hendak memperhatikan kejadian yang terjadi.
"Ada masalah?" tanya Rian hati-hati. Dia tau betul sikap Dave yang tiba-tiba diam seperti ini.
Dave menggelengkan kepalanya.
Kriiiingg..
Bel berbunyi menahan rasa ingin tau teman-teman Dave akan diri Dave yang tiba-tiba dingin.
Selama jam pelajaran, Dave hanya diam hingga akhirnya bel pulang terdengar di penjuru sekolah. Dave segera memasukkan bukunya ke dalam tas dan meninggalkan kelas begitu saja.
"Dave kenapa yah?" tanya Rico pada Rian.
"Entah, mungkin ada masalah." Jawab Rian.
"Tadi sih dia dipanggil sama bu Rini" ucap Ciko.
Rian, Rico, dan juga Brian yang sedari tadi hanya menyimak kini mengarahkan pandangannya ke Ciko mengisyaratkan meminta penjelasan yang detail mengenai Dave.
"Hei biasa aja dong liatnya, nanti naksir loh" ucap Ciko membuat ketiga pasang mata semakin tajam.
"Tadi pagi gue tuh lagi jalan lewat guru putri, trus bu Rini manggil gue. Gue dateng tuh, trus..."
"intinya ogeb" seru Rian, Rico serta Brian bersamaan.
"Iya iya, sabar napah, nanti tambah tua kagak ada yang mau sama kalian bertiga baru tau rasa." Ucap Ciko lagi-lagi bercanda.
"Lu rese kalo dibutuhin" ceplos Rico.
Ciko menyinggungkan senyuman yang bagi dirinya sendiri merupakan senyuman manis. Entah bagi orang lain.
"gue disuruh manggil Dave buat nemuin bu Rini." Ucap Ciko.
"Terus lo tau ngga kenapa bu rini manggil Dave?" tanya Brian.
"nggak" jawab Ciko tanpa berdosa.
Rian, Rico dan Brian menghembuskan napas. Merasa mereka memiliki teman yang ya ampun susah buat didefinisikan. Mereka bertiga beranjak pergi meninggalkan Ciko yang masih bingung akan tingkah teman-temannya.
"Lah emang gue salah?" tanya Ciko pada dirinya sendiri.
🌸🌸🌸
Cika berjalan sendiri melewati koridor sekolah. Pikirannya masih tertuju kepada Dave yang tiba-tiba diam setelah keluar dariruang guru. Langkahnya menuju gerbang sekolah sendirian, rasanya urung untuk meminta Dave mengantarnya pulang. Dan sebelum langkahnya menggapai gerbang, matanya melihat sosok Dave dengan motornya meninggalkan sekolah melewati gerbang begitu saja tanpa memikirkan seseorang yang menatapnya.
"Dia kenapa?" tanya Cika pada dirinya sendiri.
"Hei Cik, lo sendirian? Biasanya sama Dave?"
Cika menoleh ke arah seseorang yang kini telah berada di sampingnya.
"Hmm iya gue sendiri" jawab Cika untuk pertanyaan pertama. Dan untuk pertanyaan kedua? Dia tak ingin membahasnya.
"Emangnya Dave kemana?" dan terpaksa Cika harus membahasnya karena seseorang di sampingnya memberi pertanyaan dengan tema yang sama.
"Udah pulang." Jawab Cika singkat.
"Kok tumben sih ngga bereng lu?" tanyanya lagi.
"Dan pertanyaan itu, sejak tadi pun gue juga pengin tau jawabannya! Kenapa Dave ninggalin gue?" ucap Cika dalam hatinya.
"Kayaknya dia lagi ada urusan. Jadi pulang duluan." Jawab Cika berbohong.
"Ouh gitu, yaudah lu mau bareng gue?"
"Ngga usah makasih. Gue udah telfon pak Joko buat njemput gue kok."
"Hmm kalo gitu oke, gue pulang dulu yah, bye"
"Bye Wulan."
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Tak Bisu (END)
Teen FictionDijamin BEDA FOLLOW SEBELUM BACA YA KAKAK🙏 "Pura-pura bisu itu susah, pura-pura ngga ada rasa itu jauh dari kata mudah" "Namaku Cika Karmelia, saat ini aku tak bisa bercanda gurau, bernyanyi merdu seperti kalian, namun ingatlah aku TIDAK BISU" ~Cik...