Bukan Masalah

475 37 5
                                    


"Yan, mereka beneran belum jadian?" Tanya Ciko pada Rian yang memang paling dekat dengan Dave.

Rian menggelengkan kepala.

"Tuh bocah gimana sih, gue rebut baru ngamuk." Ciko sebenarnya kasian dengan Cika yang masih digantungkan Dave. Padahal mereka berdua saling suka. Apa susahnya sih Dave bilang cintanya. Lagian yakin bakal di terima sama Cika. Kalau Cika udah nyerah aja baru tau rasa.

"Gue juga heran" ucap Rico

"Heran apaan?" Tanya Ciko.

"Ya heran yang seperti herannya lu" jawab Rico. Ciko hanya mendengus kesal.

"Udahlah itu urusan mereka, yang penting kita selalu ada buat mereka, gue yakin mereka berdua bakal menyatu dan bahagia." Ucap Rian yang sedari tadi menyimak.

🌸🌸🌸

"Udah biar gue sendiri aja" ucap Cika ingin menghentkan Dave yang memaksakan diri untuk mengobati luka cika.

"Nggak, biar gue"

"Ngga usah Dave, gue bisa sendiri."

Dave menatap mata Cika, memberikan tatapan memohon. Akhirnya Cika pasrah dan membiarkan Dave mengobati lukanya.

"Please biar gue yang obatin luka lu selagi gue masih di sini"

"selagi lu masih di sini?" Tanya Cika meyakinkan.

Dave mengangguk.

"Maksud lu? Lu mau pergi?" Tanya Cika menatap Dave menyelidik.

Dave kembali mengangguk.

"Kemana?"

"Singapur" Dave menatap manik mata Cika yang terlihat kaget.

"Ngapain?" Tanya Cika dengan suara pelan namun masih terdengar oleh Dave.

"Gue dipilih bu Rini mewaki sekolah buat study banding di salah satu SMA Singapura" jawab Dave jujur.

Mendengar alasan itu, Cika lega. Ternyata hanya urusan sekolah.

"Berapa lama?"

"Seminggu."

"Oh" Cika mengangguk-angguk mengerti keadaan Dave.

"Cuman oh? Lu ngga nglarang gue pergi? Lu ngga bakal kangen gue? Lu ngga khawatir sama gue?" Dave terkejut atas jawaban Cika yang hanya menanggapi "oh" sesingkat itukah? Hanya dua huruf?

Cika menggeleng sebelum akhirnya tersenyum

"Buat apa aku khawatirin kamu kalo memang itu perintah sekolah? Lagian satu minggu itu sebentar kok, trus kamu juga udah ngasih tau aku dari awal jadi aku ngga bakal nyariin kamu." Ucap Cika masih dengan senyumnya serta manik matanya yang masih terkait dengan mata Dave.

"Waktu gue ke rumah nenek aja lo diemnin gue."

"Itu beda, kan waktu itu lo ngga ngasih tau gue, tiba-tiba lo ngilang kek setan aja." Cika mengalihkan pandangannya.

"Apa lu kata?" Dave meraih bahu Cika agar mengharap ke dirinya.

"Apa?" 

Diam Tak Bisu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang