Malam ini, malam minggu. Cika hanya di rumah. Setia dengan kamarnya dan buku dearynya. Seperti biasanya Cika menorehkan perasaannya dalam sebuah tulisan.
"Apa yang aku katakana kala itu, kini telah terjadi. Kamu minta maaf padaku. Saat itu pula aku mengerti bahwa kamu masih memiliki perasaan. Dan saat tanganmu menangkap air mataku, aku sadar bahwa kamu memiliki rasa kasih sayang yang tersimpan."
Cika tersenyum mengingat kejadian sore tadi. Dia meraih tasnya hendak mencari ponselnya.
Sayangnya, ponselnya taka da pada tasnya. Cika mencoba mengingat dimana ia menaru ponselnya.
Cika mencari disegala tempat di kamarnya namun taka ada.
Ting Nong... Ting Nong...
Bel rumah Cika berbunyi, Cika keluar dari kamarnya dan membukakan pintu.
"Dave." Ucap Cika ketika di depan pintu rumahnya terdapat sosok Dave.
"Malam" ucap Dave.
"Hm... Malam" jawab Cika.
Tanpa bicara, Dave mengulurkan tangannya yang menggenggam ponsel Cika. Cika pun mengambilnya.
"Kok ada di lu?" tanya Cika.
"Tadi sore" ucap Dave.
Cika mengingat kejadian tadi sore.
"Oh iya." ucap Cika setelah mengingat.
"Cika, ada Siapa? Kok ngga disuruh masuk? Ucap Ayah yang melihat Cika berbicara di depan pintu.
"Hmm... iya yah." Ucap Cika.
"Ayo Dave masuk!" suruh Cika pada Dave.
Dave pun memasuki rumah Cika. Mereka hanya duduk tanpa membicarakan hal apapun masing-masing sibuk dengan ponselnya.
"Kok masih disini?" ucap Ayah mengagetkan mereka.
Cika hanya menatap Ayahnya heran tak mengerti apa yang dimaksud oleh Ayahnya.
"Dave katanya mau ngajak pergi Cika malam mingguan?" ucap Ayah.
"Kenapa om?" tanya Dave tak mengerti.
"Apaan sih yah. Orang gak mau kemana-mana." Ucap Cika menanggapi Ayah.
"Iya om, gak mau kemana-mana. Cuma mengembalikan ponsel Cika." Ucap Dave.
"Udah gak papa, sana pergi." Suruh Ayah.
"Emang boleh om?" tanya Dave yang membuat Cika semakin heran.
"Iya boleh, yang penting jangan sampai malam." Ucap Ayah.
"Ayo Cika!" Suruh Ayah.
"Yaudah, Cika siap-siap dulu." Cika berdiri dan beranjak pergi ke kamarnya untuk mengganti celana baju tidurnya dengan celana jins.
Cika kembali meminta izin pada Ayah, diikuti oleh Dave.
"Yah, pergi ya." Ucap Cika sambil bersalaman dengan Ayah.
Diikuti oleh Dave. Setelah selesai pamit, Cika langsung pergi keluar rumah.
"Jaga anak om." Ucap Ayah pada Dave seraya menepuk punggungnya.
Dave hanya tersenyum dan berjalan keluar dari rumahnya.
Tanpa diberi kode, Cika menaiki motor Dave.
Seperti biasanya, tanpa menyentuh Dave.
"Kita mau kemana?" tanya Dave setelah Cika benar-benar naik dimotornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Tak Bisu (END)
Teen FictionDijamin BEDA FOLLOW SEBELUM BACA YA KAKAK🙏 "Pura-pura bisu itu susah, pura-pura ngga ada rasa itu jauh dari kata mudah" "Namaku Cika Karmelia, saat ini aku tak bisa bercanda gurau, bernyanyi merdu seperti kalian, namun ingatlah aku TIDAK BISU" ~Cik...