14. Keras kepala

3K 178 0
                                    

Aku ingin mengatakan nya namun sikap mu yang memuat gensi ku tinggi untuk melakukannya
-Lesya-












Lesya yang sedang berbicara dengan adik nya Gelvin yaitu Delvina aura Melvin.











"Bang Gelvin, kakak memang nya kenal? "Tanya Gelvina.

"Aku? "Lesya menunjuk dirinya.

"Ya kakak kenal?"tanya nya lagi.

"Kenal kok, kamu masuk aja abang kamu dateng kok"ucap Lesya sambil mengusap pipi Delvina.

"Serius kak? "Tanya Delvina dengan sedikit antusias.

"Ya"jawab Lesya .

"Btw nama kakak siapa? "Tanya Delvina.

"Panggil kak Tasya aja ya"pinta Lesya.

"Oke, aku masuk dulu ya makasih kak"pamit Delvina.

Lesya lalu menelpon seseorang.



Maya.
Hallo, may gak jadi

Oke

Maap ya ngerepotin

Gak kok les



Lesya menutup telponnya lalu masuk kembali ke gedung acara tadi.

Lalu tanpa rasa bersalah Lesya duduk didekat gelvin.

"Ngapain ke sini? "Ketus Gelvin.

"Kenapa, emankg gak boleh gitu? "Tanya Lesya.

"Gpp sih, tadi katanya ada urusan kok balik lagi"ucap Gelvin.

"Duh Gelvin ini mulut nya ya, bikin orang berfikir, dia gak tau apa gw aja ngomong ama lo itu gugup nya nauzubillah ini lagi nanya mulu kaya beo"kesal Lesya dalam Hatinya.

"Abis ke kamar mandi"bohong Lesya.

"Terus jawabannya? "Tanya Gelvin lagi.

"Ingin ku cekik lehernya itu, kenapa ia masih mengungkitnya sumpah jawab apa gue frustasi gue "sungguh Lesya ingin pindah planet detik ini juga.

"Hm... Jawabannya nanti ya acaranya selesai gue,mau nonton oke"ucap Lesya menghindari pertanyaan Gelvin.

"Oke, gak masalah"Gelvin menyidahinya.

"Lega gua sekarang, gak tau nanti Helvin brensek emang, kenapa nanya yang bikin logika dan perasaan gua perang, rasanya pengen ngungkap in tapi masa gua yang nyatain ogah banget kali ya"pikir Lesya.

Acara pun dimulai semua nya pun fokus dengan acara.

Tangan nya Gelvin menggenggam tangan Lesya , sontak membuat lesya kaget plus deg degan.

Gelsya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang