"Mau kemana sih?" tanya Cika di tengah perjalanan.
"Liat aja nanti." Jawab Dave.
Dave melajukan motornya dengan santai. Cika pun menikmati pemandangan sepanjang jalan. Dave memasuki gerbang rumah sakit. Senja telah menemui surya. Cika heran kenapa Dave membawanya ke rumah sakit. Siapa yang sakit?
Dave menghentikan motornya di parkiran rumah sakit. Cika turun dari motor Dave. Dave berjalan memasuki rumah sakit. Diikuti oleh Cika. Mereka tak mengutarakan kata satu sama lain. Hingga akhirnya mereka memasuki ruangan.
"Ka Cika!" panggil gadis kecil yang sedang duduk di ranjang pasien.
"Riri!" seru Cika seraya berlari dan memeluk gadis kecil itu.
"Ka Cika apa kabar?" tanya Riri setelah Cika melepas pelukannya.
"Kakak baik kok. Kamu ini yang kenapa? Kok bisa di sini?" tanya Cika.
Riri hanya tersenyum.
Dave meninggalkan ruangan Riri untuk mengurus administrasi. Kepulangan Riri diajukan sore ini karena kondisinya sudah pulih.
Riri dan Cika mengobrol hal-hal yang ngga penting. Terkadang mereka berdua membicarakan tentang Dave.
Bi Ijah sibuk dengan perlengkapan yang harus dibawa pulang.
"Riri mau pulang yah?" tanya Cika.
"Iya ka, udah bosen disini." Ucap Riri.
"Ngga enak kan disini?"
"Iya kak."
Dave memasuki ruangan. Seketika itu pula Cika dan Riri terdiam.
"Sudah siap bi?" tanya Dave pada bi Ijah.
"Sudah den." Ucap bi Ijah sambil menenteng tas berisi pakaian Riri.
"Ayo pulang!" ucap Dave pada Riri.
"Ayo!" seru Riri sangat senang.
Cika hanya tersenyum.
Riri berjalan bergandengan dengan bi Ijah menuju parkiran. Dave dan Cika berjalan dibelakang mereka.
"Dave!" panggil Cika.
"Iya" jawab Dave.
"Sejak kapan Riri dirawat?" tanya Cika.
"Sejak hari dimana lu sambutan." Jawab Dave.
Seketika mendengar itu Cika menatap Dave. Dave tetap menatap arah jalan tanpa balik menatap Cika.
"Kenapa baru bilang?" ucap Cika.
Dave hanya diam.
Kini Cika baru mengerti kenapa Dave waktu itu tidak datang menyaksikan sambutannya. Dan kini Cika sadar, akan kesalahannya saat itu pada Dave. Tak seharusnya Cika berifkiran negatif pada Dave.
"Lu masuk ke taxi" suruh Dave di depan rumah sakit.
Dave telah memesan taxi untuk mengantar Riri kerumah.
Cikapun menuruti perintah Dave dan segera masuk taxi bersama Riri dan bi Ijah.
Dave segera mengambil motornya dan melaju dibelakang taxi.
Cika, Riri, dan bi Ijah memasuki rumah. Hening seperti biasanya. Namun, setelah melewati ruang keluarga. Cika melihat seorang perempuan sibuk dengan laptopnya. "Sepertinya itu Mamah Dave" pikir Cika. Perempuan itu menatap sinis pada Cika yang datang bersama Riri.
"Riri" panggil perempuan itu.
Riri tak menjawab panggilan itu, Riri segera menarik lengan Cika untuk pergi ke kamar Riri. Cika pun heran. Cika hanya tersenyum pada perempuan itu. Namun senyuman itu tak dibalas.
"Riri, kamu sudah pulang sayang?" ucap perempuan itu tanpa beranjak dari laptopnya.
Riri tetap tidak menjawabnya bahkan menutup pintu kamarnya.
Cika semakin heran akan tingkah Riri pada Mamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam Tak Bisu (END)
Teen FictionDijamin BEDA FOLLOW SEBELUM BACA YA KAKAK🙏 "Pura-pura bisu itu susah, pura-pura ngga ada rasa itu jauh dari kata mudah" "Namaku Cika Karmelia, saat ini aku tak bisa bercanda gurau, bernyanyi merdu seperti kalian, namun ingatlah aku TIDAK BISU" ~Cik...