MCvsQJ#5

14.1K 356 1
                                    

Sesampainya di rumah, Chintya langsung disambut oleh adiknya. Ketika masuk ke rumah, semua keluarganya menunggu di ruang tamu dengan masing-masing pikirannya. Ibunya yang melihat Chintya sudah di ruang tamu dengan wajah yang bertanya-tanya, ada apa ini semua?.

"Kamu sudah pulang, kita semua menunggu kamu." Mama memeluk Chintya dan duduk di samping ayah nya.

"Ada apa mam? Kok wajah nya pada tegang si, gak biasanya nih. Ada hal penting?" Chintya menatap mama nya dengan tatapan tanda tanya,mama nya hanya tersenyum dan itu semakin membuat Chintya bertanya-tanya.

"Ayah punya permintaan, ayah ingin menjodohkan kamu dengan teman anak ayah, dia baik kok cuma beda 3 tahun dari kamu. Tapi dia sudah menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarganya. Ayah pastikan kamu bahagia sama dia, ayah yakin." Ucap ayah dengan sekali helaan nafas dan itu membuat Chintya terdiam.

"Tya kamu baik-baik saja?" Mama nya mengelus punggung Chintya, dan memeluknya.

Keluarga Chintya memanggil Chintya dengan nama "Tya" katanya supaya lebih gampang manggilnya dan singkat.

"Tya gak baik-baik saja mam, sekarang." Batin Chintya.

"Tya baik kok mam." Chintya membalas pelukan mama nya dan mengelus punggung mamanya. Dia tidak boleh terlihat buruk dimata keluarganya. Chintya harus menerima perjodohan itu, karena dia tidak mau menjadi anak durhaka dan dikutuk menjadi Malin Kundang.

"Bagaimana kamu mau apa tidak cin, jika kamu tidak mau tidak apa-apa. Ayah tau jaman sekarang sudah tidak jaman menjodohkan anak." Ayah menatap Chintya dengan senyumannya yang tidak pernah hilang, dan itu membuat Chintya merasa hangat setiap melihat ayahnya tersenyum.

"Asal membuat ayah, ibu, bahagia Tya mau yah." Ucapnya dengan senyum yang merekah.

"Ayah tidak mau kamu menerima perjodohan ini karena ayah dan ibu. Ayah mau kamu menerima perjodohan ini atas mau mu juga nak." Ayah Chintya menjelaskan nafas.

"Tya nerima perjodohan ini tanpa paksaan ayah sama ibu, Tya menerima ini karena Tya mau yah." Chintya menarik telapak tangan ayah nya dan mencium nya. Chintya sangat menyayangi orangtuanya, apalagi terhadap ayahnya. Dia rela melakukan apapun demi kebahagiaan ayahnya.

"Baiklah jika kamu setuju, nanti ayah kenalkan dengan anak teman ayah." Chintya mengangguk dan tersenyum.

"Baik yah,nanti ayah kabarin Tya aja. Tya ke kamar dulu ya semua." Sambil melambai-lambaikan tangan dan menuju ke kamar nya.

Sesampai dikamar Chintya langsung lompat ke kasur dan merenung memikirkan perjodohan itu.

💌💌💌


Sementara di lain tempat, Billy dan keluarganya berkumpul di ruang tamu.

"Kamu akan papah jodohkan dengan anak teman papa, anak nya cantik dan sopan dia juga pintar. Bakalan cocok kalau dengan kamu." Ucap papa Billy

"Baik Pah." Billy memang anak yang penurut, tetapi papanya tidak akan mendesaknya untuk menyetujuinya.

"Jika kamu tidak mau juga tidak apa-apa, papa tidak akan memaksamu." Ucap papanya sambil tersenyum.

"Billy mau kok Pah, tanpa paksaan."

"Baiklah, nanti papah kenalkan dengan perempuan yang akan papa jodohkan." Papanya tersenyum lebar mendengar kalimat yang dilontarkan oleh anaknya.

"Billy ke kantor lagi ya Pah, Bun, assalamualaikum." Billy berpamitan kepada orangtuanya dan mencium telapak tangan orang tuanya.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati ya Bil. Jangan ngebut bawa mobilnya." Bunda Billy mengantar nya ke depan rumah sampai mobilnya sudah tak terlihat.

💌💌💌


Maaf ya teman-teman kalau cerita ini kurang menarik, tapi aku bakalan bikin cerita ini menarik dan seru, dan aku bakalan update terus untuk kalian tercinta.

Jangan lupa di vote and comment yaa😘

MY CEO VS QUEEN JOMBLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang