"Ikut gue" ucap Dave seraya menarik lengan Cika. Mau tak mau Cika menurut dan berjalan mengikuti Dave
Kini mereka berdua telah berada taman sekolah. Dave mengajak Cika untuk duduk di salah satu kursi di sana. Cika tetap mengikuti gerakan Dave yang kini telah duduk serta manik matanya yang setia menatap wajah cantik Cika.
Tanpa suara, tanpa kata. Berbicara melalui mata yang orang lain tak mengerti apa maksudnya. Tidak ada yang membuka mulut untuk beberapa menit hingga salah satu diantara keduanya jengah dalam keadaan seperti ini. Bukan berarti tidak suka, bahkan saling menatap baginya adalah sebuah kenyaman tersendiri.
"Mau ngapain kesini?" Tanya Cika.
"Gue mau berangkat." Jawab Dave masih dengan menatap Cika. Sungguh itu mata Dave ngga bosen apa melihat objek yang sama. Mungkin karena manik mata Cika yang memang indah ngga ada kata membosankan bagi Dave.
"Yaudah kenapa malah nemuin gue? Katanya mau berangkat? Nanti lo telat." Jujur, hati Cika tidak rela. Entah kenapa menatap manik mata Dave kali ini berbeda. Tidak ingin lepas. Apa mungkin karena seminggu yang akan datang mata itu tak lagi dapat dilihatnya? Ah tapi kenapa seakan sangat tak rela jika Dave pergi. "Cika, ini urusan sekolah. Lu ngga boleh ngekang dia, lu ngga boleh batasin dia, lu ngga boleh ngalangin prestasi dia, dan inget lu itu CUMAN TEMAN Dave. Lagian cuman seminggu kok. Ngga lama." Yakin Cika pada dirinya sendiri.
"Lu ngga mau ngucapin sesuatu gitu? Gue kan mau pergi?" Ini bukan diri Dave. Kenapa Dave bisa sealay itu? Sangat memalukan berkata seperti itu di depan Cika.
"Lo bicara gitu seakan-akan lo mau pergi lama aja sih. Lo pergi cuman seminggu kan?"
Ucapan Cika memang benar. Kenapa juga Dave harus bersikap seperti itu? Waktu itu Dave pergi seminggu aja ngga masalah, bahkan dia ngga sempat izin ke Cika. Tapi kenapa kali ini rasanya dia akan pergi sangat lama? Bahkan untuk menjawab pertanyaan yang barusan Cika lontarkan rasanya sangat susah. Ada apa sebenarnya?
"Dave" panggil Cika yang melihat Dave melamun dengan pemikiran yang tak diketahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Tak Bisu (END)
Teen FictionDijamin BEDA FOLLOW SEBELUM BACA YA KAKAK🙏 "Pura-pura bisu itu susah, pura-pura ngga ada rasa itu jauh dari kata mudah" "Namaku Cika Karmelia, saat ini aku tak bisa bercanda gurau, bernyanyi merdu seperti kalian, namun ingatlah aku TIDAK BISU" ~Cik...