29. Kehilangan suara

2.5K 175 16
                                    

Sekali pun ia menghilangkan nyawa ku tak apa, yang ku tau jika kejahatan dibalas dengan kejahatan kau sama saja dengannya
-CALESYA-




Aku update nya kemalaman maaf ya🙏

Author merasa tak enak hati.

Jangan lupa vote and comment

Selamat membaca readers ku❤







Maya yang masih setia di samping sahabatnya itu.

Lalu dokter Vano pun masuk.

"Bisa ikut saya keruangan ada yang ingin saya bicarakan"pinta dokter Vano.

Maya pun mengangguk paham.

Setelah di ruangan dokter Vano, Maya duduk dengan tenang.

"Setelah saya berbicara dengan dokter yang ada di jerman ada dua kemungkinan yang akan terjadi Karena efek obat ini, yaitu stroke ringan dan kehilangan suara, efek ini hanya 1 sampai 2 minggu untung saja berian dosis nya sangat sedikit kalau tidak tasya... saya tidak tau lagi"jelas dokter Vano.

"Baiklah makasih ya dokter Vano, tolong pantau keadaan Tasya saya takut ia kenapa napa"pinta Maya.

"Saya akan kerahkan seluruh tenaga yang saya punya karena tasya saya bisa bekerja di rumah sakit sebesar ini "ucap dokter Vano.

Lalu Maya pun keluar dari ruangan dokter Vano.

"Kehilangan suara, les lo orang baik tapi kenapa ada yang sejahat itu sama lo"gumam Maya.

Maya pun tak sadar meneteskan air matanya.

Maya sudah menganggap Lesya adalah adiknya sendiri, Lesya yang membuat Maya terbangun dari keterpurukan selama ini.

Dan ada seseorang yang memberi sapu tangan.

"Dokter Arvan"kaget karena yang memberi sapu tangan itu dokter Arvan.

"Jangan sedih ya, Lesya pasti sembuh dia wanita yang kuat ambil ini"memberikan sapu tangan pada Maya.

Maya lalu mengambil sapu tangan tersebut, Terbesit kebahagiaan di hatinya.


"Kamu pasti belum makan siang kan? Kita makan bareng gimana? "Ajak Arvan pada Maya.

"Ya siapa yang gak mau sih, makan sama cogan astaga mau lah dokter Arvan"teriaknya dalam hati.

"May, ko bengong mau gak? "Tanya Arvan ulang.

"Ekh mau kok, ayo"setuju Maya.

Sekarang Maya dan Arvan yang sedang asik dengan obrolan ditemanin dengan makanan mereka pun terhenti seketika karena hp Maya berbunyi.

Halo nyoya Fera

May, saya nyari kamu kok gak ada di butik dimana ya

Gelsya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang